Saham BUMI Plc Jatuh 21,7 Persen di London

Senin, 24 September 2012 08:53 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Badai tampaknya belum usai untuk emiten Bakrie Group. Apabila sebelumnya saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang mengalami tekanan hingga menyentuh level terendahnya pada tahun ini, yakni Rp 630 per saham (30 Agustus 2012), kali ini giliran saham BUMI Plc yang anjlok di London Stock Exchange.

Berdasarkan keterangan pers dari MNC Securities, pada Jumat lalu saham BUMI Plc turun tajam sebesar -21,7 persen. Sedangkan pada penutupan perdagangan, saham BUMI Plc tercatat bernilai 195 pence.

Jatuhnya nilai saham itu menunjukkan bahwa saham BUMI Plc sudah turun -79,28 persen dari level tertinggi mereka selama 52 minggu terakhir. Tercatat, nilai tertinggi saham BUMI Plc ada pada 19 Desember 2011, 941 pence.

Secara terpisah, Direktur Utama PT Bumi Resources Dileep Srivastava mengaku enggan berkomentar banyak terhadap kabar kejatuhan saham BUMI Plc ini. Lewat pesan pendek, ia mengaku tidak punya pemikiran apapun terkait saham ini.

"Saya tidak mau banyak berkomentar soal BUMI Plc. Tapi, di BUMI, kami terus mengupayakan monetisasi aset dan meningkatkan kapasitas produksi batubara menjadi 100 juta ton di tahun 2014. Soal monetisasi aset, akan kami kabarkan ketika usai," ujar Dileep via pesan pendek.

Sebagai tambahan, hingga saat ini belum ada keterangan baru terkait penjualan PT Fajar Bumi Sakti yang diharapkan dapat meraup US$ 200 juta untuk membayar sebagian kecil utang BUMI yang jatuh tempo.

ISTMAN MP

Berita Terpopuler:
Jokowi Janji Bangun Stadion untuk Persija

FPI Segel Seven Eleven Pejaten

Jokowi Diberi Kado Sepeda Kuno

Usai Segel Seven Eleven,FPI Datangi Tempat Hiburan

FPI Pusat Klaim Tak Tahu Penyegelan Seven Eleven

Berita terkait

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

8 hari lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

17 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

22 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

54 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya