Dow Jones Menguat Tipis, Nasdaq dan S&P Turun

Reporter

Editor

viva

Jumat, 21 September 2012 07:54 WIB

REUTERS/Brendan McDermid

TEMPO.CO, New York - Indeks Dow Jones industri pada perdagangan semalam berhasil menguat tipis, namun indeks S&P 500 dan Nasdaq terkoreksi, hal ini menandakan bahwa sentimen investor masih positif meskipun survei manufaktur dunia masih melambat.

Pada perdagangan Kamis waktu setempat, indeks Dow Jones ditutup naik 18,97 poin (0,14 persen) ke 13.596,93. Sementara indeks saham teknologi Nasdaq terkoreksi 6,66 poin (0,21 persen) ke 3.175,96, serta indeks S&P 500 tergelincir tipis 0,79 poin (0,05 persen) menjadi 1.460,26.

“Apa yang terjadi di pasar adalah langkah apa selanjutnya ?” kata John De Clue, ahli investasi global di US Bank, Minneapolis. “Saat ini terjadi tarik menarik antara indikator yang membaik dan sisi lainnya yang tampaknya sedikit mengganngu.”

Ditengah membaiknya pasar, saham debutan Trulia Inc berhasil melonjak 41,2 persen menjadi US$ 24, karena investor berspekulasi pasar perumahan akan diuntungkan oleh layanan online. Harga saham Truli bahkan sempat melonjak ke US$ 25,2 dari penawaran perdananya (IPO) US$ 17.

Seminggu lalu Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) mengumumkan program stimulus pelonggaran lanjutan (QE3) sehingga mampu mendorong indeks menguat dalam lima tahun terakhir.

“Dalam jangka pendek, kami percaya risiko perdagangan akan terus berlanjut, dan akan beralih ke saham yang paling stabil dan senstif terhadap ekonomi,” tulis kepala strategi ekuitas AS dari UBS, Jonathan Golub.

Presiden The Fed Boston, Eric Rosengren mengatakan bahwa tindakan The Fed minggu lalu “harus menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang kuat, dan harus mendorong pertumbuhan pasar tenaga kerja.”

Dari kawasan Asia, indeks manufaktur Cina mengalami penurunan dalam sebelas bulan terakhir, menurut survei manajer pabrik sektor manufaktur swasta Cina, di zona Eropa, aktivitas sektor jasa turun tajam di bulan ini yag merupakan paling tajam sejak Juli 2009.

Saham ritel JC Penny CO Inc merosot 11,2 persen menjadi US$ 25,83 setelah CEO nya, Ron Johnson mengatakan, toko baru melakukan lebih baik dari pusat perbelanjaanya, tapi terlalu dini untuk menarik kesimpulan bahwa mereka bisa keluar dari kesulitan.

Saham Facebook Inc kembali turun 3 persen menjadi US$ 22,59 setelah perusahaan mengatakan akan memulai menjalankan penawaran promosi di jejaring sosial, mengubah layanan gratis menjadi potensi sumber pendapatan.

REUTERS / VIVA B. KUSNANDAR

Berita terkait

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

5 hari lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

14 hari lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

23 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

29 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

21 Maret 2024

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya