Indonesia Diklaim Lebih Baik dari OECD dan BRICS

Selasa, 25 September 2012 15:59 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono melambaikan tangannya sebelum memasuki pesawat kepresidenan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, (22/9). ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Pertumbuhan ekonomi Indonesia diklaim lebih konsisten ketimbang pertumbuhan ekonomi negara-negara OECD (Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan) dan BRICS (Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan).

"Sejak 2001, ekonomi Indonesia telah tumbuh dengan cepat dan konsisten setiap tahun, kecuali pada 2009," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat berpidato di depan sekitar 100 pengusaha New York Stock Exchange di Wall Street, New York, Amerika Serikat, Senin pagi, 24 September 2012, waktu setempat, atau Selasa malam WIB.

SBY mengatakan, bahkan pada 2009, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 4,6 persen di tengah krisis keuangan global. Senyampang menepis ihwal mitos ketidakstabilan ekonomi, SBY menambahkan, tahun ini bisa jadi Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di Asia setelah Cina, dan melampaui India. "Tahun ini, kami menargetkan pertumbuhan ekonomi sekitar 6,5 persen," katanya.

Pada hari pertama kunjungan kerjanya di New York, Presiden Yudhoyono menghadiri Indonesia Investment Day (IID) yang bertema "Indonesia Rise as Asia's New Economic Power House: Transformation, Opportunities, and Partnership for All."

Di akhir kunjungannya ke Wall Street itu, Presiden sempat meninjau lantai bursa efek New York untuk menyaksikan pergerakan saham Indosat dan Telkomsel. Ia didampingi, antara lain, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, dan Menteri Perindustrian M.S. Hidayat.

WAHYU MURYADI (NEW YORK CITY)

Berita Terpopuler:

Penyidik KPK yang Ditarik Mengaku Diteror

Taufiq Kiemas Kapok Koalisi dengan Gerindra

Tujuh Polwan Pernah Menyamar Jadi Pelacur Keyko

Pemilik Situs Triomacan2000 Dilaporkan ke Polisi

Kemenangan Jokowi Untungkan Siapa?

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

10 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

12 hari lalu

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Panua Pohuwato menjadi pintu gerbang untuk mengembangkan perekonomian di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

13 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

17 hari lalu

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

Konflik Iran-Israel menjadi sorotan sejumlah pengamat ekonomi di Tanah Air. Apa dampaknya bagi Indonesia menurut mereka?

Baca Selengkapnya

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

19 hari lalu

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal imbas serangan Iran ke Israel terhadap harga minyak dunia. Ia mengatakan pemerintah akan memonitor kondisi selama dua bulan ke depan sebelum membuat keputusan ihwal anggaran subsidi bahan bakar minyak atau BBM.

Baca Selengkapnya

Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

19 hari lalu

Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi soal imbas serangan Iran ke Palestina terhadap perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

20 hari lalu

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bakal melakukan antisipasi imbas serangan Iran ke Israel agar perekonomian tidak terdampak lebih jauh.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

24 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?

25 hari lalu

Pengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?

Kalangan pengusaha di Apindo memberi masukan berupa peta perekonomian kepada pemerintahan selanjutnya yakni Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya