Waskita Karya Melantai di Bursa Tahun Ini  

Jumat, 28 September 2012 19:37 WIB

PT Waskita Karya. TEMPO/Arnold Simanjuntak

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan jasa konstruksi PT Waskita Karya (Persero) dipastikan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia tahun ini. Direktur Utama Waskita Karya, M. Choliq, mengungkapkan, hal tersebut dimungkinkan setelah peraturan pemerintah berisi perubahan status perusahaan dikeluarkan Presiden awal Oktober.

Peraturan pemerintah ini dibutuhkan untuk mengembalikan status Waskita Karya menjadi badan usaha milik negara (BUMN) karena sebelumnya berada di bawah naungan PT Perusahaan Pengelola Aset.

"Setelah Peraturan Pemerintah keluar minggu depan, perjanjian IPO dibuat. Selanjutnya, persetujuan dari bursa diharapkan didapat dua minggu lagi," kata M. Choliq, Jumat, 28 September 2012.

Perusahaan tengah mempersiapkan roadshow ke sejumlah negara di Asia seperti Singapura, Hong Kong, dan Kuala Lumpur untuk menggaet investor asing. Adapun tiga penjamin emisi perusahaan pelat merah tersebut adalah PT Danareksa, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Bahana Securities.

Dari mekanisme penawaran IPO ini, Waskita Karya menargetkan perolehan dana sebesar Rp 900 miliar hingga Rp 1,1 triliun. Untuk itu, setidaknya perusahaan akan melepas 35 persen saham ke publik.

Dana hasil IPO ini akan dipakai untuk pengembangan properti, pengembangan pabrik beton precast yang telah dibangun, dan pengembangan jalan tol.

Sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan pernah menyampaikan usulan ke Dewan Perwakilan Rakyat mengenai pemberian penyertaan modal negara pada 2013. Salah satunya diperuntukkan bagi PT Perusahaan Pengelola Aset sebesar Rp 2 triliun. “Dengan adanya pengembalian status Waskita menjadi BUMN, maka kami akan kembalikan dana restrukturisasi itu,” kata Dahlan.

Selain untuk Waskita Karya, Dahlan juga menyebutkan sejumlah BUMN yang diharapkan mendapat PMN pada tahun depan. Beberapa perusahaan pelat merah itu adalah PT Askrindo dan Perum Jamkrindo yang bakal mendapat dana PMN sebesar Rp 2 triliun serta PT Geo Dipa Energi sebesar Rp 500 miliar.

SUTJI DECILYA

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

10 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

42 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya