Dow Jones Naik Tipis 3 Poin

Reporter

Editor

viva

Sabtu, 27 Oktober 2012 07:08 WIB

REUTERS/Lucas Jackson

TEMPO.CO, New York - Saham–saham di bursa Wall Street ditutup datar, namun secara akumulasi indeks saham utama turun lebih dari 200 poin karena kekhawatiran pemilihan umum, tebing fiskal, serta melemahnya laba emiten membuat investor keluar dari bursa.

Indeks saham utama Dow Jones industri dalam perdagangan semalam ditutup naik tipis 3,53 poin (0,03 persen) ke level 13.105,21. Saham Intel Inc (INTC) memimpin kenaikan dengna menguat 1,2 persen menjadi US$ 21,95, sementara Bank of America (BAC) turun 1,3 persen menjadi US$ 9,12.

Sedangkan indeks S&P 500 terkoreksi 1,03 poin (0,07 persen) menjadi 1.411,94. Dan indeks saham teknologi Nasdaq berhasil menguat 1,08 poin (0,06 persen) mnejadi 2.987,95.

Indeks Dow Jones sepanjang minggu ini terkoreksi 1,77 poin dan indeks S&P 500 melemah 1,48 persen, serta indeks Nasdaq tergelincir 0,59 persen.

Ekonomi Amerika Serikat dikwartal ketiga tahun ini tumbuh 2 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, serta tumbuh 1,3 persen dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Sentimen konsumen naik menjadi 82,6 di bulan Oktober, ini merupakan level tertingginya dalam lima tahun terakhir, menurut data dari Thomson Reuters.


Sebelumnya, dibulan September indeks konsumen berada di level 78,3, namun masih lebih rendah dari perkiraan analis sebesar 83,1.

“Perhatian investor masih tertuju pada rilis laporan keuangan emiten,” kata Todd Schoenberger, kepala manajer dari The BlackBay Group. “Mengingat meningkatnya kecemasan terhadap laba perusahaan besar, saham berpeluang mengalami koreksi tajam dalam beberapa minggu ke depan.”

Dari sisi pendapatan, saham komponen Dow Jones, Merk (MRK) turun 0,32 persen) menjadi US$ 46,15 setelah melaporkan laba kuartalannya berhasil melampaui ekspektasi dan untuk tahun fiskal ini tidak jauh berbeda dengan hasil di tahun 2011.

Apple Inc (APPL) turun 0,91 persen ke US$ 604,0 karena prospek penjualan musim liburan turun dari perkiraan dan penjualan iPad di kuartal ketida juga mengecewakan. Ditambah lagi, tiga broker juga menurunkan target harga saham teknologi tersebut.

Amazon.com (AMZN) jatuh 6,87 persen ke US$ 238,24 setelah perusahaan pengecer diduni maya ini melaporkan kerugian bersih kuartalan pertama kalinya dalam lima tahun terakhir akibat perlambatan ekonomi di Eropa.

Citigroup © turun 2,17 persn menjadi US$ 36,6 setelah didenda US$ 2 juta oleh regulator Massachusetts, setelah analis riset junior mengungkapkan rahasia mengenai penjualan perdana saham Facebook.com.

Saham UBS (UBS) turun 0,38 persn menjadi US$ 13,19 setelah melaporkan akan memangkas 10 ribu pekerja, atau sekitar seperenam dari total pekerja. Sementara saham Netflix (NFLX) melonjak 13,12 persen menjadi US$ 69,58 setelah adanya rumor bahwa Micriosoft akan mengakuisisi perusahaan streaming film.

CNBC.COM / VIVA B. KUSNANDAR

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

10 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

42 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya