Harga Minyak Anjlok 4 Persen  

Reporter

Editor

viva

Kamis, 4 Oktober 2012 07:27 WIB

Seorang petugas melintasi kawasan Fuel Oil Complex 1 di Kilang Minyak Pertamina Refinery Unit (RU) IV, Cilacap. Tempo/Panca Syurkani

TEMPO.CO, New York - Harga minyak berjangka pada perdagangan Rabu berakhir pada level terendahnya sejak akhir Agustus karena investor cemas terhadap prospek permintaan dan mengabaikan laporan mingguan yang sebagian besar positif serta turunnya persediaan.

Harga komoditas minyak mentah jenis Light Sweet untuk pengiriman bulan November anjlok US$ 3,75 (4,1 persen) dan ditutup di US$ 88,14 per barel di New York Merchantile Exchange. Ini merupakan penurunan terbesar dalam persen sejak Desember tahun lalu.

Di pasar Asia pagi ini harga minyak berhasil menguat tipis 13 sen (0,15 persen) menjadi US$ 88,25 per barel.

Para pemodal mulai melihat laporan dari Energy Information Administration (EIA), dimana Bill O’Neill, dari Logic Advisor di New Jersey yang mengatakan bahwa orang – orang telah begitu fokus pada peristiwa geopolitikal, dan hukum penawaran dan permintaan tidak berlaku. “Padahal prospek permintaan belum membaik,” ucapnya.

Bahkan laporan Rabu kemarin yang mengalami penurunan dianggap masih mengindikasikan berlimpahnya pasokan minyak di pasar berlimpah, apalagi data sektor jasa Cina melambat membuat permintaan akan minyak kembali dipertanyakan.

Data dari EIA menyatakan bahwa cadangan minyak mentah turun 500 ribu barel untuk pekan yang berakhir 28 September lalu, sedangkan analis yang di survei Platts memperkirakan mengalami kenaikan 1,5 juta barel.

Produksi minyak 12 persen di atas tingkat tahun lalu dan merupakan produksi terginggi sejak 1996, karena sebagian besar karena meningkatnya produksi minyak di Alaska, menurut catatan analis dari BNP Paribas. “Ini merupakan prospek yang bagus bagi produksi minyak sehingga meredam kenaikan harga minyak,” tuturnya.

EIA melaporkan untuk cadangan bensin naik 100 ribu barel, sedangkan persedian dalam bentuk sulingan turun 3,7 juta barel. Sementara analis memprediksikan bahwa stock bensin tidak berubah, dan cadangan untuk bahan sulingan turun 400 ribu barel dalam seminggu. Harga minyak sepertinya mengabaikan data ekonomi yang dirilis cukup positif.

MARKETWATCH / VIVA B. K

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

9 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

9 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

10 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

10 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

6 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

Kementerian Arab Saudi menyampaikan akan menurunkan produksi minyak mentah menjadi 9 juta barel per hari pada Juli mendatang.

Baca Selengkapnya