TEMPO.CO, Jakarta--Ketua tim Audit Sosial Program Raskin 2011-2012 dari Pusat Telaah dan Informasi Regional (Pattiro), Muhammad Fahazza mengatakan penyelewengan program beras miskin terjadi sangat terbuka. Majalah Tempo edisi 15 Oktober 2012 mengulas soal berbagai penyimpangan dalam penyaluran beras murah ini.
Fahazza mengatakan, tak ada kota yang menjual beras murah sesuai dengan ketentuan. Penyimpangan beras murah, kata dia, terjadi di 10 kota, yakni Banda Aceh, Serang, Bandung Barat, Pekalongan, Surakarta, Gresik, Jeneponto, Jayapura, Lombok Barat, serta Makassar.
Fahazza mengatakan bahwa program beras murah itu tak tepat jumlah, harga, waktu, sasaran, kualitas, dan administrasi. "Penyelewengan terjadi secara terbuka, diketahui aparat dan pejabat pemangku kepentingan," katanya.
Beberapa penyimpangan itu, antara lain, rakyat miskin harus mengeluarkan duit Rp 1.800-2.000 dari seharusnya Rp 1.600 per kilogram. Alasan naiknya harga biasanya untuk tambahan ongkos kantong plastik dan distribusi dari kecamatan ke desa. Ini terjadi karena pemerintah daerah tak mengalokasikan anggarannya.
Tiap keluarga miskin cuma mendapat jatah beras 5-10 kilogram, padahal semestinya 15 kilogram setiap bulan. Beras itu juga seharusnya disalurkan tiap bulan, tapi nyatanya baru dibagikan tiap 2-3 bulan sekali. Jumlah keluarga penerima pun di bawah jumlah yang sebenarnya sehingga pengurus desa membagi rata. "Kerap disebut 'bagito', singkatan dari bagi roto."
JOBPIE SUGIHARTO, AKBAR TRI KURNIAWAN, EDI FAISOL (PEKALONGAN), AHMAD RAFIQ (SURAKARTA)
Baca juga:
"Tukar Guling Saham Plc Tak Tutup Utang Bakrie"
AirAsia Batal Akuisisi Batavia Air
Pesawat Sriwijaya Air Salah Mendarat
DPR Menilai PIP Tidak Bisa Kelola PT Inalum
Gita Wirjawan Jualan Manggis di Selandia Baru
Berita terkait
Buwas: Jutaan Ton Beras Bulog Terancam Membusuk
21 Juni 2019
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, jutaan ton beras yang tersimpan di gudang Bulog tinggal menunggu waktu untuk membusuk.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Pembagian Rastra Dipercepat, Bulog Akan Kalang Kabut
2 Maret 2018
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta distribusi bantuan beras sejahtera (rastra) pada Maret 2018 dilakukan di awal bulan.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Beras untuk 15 Juta Warga Tak Telat walau Sehari
5 Desember 2017
Presiden Jokowi meminta penyaluran program bantuan beras untuk 15 juta warga masyarakat tak telat walau hanya sehari.
Baca SelengkapnyaRaskin Bau dan Berkutu? Ini Solusi Wakil Bupati Banjarnegara
6 Juli 2015
Bila sampai menemukan beras dengan yang tak layak makan, apalagi berkutu dan bau, masyarakat harus berani menolak.
Baca SelengkapnyaJelang Ramadan, Penyaluran Raskin Dikebut
13 Mei 2015
Saat ini Bulog masih terus menyerap beras petani.
Baca SelengkapnyaBeras Miskin Tidak Layak Konsumsi Ditolak Warga
11 Mei 2015
Kualitas beras ebanyak 3 toj itu buruk, karena berbau dan berwarna kuning.
Baca SelengkapnyaBau Apek, Sumenep Tolak Beras Miskin dari Bulog Jatim
16 April 2015
Sesuai surat edaran Gubernur Jawa Timur beras jatah warga
miskin Sumenep sebanyak 1.745 ton per bulan. Jatah itu untuk
116.378 rumah tangga sasaran.
JK Jamin Subsidi Raskin Berlanjut
7 Maret 2015
Harga beras diklaim berangsur turun sebagai dampak operasi pasar beras dan beras murah untuk rakyat miskin.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Melonjak, Pemerintah Parepare Bagikan Raskin
25 Februari 2015
Harga beras akan normal kembali pada Maret mendatang.
Cek Mutu Raskin, Rini Blusukan ke Gudang Bulog
10 Januari 2015
Menurut Rini, mutu raskin dipengaruhi juga oleh cara penyimpanannya di gudang.
Baca Selengkapnya