Defisit Neraca Berjalan Bisa Melebar di 2013

Reporter

Editor

Senin, 20 Agustus 2012 06:09 WIB

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Chatib Basri saat di wawancarai oleh Tempo di gedung BKPM, Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (21/6). Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Muhammad Chatib Basri membenarkan jika ekonomi domestik tumbuh tinggi, maka defisit neraca berjalan bisa melebar. Adapun pada 2012, Chatib memperhitungkan defisit bakal berada di bawah 3 persen.

"Di 2013, kalau pertumbuhannya tinggi, potensinya akan melompat lagi setelah itu akan (membaik), polanya akan begitu," ujar Chatib sela-sela acara silaturahim Lebaran di kediamannya, Ahad, 19 Agustus 2012.

Chatib menilai wajar jika neraca berjalan mengalami defisit ketika realisasi investasi tinggi. Pada masa awal pembangunan pabrik, impor meledak, utamanya impor mesin. Adapun ekspor baru terkerek naik setelah mesin siap produksi. Dengan logika ini, Chatib memandang defisit neraca berjalan akan mengecil dalam jangka waktu menengah-panjang. "Jadi kalau dilihat keseluruhan, mestinya oke," ucapnya.

Namun, Chatib memberi catatan, defisit neraca berjalan akan membaik jika kondisi ekonomi dunia juga membaik. "Kalau pertumbuhan turun, hasil produksi mau dijual ke mana, dalam negeri lagi, kalau dalam negeri lagi, pendapatan dalam rupiah, bayar impor (pakai valuta asing)," kata dia. Untuk itulah, pemerintah terus mengupayakan agar produksi komponen teknologi bisa berkembang di dalam negeri.

Terkait dengan target pemerintah mencapai pertumbuhan ekonomi 6,8 persen pada 2013, dinilai Chatib bisa saja tercapai jika kondisi ekonomi dunia benar-benar membaik. Mengacu pada perhitungan Bank Dunia, ia meyakini meski ekonomi dunia memburuk, kondisi ekonomi Indonesia tak akan terpukul jatuh. "Angkanya relatif bagus," ucapnya.

Meski begitu, Indonesia tetap harus mewaspadai dampak ketidakpastian ekonomi Eropa. Jika ketidakpastian tinggi, Eropa akan mulai kebijakan dengan memotong nilai kredit ke Asia, Korea, Taiwan, Hong Kong dan Singapura.

Meski Indonesia tak terkena dampak langsung, Indonesia mesti berhati-hati dengan dampak tak langsung. "Masalahnya, banyak perusahaan di Indonesia yang pembiayaannya dari Hong Kong dan Singapura. Hati-hati dengan itu," ujarnya. Kondisi ini mesti jadi perhatian di paruh pertama 2013.

MARTHA THERTINA

Berita Terpopuler:
Guru SD Unggah Foto Telanjang di Facebook

Ada Spanduk Dukungan Foke di Tempat Pemakaman

Ketua Komisi Yudisial: Kartini dan Heru Bandit

Diajak Sungkeman, Cucu SBY Malah Ngumpet

Boediono Kunjungi Mega, Open House Bubar

Djan Faridz dan Fauzi Bowo Akur di Istana

Polisi Telusuri Kelompok Sakit Hati

Warga Diminta Tenang, Target Penembakan Adalah Polisi

Spanduk di Kuburan, Panwaslu Akan Surati KPU

Trio Macan2000 Sampaikan Lebaran Lewat Twitter

Berita terkait

Ekonom Ungkap Bahaya Defisit Anggaran Melebar, Tambah Utang Lagi

27 Februari 2024

Ekonom Ungkap Bahaya Defisit Anggaran Melebar, Tambah Utang Lagi

Pemerintah memperkirakan defisit anggaran pada 2024 akan melebar menjadi 2,8 persen terhadap PDB. Tambah utang lagi.

Baca Selengkapnya

APBN Defisit Rp 169,5 Triliun, Sri Mulyani Yakin Akhir Tahun Lebih Baik

25 November 2022

APBN Defisit Rp 169,5 Triliun, Sri Mulyani Yakin Akhir Tahun Lebih Baik

Sri Mulyani menuturkan defisit APBN akan terjadi sampai akhir tahun, namun angkanya membaik dan masih sesuai dengan target dalam Perpres.

Baca Selengkapnya

Defisit APBN Tahun Depan 2,48 Persen, PKS Ingatkan Sri Mulyani soal Tumpukan Utang

27 September 2022

Defisit APBN Tahun Depan 2,48 Persen, PKS Ingatkan Sri Mulyani soal Tumpukan Utang

Proyeksi defisit APBN ini lebih rendah dari rancangannya yang sebesar 2,85 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Defisit APBN Rp 138,1 T hingga April 2021

24 Mei 2021

Sri Mulyani: Defisit APBN Rp 138,1 T hingga April 2021

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan defisit APBN mencapai Rp 138,1 triliun hingga akhir April 2021.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Sebut Defisit APBN Turun Terlalu Cepat Berbahaya

4 Juni 2020

Kemenkeu Sebut Defisit APBN Turun Terlalu Cepat Berbahaya

Kepala BKF menyatakan penurunan defisit APBN dilakukan secara bertahap.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Defisit APBN Akan Melonjak Jadi Rp 1.039,2 T

3 Juni 2020

Sri Mulyani Sebut Defisit APBN Akan Melonjak Jadi Rp 1.039,2 T

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan defisit APBN 2020 akan meningkat menjadi Rp 1.039,2 triliun.

Baca Selengkapnya

Penanganan Corona Tak Pasti, Defisit APBN Diprediksi Melebar Lagi

19 Mei 2020

Penanganan Corona Tak Pasti, Defisit APBN Diprediksi Melebar Lagi

Defisit APBN 2020 masih dipenuhi ketidakpastian karena wabah Corona alias Covid-19 di Tanah Air tak kunjung usai.

Baca Selengkapnya

Defisit APBN Hingga Akhir Tahun Diprediksi Sekitar 2 Persen

25 Oktober 2019

Defisit APBN Hingga Akhir Tahun Diprediksi Sekitar 2 Persen

Defisit APBN 2019 diperkirakan berada di kisaran 2 - 2,2 persen terhadap Produk Domestik Bruto.

Baca Selengkapnya

Defisit APBN Semester I 2019 Melebar Menjadi Rp 183,71 Triliun

26 Agustus 2019

Defisit APBN Semester I 2019 Melebar Menjadi Rp 183,71 Triliun

Defisit anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN sepanjang semester I 2019 melebar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Targetkan Defisit Anggaran 2020 1,76 Persen dari PDB

16 Agustus 2019

Jokowi Targetkan Defisit Anggaran 2020 1,76 Persen dari PDB

Dalam pidato RAPBN 2020, Jokowi menyebut defisit anggaran direncanakan sebesar 1,76 persen dari PDB.

Baca Selengkapnya