TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) meminta bagi hasil sebesar 40 persen dari produksi minyak bumi di Blok Cepu, Bojonegoro. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Rudi Rubiandini mengatakan saat ini dari produksi tahap awal di Cepu, Pertamina hanya mendapat bagi hasil sebesar 15 persen, sama seperti kontraktor kontrak kerja sama umumnya.
"Pertamina minta meski bekerja sama dengan Mobil Cepu Limited, dapatnya 40 persen. Biarkan Exxon Mobil Corporation 15 persen, karena (Pertamina) itu kan punya negara," kata Rudi ketika ditemui di Jakarta, Jumat, 10 Agustus 2012.
Rudi mengatakan saat ini permintaan Pertamina akan dikaji oleh pihak Kementerian Keuangan. Soalnya, ini akan mempengaruhi bagi hasil yang diterima oleh negara. Rudi mengatakan hal ini perlu dipelajari lagi karena sebelumnya Pertamina belum pernah mengelola blok migas dengan kontraktor lain.
Saat ini kontraktor kontrak kerja sama umumnya mendapat bagi hasil 15 persen dari produksi minyak bumi. Sementara Pertamina sebagai badan usaha yang dimiliki sepenuhnya oleh negara minta diberi keistimewaan mendapat bagi hasil minyak bumi 40 persen dari produksi.
Saat ini Blok Cepu memiliki rata-rata produksi 21.000 barel minyak per hari dan ditargetkan berproduksi penuh 165.000 barel per hari pada 2014. Saham Blok Cepu dimiliki oleh Pertamina EP Cepu dengan 45 persen participating interest, Mobil Cepu Limited 45 persen, dan konsorsium badan usaha milik daerah 10 persen.
BERNADETTE CHRISTINA
Berita terkait
ICP Naik US$ 1, Sri Mulyani: Penerimaan APBN Naik Rp 1,1 T
9 Januari 2018
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan APBN bakal diuntungkan dengan kenaikan harga minyak mentah Indonesia (ICP).
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Mentah Naik, Pertamina Bakal Merugi Jual Premium?
27 Desember 2017
Pemerintah diminta meninjau ulang kebijakan harga bahan bakar minyak jenis PSO, khususnya Premium yang dijalankan Pertamina.
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Tertekan Kenaikan Persediaan Bensin AS
15 Juni 2017
Harga minyak mentah mengalami penurunan besar dengan minyak
mentah Amerika Serikat jatuh 3,7 persen ke level terendah
tujuh bulan
Pertamina Akuisisi Blok Overseas Tingkatkan Produksi Migas
10 April 2017
PT Pertamina (Persero) menggencarkan akuisisi aset blok minyak dan gas di luar negeri (overseas) yang diperkirakan mampu menyumbang 33 persen produksi
Baca SelengkapnyaImpor Minyak Tiga Negara Asia Ini Naik, Kecuali Cina
28 Februari 2017
Empat negara, yaitu Cina, India, Korea Selatan, dan Jepang tercatat sebagai importir terbesar minyak Iran.
Baca Selengkapnya2016, Produksi Minyak Pertamina Naik 12,3 Persen
13 Februari 2017
Produksi minyak mentah Pertamina pada 2016 naik 12,3 persen
dibanding tahun sebelumnya.
Sentimen Beragam, Harga Minyak Mentah Terdongkrak
10 Februari 2017
Data ekonomi Amerika Serikat dan proyeksi penurunan produksi OPEC membuat harga minyak mentah memanas.
Baca SelengkapnyaPimpinan dan Masa Depan Pertamina
8 Februari 2017
Pemberhentian Direktur dan Wakil Direktur Utama Pertamina secara terhormat melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 3 Februari 2017 mengejutkan sejumlah pihak, internal maupun eksternal. Selain mendadak, pemberhentian itu dilakukan ketika pimpinan Pertamina tersebut justru mampu membawa badan usaha milik negara kebanggaan Indonesia ini mencatatkan kinerja yang sangat baik.
Baca SelengkapnyaBI Perkirakan Harga Minyak Mentah Naik Jadi US$ 47
26 Januari 2017
Kenaikan harga minyak mentah dikhawatirkan mendorong laju inflasi.
Baca SelengkapnyaKeamanan Meningkat, Hasil Eksplorasi Minyak Lampaui Target
16 November 2016
Terjadi gangguan keamanan yang meliputi pencurian peralatan, pencurian minyak, penutupan jalan hingga perusakan material.
Baca Selengkapnya