TEMPO Interaktif, Jakarta:Gubernut BI Burhanuddin Abdullah mengungkapkan, hingga saat ini tim likuidasi Bank Dagang Bali belum terbentuk. "Karena pemegang saham pengendalinya tidak kooperatif," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi Keuangan dan Perbankan DPR di Gedung Parlemen Jakarta, Selasa (4/5). Pada 7 Mei mendatang, katanya, akan diadakan lagi Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk menentukan dan menunjuk kembali anggota tim likuidasi. Jika masih gagal juga dan pemegang sahamnya tidak menghadiri rapat, maka penunjukan tim likuidasi akan diserahkan di pengadilan. Sementara untuk Bank Asiatic Burhanuddin tidak menyebutkan apakah tim likusidasinya sudah terbentuk atau belum. Menurut Burhanuddin, hal ini merupakan amanat Undang-Undang Perbankan yang menyebutkan harus ada tim likuidasi yang ditentukan oleh RUPS jika ada bank yang ditutup. Pembentukannya 60 hari setelah suatu bank ditutup.Hingga 29 April dana yang diambil dari dana penjaminan sudah mencapai Rp 13 miliar. Dana ini dipakai untuk membayar tabungan 2.600 nasabah Bank Dagang Bali dan Bank ASiatic. Menurutnya, penutupan Bank Dagang Bali dan Bank Asiatic tidak tergolong atau mempengaruhi keadaan perbankan secara nasional. "Tapi jika panasnya merembet pada perekonomian, pengaruhnya akan besar terhadap perekonomian nasional," katanya. Meski begitu penutupan bank ini telah mempengaruhi kepercayaan nasabah terhadap industri perbankan. Keadaan perbankan sendiri, menurutnya, sedikit berpengaruh meski ia tidak menyebutkan seberapa besar implikasinya. Bagja Hidayat - Tempo News Room