PT Pos Perkuat Bisnis Network Company  

Reporter

Jumat, 2 November 2012 13:13 WIB

TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO.CO, Jakarta - Berkembangnya teknologi telekomunikasi membuat jasa pengiriman melalui pos sepi peminat. Itulah yang membuat PT Pos Indonesia (Persero) terpaksa beradaptasi dengan mengembangkan bisnisnya ke bidang lain. "Kami tengah bermetamorfosis dari postel company ke network company," kata Direktur Utama PT Pos Indonesia I Ketut Mardjana, Jumat, 2 November 2012.

Dengan pengembangan usaha yang telah dilakukannya, hingga Agustus 2012, PT Pos mendapatkan pendapatan sebesar Rp 2,13 triliun dan laba sebelum pajak sebesar Rp 211,04 miliar. Ketut menyebutkan, 40 persen dari perolehan laba itu berasal dari "usaha sampingan", yakni jasa keuangan.

Untuk menjadi network company, PT Pos Indonesia memiliki modal yang cukup besar. Mereka memiliki 24 ribu titik pelayanan pos yang tersebar di seluruh kota/kabupaten, hampir setiap kecamatan dan 940 lokasi transmigrasi terpencil di seluruh Indonesia. "Jaringan tersebut juga terkoneksi secara online," Ketut mengatakan.

Jaringan itu kemudian dimanfaatkan untuk pengembangan usaha untuk pelayanan jasa keuangan. Melalui kantor-kantor pos, masyarakat kini dapat melakukan pembayaran rekening listrik, telepon, air, cicilan kendaraan bermotor, tagihan kartu kredit, termasuk pembelian tiket kereta, pesawat Garuda Indonesia, dan yang terbaru, kapal Pelni. "Sekarang kami juga sedang menjajaki kerja sama dengan Air Asia."

Selain mengembangkan usaha jasa keuangan, kata Ketut, PT Pos juga tengah menjajaki usaha perhotelan. Dengan investasi sebesar Rp 110 miliar, mereka berencana membuka dua hotel di Bandung. "Sekarang kami sedang mengurus perizinan dari pemerintah setempat," katanya.

Menurut dia, selain melebarkan sayap ke berbagai bidang usaha lain, jasa pengiriman juga telah dimodernisasi. Saat ini, setiap barang yang dikirim oleh masyarakat melalui PT Pos bisa dilacak keberadaannya secara online. Ketepatan waktu untuk pengiriman barang juga dijaga. Ketut menyebutkan, pengiriman paket ekspres dikirim selama sehari, paket kilat dikirim selama empat hari, sementara paket biasa dikirim selama maksimal 14 hari.

Ketut mengungkapkan, peningkatan pendapatan PT Pos mulai terlihat sejak 2011. Saat itu, pendapatan naik 14,7 persen dari Rp 2,68 triliun pada tahun 2010 menjadi Rp 3,07 triliun pada 2011. Demikian dengan laba bersih setelah pajak, yang pada tahun 2011 mencapai Rp 127 miliar, naik dari Rp 78 miliar pada 2010. Padahal, pada periode 2004-2008, perusahaan pelat merah ini terus merugi.

PINGIT ARIA

Berita bisnis lainnya:
Dahlan: Ada yang Ingin Saya Dicopot dari Kabinet
BPK: Menteri Lakukan Pembiaran di Proyek Hambalang

Dituding Tak Efisien, Dahlan Iskan Membela Diri

Rp 200 Triliun Untuk Swasembada Beras

Kereta Bandara Ditenderkan Akhir 2013

Badai Sandy Tak Banyak Berdampak ke Wall Street

108 Daerah Aliran Sungai Dalam Kondisi Kritis

Berita terkait

Pos Indonesia Bagikan Bansos Sembako dan PKH Tahap 2 di Bali

4 hari lalu

Pos Indonesia Bagikan Bansos Sembako dan PKH Tahap 2 di Bali

Sebanyak 44.400 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dijadwalkan menerima bansos sembako dan PKH di Bali.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Lady Rocker Nike Ardilla, 29 Tahun Lalu Berpulang di Usia 19 Tahun

59 hari lalu

Fakta-fakta Lady Rocker Nike Ardilla, 29 Tahun Lalu Berpulang di Usia 19 Tahun

Mengenang kesuksesan legenda musik Indonesia, Nike Ardilla. Berikut fakta-fakta selama perjalanannya di industri hiburan Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Pos Indonesia Sediakan Mudik Gratis Lebaran, Ini Rute dan Jadwalnya

14 Maret 2024

Pos Indonesia Sediakan Mudik Gratis Lebaran, Ini Rute dan Jadwalnya

PT Pos Indonesia mengadakan mudik gratis pada lebaran 2024. Rute Jakarta-Surabaya, Bandung-Surabaya, serta Surabaya-Bandung.

Baca Selengkapnya

KPK Sarankan Bansos Berupa Uang dan Disalurkan Lewat Kantor Pos atau Rekening

9 Februari 2024

KPK Sarankan Bansos Berupa Uang dan Disalurkan Lewat Kantor Pos atau Rekening

KPK mengimbau kepada penyelanggara negara maupun masyarakat agar menghindari politik uang jelang Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

6 Februari 2024

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

Anies Baswedan menyebut penyaluran bansos harus disebut dana dari negara karena berasal dari APBN/APBD. Ia melakukan saat jadi Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Tiba-tiba Muncul Bansos Jokowi Berbentuk BLT Rp 600 Ribu, dari Mana Uangnya?

1 Februari 2024

Tiba-tiba Muncul Bansos Jokowi Berbentuk BLT Rp 600 Ribu, dari Mana Uangnya?

Presiden Jokowi akan membagikan bansos terbaru berbentuk BLT sebesar Rp 600 ribu untuk 18,8 juta keluarga. Dari mana uangnya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Groundbreaking Super Hub Logistik Nusantara di IKN, Harap Perkuat Rantai Pasok Domestik

17 Januari 2024

Jokowi Groundbreaking Super Hub Logistik Nusantara di IKN, Harap Perkuat Rantai Pasok Domestik

Jokowi mengatakan Nusantara Logistic Hub Pos Indonesia akan berkontribusi secara signifikan memicu kekuatan rantai pasok domestik

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Klaim Kegiatan di IKN Semakin Padat

17 Januari 2024

Presiden Jokowi Klaim Kegiatan di IKN Semakin Padat

Presiden Jokowi mengklaim kegiatan di IKN semakin padat menjelang beroperasinya sejumlah gedung pemerintahan di sana.

Baca Selengkapnya

Jokowi Groundbreaking Studio RRI hingga Kantor Pos Indonesia di IKN Besok

16 Januari 2024

Jokowi Groundbreaking Studio RRI hingga Kantor Pos Indonesia di IKN Besok

Presiden Jokowi akan meresmikan sejumlah pembangunan atau groundbreaking proyek di IKN besok.

Baca Selengkapnya

Besok Groundbreaking Keempat IKN: 2 Proyek BUMN, 4 Swasta, 4 Lembaga Negara

16 Januari 2024

Besok Groundbreaking Keempat IKN: 2 Proyek BUMN, 4 Swasta, 4 Lembaga Negara

Groundbreaking pertama IKN di tahun ini digelar pada 17 Januari dan akan dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya