Aksi Buruh Tak Terkendali, Investor Siap Hengkang

Reporter

Jumat, 2 November 2012 16:01 WIB

Ratusan pekerja yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), melakukan aksi damai di depan Kedutaan Besar Jepang, Jakarta, Kamis (18/10). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta-Aksi unjuk rasa terkait kenaikan upah semakin meresahkan para pengusaha. Beberapa perusahaan menyatakan niat untuk hengkang dari Indonesia. Sementara beberapa rencana perluasan pabrik ditunda bahkan mungkin dibatalkan.

"Ada 5 atau 6 pabrik yang menyatakan akan meninggalkan Indonesia, 4 di antaranya perusahaan asing dari China, Korea dan Jepang," kata Koordinator Forum Komunikasi Asosiasi Nasional (Forkan) Franky Sibarani dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, 2 November 2012.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Anton J Supit mengatakan sebuah perusahaan sepatu yang berencana menambah kapasitas, kini mengurungkan niat. Pabrik yang mempekerjakan 16.000 pegawai ini semula berencana menambah pegawai menjadi 50.000 orang.

"Setiap penambahan 10.000 karyawan itu investasinya US$ 100 juta. Selain itu berarti 34.000 orang kehilangan kesempatan kerja," kata Anton ketika ditemui di tempat yang sama.

Anton menambahkan bila kepastian hukum di Indonesia tak bisa ditegakkan, meskipun Indonesia disebut sebagai salah satu tujuan investasi, maka para investor asing akan lebih memilih berinvestasi di negara lain. Investor kini mulai melirik Myanmar, Kamboja, dan Bangladesh.

"Dengan ASEAN terbuka, mereka berpikir untuk apa investasi di sini kalau seperti ini? Sekarang saja kita sudah merasakan dampaknya di industri makanan dan minuman impor dari Malasyia sudah tinggi," kata Anton.

Para pengusaha menilai aksi unjuk rasa yang terjadi saat ini sudah mengarah ke tindakan kriminal. Pada aksi unjuk rasa beruntun beberapa bulan terakhir, aksi buruh kerap kali disertai sweeping, memaksa buruh ikut berunjuk rasa, perusakan pabrik hingga menyandera buruh di pabrik.

Selain aksi yang menjurus kriminal, Franky mengatakan ada pembiaran dari aparat keamanan dan pemerintah. "Pemerintah justru mengkhianati kesepakatan tripartit dengan meng-entertain para pendemo," kata Franky.

Apalagi aksi ini terus meluas ke berbagai daerah dan lintas sektor industri. Franky mengatakan, bukan hanya di kawasan Jabodetabek saja. Ia mencontohkan industri farmasi dan industri mainan anak juga terkena dampak dari aksi-aksi ini.

Penghentian produksi akibat aksi unjuk rasa ini menimbulkan kerugian hingga miliaran rupiah. Anton mencontohkan dari terhentinya operasi pada aksi nasional 3 Oktober lalu, sebuah perusahaan produsen sepatu merugi Rp 5 miliar sehari. "Ini belum termasuk denda dari pembeli karena keterlambatan pengiriman," kata Anton.

Franky mengatakan jika kondisi ini terus berlanjut, pengusaha akan melakukan lockout nasional. Meskipun langkah ini bisa merugikan perusahaan, menurut Anton hal ini akan menjadi pilihan terakhir jika pemerintah tak juga menegakkan aturan yang berlaku. "Kami akan menggunakan hak kami sesuai aturan undang-undang. Tentu ini juga akan berdampak terhadap penerimaan perusahaan dan penerimaan negara seperti pajak. Tetapi kami sudah merasa tidak berdaya," kata Anton.

Selain menyatakan akan melakukan lockout nasional, Forum menyatakan kesepakatan atau persetujuan antara pendemo dengan perusahaan akibat tekanan dan intimidasi batal demi hukum. Forum memperkirakan ada sekitar 150 hingga 200 pabrik di kawasan industri Jababeka yang terpaksa menandatangani kesepakatan penetapan upah di bawah tekanan.

Anton menambahkan bila pemerintah menyediakan iklim usaha yang kondusif, bukan berarti pemerintah berpihak kepada pengusaha. Tersedianya iklim usaha yang kondusif berarti pemerintah berpihak terhadap tersedianya lapangan pekerjaan. "Ini industri padat karya. Sementara dua pertiga angkatan kerja Indonesia ini pekerja informal. Apa mau kehilangan lapangan pekerjaan? Atau TKI mau diperluas?" kata Anton.

