Tim Likuidasi Bank Dagang Bali Belum Terbentuk

Reporter

Editor

Selasa, 4 Mei 2004 11:53 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Gubernut BI Burhanuddin Abdullah mengungkapkan, hingga saat ini tim likuidasi Bank Dagang Bali belum terbentuk. "Karena pemegang saham pengendalinya tidak kooperatif," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi Keuangan dan Perbankan DPR di Gedung Parlemen Jakarta, Selasa (4/5). Pada 7 Mei mendatang, katanya, akan diadakan lagi Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk menentukan dan menunjuk kembali anggota tim likuidasi. Jika masih gagal juga dan pemegang sahamnya tidak menghadiri rapat, maka penunjukan tim likuidasi akan diserahkan di pengadilan. Sementara untuk Bank Asiatic Burhanuddin tidak menyebutkan apakah tim likusidasinya sudah terbentuk atau belum. Menurut Burhanuddin, hal ini merupakan amanat Undang-Undang Perbankan yang menyebutkan harus ada tim likuidasi yang ditentukan oleh RUPS jika ada bank yang ditutup. Pembentukannya 60 hari setelah suatu bank ditutup.Hingga 29 April dana yang diambil dari dana penjaminan sudah mencapai Rp 13 miliar. Dana ini dipakai untuk membayar tabungan 2.600 nasabah Bank Dagang Bali dan Bank ASiatic. Menurutnya, penutupan Bank Dagang Bali dan Bank Asiatic tidak tergolong atau mempengaruhi keadaan perbankan secara nasional. "Tapi jika panasnya merembet pada perekonomian, pengaruhnya akan besar terhadap perekonomian nasional," katanya. Meski begitu penutupan bank ini telah mempengaruhi kepercayaan nasabah terhadap industri perbankan. Keadaan perbankan sendiri, menurutnya, sedikit berpengaruh meski ia tidak menyebutkan seberapa besar implikasinya. Bagja Hidayat - Tempo News Room

Berita terkait

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 jam lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

12 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

14 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

4 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

4 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

4 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya