Swalayan Meningkat 31,4 Persen Dalam Dua Tahun

Reporter

Editor

Senin, 21 Juni 2004 21:58 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Jumlah orang Indonesia yang membelanjakan uangnya di toko swalayan cenderung meningkat pada tahun 2003 dibandingkan dengan tahun 2002. Menurut hasil survey terbaru AC Nielsen Indonesia, tren ini juga terlihat di negara kawasan Asia Pasifik lainnya. Format toko swalayan ini telah menarik banyak konsumen dengan memenuhi berbagai kebutuhan mereka, dari one stop shopping dengan harga murah sampai kenyamanan berbelanja, kata Direktur Retailer dan Business Development Ac Nielsen Indonesia Yongky Surya Susilo dalam siaran pers yang diterima Tempo News Room, Senin (21/6).Studi AC Nielsen terbaru shopper trends tahun 2003 ini mewawancarai lebih dari 15 ribu konsumen di kawasan Asia Pasifik termasuk 1.019 orang Indonesia selama bulan September dan November tahun lalu. Kriteria responden adalah laki-laki dan perempuan berusia 15-65 tahun dengan pengeluaran rutin rumah tangga di atas Rp 700 ribu per bulan dan cakupan wilayahnya adalah Jakarta, Bandung dan Surabaya.Seperti di kawasan Asia Pasifik lainnya yang jumlah toko dengan format swalayan yang terus meningkat, di Indonesia toko swalayan, seperti hypermarket, supermarket dan minimarket telah mengalami pertumbuhan yang kuat dengan jumlah toko yang meningkat lebih dari 31,4 persen dalam waktu dua tahun terakhir. Sementara dalam periode yang sama jumlah toko tradisional telah menurun 8,1 persen per tahun.Menurut Yonky perpaduan antara belanja kebutuhan rumah tangga rutin dan rekreasi keluarga bulanan telah membentuk struktur dan perilaku perdagangan Indonesia. Saat ini rumah tangga kelas menengah ke atas Indonesia berbelanja di hypermarket satu bulan sekali, lalu ke supermarket dua minggu atau seminggu sekali. Supermarket paling menguasai perdagangan di Singapura dengan 4 dari 10 konsumen rumah tangga mengeluarkan sebagian besar anggaran bulanan mereka dalam format ini, kata Yongky. Sedangkan ke toko seperti minimarket dan toko tradisional dilakukan kebanyakan untuk pelengkap karena faktor lokasi yang dekat dengan rumah para konsumen. Meski toko swalayan terus bertambah, namun di Asia Tenggara, toko tradsional tetap menjadi satu format perdagangan yang penting di mana mereka tetap mendominasi penjualan makanan segar. Konsumen rumah tangga lebih memilih membeli sayuran, daging dan seafood di toko tradisional. Berbelanja makanan segar sehari-hari tidak akan berubah ke toko swalayan dalam waktu singkat walaupun faktor higienis merupakan faktor yang sangat penting dalam gaya hidup modern, ujar Yongky. Ia menambahkan, mengkonsumsi potogan daging ayam dari peternak, sayuran dari kebun, ikan segar dari nelayan dan ditambah berkeringat di toko tradisional merupakan pengalaman yang menarik dari kehidupan para konsumen di Indonesia. Poernomo G. Ridho Tempo News Room

Berita terkait

Tak Ada Kata Libur Lebaran Bagi 7 Profesi Ini, Petugas Kesehatan sampai Pemadam Kebakaran

15 hari lalu

Tak Ada Kata Libur Lebaran Bagi 7 Profesi Ini, Petugas Kesehatan sampai Pemadam Kebakaran

Ada beberapa profesi yang tidak bisa mengenal libur lebaran, selain tenaga kesehatan dan pemadam kebakaran, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Suasana Pusat Perbelanjaan Mal Central Park Jelang Idul Fitri 2024

19 hari lalu

Suasana Pusat Perbelanjaan Mal Central Park Jelang Idul Fitri 2024

Suasana pusat perbelanjaan Mall Central Park jelang perayaan hari besar Lebaran dipadati pengunjung, terutama masyarakat yang tidak pulang kampung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

26 hari lalu

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

KAI Commuter mencatat total pengguna commuter line Jabodetabek selama libur panjang mencapai 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang, KAI Commuter Catat 1,6 Juta Pengguna: Terbanyak Turun di Stasiun Sekitar Pusat Perbelanjaan

26 hari lalu

Libur Panjang, KAI Commuter Catat 1,6 Juta Pengguna: Terbanyak Turun di Stasiun Sekitar Pusat Perbelanjaan

KAI Commuter mencatat total pengguna commuter line Jabodetabek selama libur panjang peringatan Paskah mencapai 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya

Daya Beli Masyarakat Menurun, Pendapatan Bisnis Agung Podomoro Land Anjlok 46 Persen

27 hari lalu

Daya Beli Masyarakat Menurun, Pendapatan Bisnis Agung Podomoro Land Anjlok 46 Persen

Penjualan dan pendapatan usaha PT Agung Podomoro Land Tbk (kode saham APLN) anjlok pada 2023.

Baca Selengkapnya

Dubai Mall Diklaim jadi Tempat Paling Banyak Didatangi di Dunia dengan 105 Juta Pengunjung

45 hari lalu

Dubai Mall Diklaim jadi Tempat Paling Banyak Didatangi di Dunia dengan 105 Juta Pengunjung

Dubai Mall memiliki 1.200 toko ritel, ratusan tempat makan, gelanggang es seukuran Olimpiade, akuarium raksasa, dan distrik Chinatown yang luas.

Baca Selengkapnya

Pusat Grosir Solo Siapkan Konsep Baru Jadi Kawasan One Stop Shopping, Pedagang Bakal Difasilitasi Aplikasi CRM

52 hari lalu

Pusat Grosir Solo Siapkan Konsep Baru Jadi Kawasan One Stop Shopping, Pedagang Bakal Difasilitasi Aplikasi CRM

Manajemen Pusat Grosir Solo (PGS) sedang mempersiapkan konsep baru wisata belanja di Kota Solo yang akan diterapkan mulai tahun 2026.

Baca Selengkapnya

Dukung Pemilu 2024, Pusat Perbelanjaan dan Toko Ritel Siapkan Promo Besar-Besaran

11 Februari 2024

Dukung Pemilu 2024, Pusat Perbelanjaan dan Toko Ritel Siapkan Promo Besar-Besaran

Sejumlah pusat perbelanjaan dan toko ritel akan mengadakan promobesar-besaran khusus untuk mendukung Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

15 Desember 2023

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi perekonomian global masih diliputi ketidakpastian sampai dengan akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Pasar Tanah Abang Belum Seramai Dulu, Begini Profil Tenabang dan Masa Kejayaannya

12 Oktober 2023

Pasar Tanah Abang Belum Seramai Dulu, Begini Profil Tenabang dan Masa Kejayaannya

Setelah TikTok Shop dilarang, jumlah pengunjung Pasar Tanah Abang masih belum seramai sebelumnya. Ini sejarah Pasar Tanah Abang dan masa kejayaannya.

Baca Selengkapnya