BERNADETTE CHRISTINA

Berita terkait

Aliansi Perempuan Indonesia akan Turun Aksi di Hari Buruh Sedunia

19 hari lalu

Aliansi Perempuan Indonesia akan Turun Aksi di Hari Buruh Sedunia

Mereka akan bergabung dengan kelompok-kelompok buruh lainnya yang juga melakukan aksi Hari Buruh di tempat yang sama.

Baca Selengkapnya

Partai Buruh Dukung Demonstrasi Tolak Kenaikan UMP 2024 di Bawah 15 Persen di Berbagai Daerah

15 Desember 2023

Partai Buruh Dukung Demonstrasi Tolak Kenaikan UMP 2024 di Bawah 15 Persen di Berbagai Daerah

Partai Buruh menilai kenaikan UMP 2024 tak sesuai dengan biaya hidup di DKI Jakarta menurut data BPS yang mendekati angka Rp 15 juta per bulan

Baca Selengkapnya

Mulai Pekan Depan, Ratusan Ribu Buruh di 38 Provinsi akan Demo Bergantian Tolak UU Cipta Kerja

24 Mei 2023

Mulai Pekan Depan, Ratusan Ribu Buruh di 38 Provinsi akan Demo Bergantian Tolak UU Cipta Kerja

Ratusan ribu buruh dari berbagai wilayah akan melakukan aksi demonstrasi untuk menolak Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja atau omnibus law.

Baca Selengkapnya

Ada Demo Buruh, Polisi Tutup Jalan di Patung Kuda Arah Harmoni

14 Januari 2023

Ada Demo Buruh, Polisi Tutup Jalan di Patung Kuda Arah Harmoni

Polda Metro Jaya melakukan penutupan jalan di Kawasan Patung Kuda arah Harmoni pada pagi ini pukul 8.35 WIB imbas rencana demo buruh

Baca Selengkapnya

Tolak Kenaikan Harga BBM, Puluhan Ribu Buruh Akan Terus Demo hingga Puncaknya 4 Oktober

17 September 2022

Tolak Kenaikan Harga BBM, Puluhan Ribu Buruh Akan Terus Demo hingga Puncaknya 4 Oktober

Serikat buruh akan kembali menggelar aksi tolak kenaikan harga BBM hingga 4 Oktober mendatang. Jika tidak digubris, mereka mengancam mogok nasional.

Baca Selengkapnya

1.231 Personel Gabungan Disiagakan dalam Demo Buruh Hari Ini

6 September 2022

1.231 Personel Gabungan Disiagakan dalam Demo Buruh Hari Ini

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, mengatakan demo buruh serentak menolak kenaikan harga BBM dilakukan di 34 provinsi

Baca Selengkapnya

May Day Fiesta, Ribuan Buruh Padati Kawasan GBK dan DPR RI

14 Mei 2022

May Day Fiesta, Ribuan Buruh Padati Kawasan GBK dan DPR RI

Dalam May Day Fiesta ini, massa buruh membagi dua konsentrasi massa di dua tempat.

Baca Selengkapnya

Polisi Imbau Warga Tak Olahraga di GBK Sabtu Ini, Ada Demo Buruh

12 Mei 2022

Polisi Imbau Warga Tak Olahraga di GBK Sabtu Ini, Ada Demo Buruh

Puluhan ribu buruh diprediksi memadati Gelora Bung Karno (GBK) pada Sabtu besok dalam acara May Day Fiesta

Baca Selengkapnya

KSPSI Kasih Batas Waktu Pemerintah 7 Hari untuk Penuhi Tuntutan Buruh

12 Mei 2022

KSPSI Kasih Batas Waktu Pemerintah 7 Hari untuk Penuhi Tuntutan Buruh

Perwakilan dari KSPSI telah menemui Deputi II dan IV KSP untuk menyampaikan tuntutan para buruh

Baca Selengkapnya

Demo Buruh, Polisi Tutup Jalan Patung Kuda Menuju Istana Negara

12 Mei 2022

Demo Buruh, Polisi Tutup Jalan Patung Kuda Menuju Istana Negara

Polisi menutup jalan dari Bundaran Patung Kuda menuju Istana Negara menggunakan kawat berduri imbas demonstrasi buruh hari ini

Baca Selengkapnya