Indeks Coba Gapai Level 4.100

Reporter

Editor

Senin, 6 Agustus 2012 04:10 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Melonjaknya harga saham di bursa Wall Street dan Eropa, Jumat lalu, diharapkan dapat memicu kenaikan harga saham di bursa domestik awal pekan ini. Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini coba kembali menggapai level 4.100, memanfaatkan dukungan dari faktor eksternal. Namun, tetap diwaspadai bahwa IHSG juga rawan koreksi setelah berakhirnya musim laporan keuangan emiten.

Data tenaga kerja Amerika Serikat yang meningkat lebih dari perkiraan analis sebelumnya mampu mengobati kekecewaan investor setelah Bank Sentral Amerika (The Fed) dan Bank Sentral Eropa (ECB) tidak menggulirkan stimulus ekonominya.

Lapangan kerja Amerika di sektor non-pertanian meningkat 163 tenaga kerja, lebih baik dari perkiraan sebelumnya sebanyak 101 ribu tenaga kerja. Alhasil, indeks Dow Jones berhasil melonjak 217,29 poin ke 13.096,17.

Analis dari PT eTrading Securities, Betrand Raynaldi, mengatakan akhir pekan lalu indeks naik sangat terbatas. Indikator teknis juga menunjukkan tren penurunan indeks sudah mengecil, tapi kenaikan indeks juga terbatas. “Hal itu membuktikan bahwa tren indeks saat sedang berada dalam fase konsolidasi,” tuturnya.

Pada awal pekan ini indeks diperkirakan akan bergerak dalam rentang 4.040-4.170 dengan kecenderungan bergerak datar. Saham-saham yang bisa menjadi perhatian investor antara lain Bank BRI (BBRI), Adaro (ADRO), Tambang Bukit Asam (PTBA), serta Indika Energy (INDY).

Pada akhir pekan lalu indeks ditutup di level 4.099,813, yang berarti hanya menguat 15,6 poin (0,38 persen) dari pekan sebelumnya di 4.084.212. Musim keluarnya laba emiten domestik serta adanya harapan digulirkannya stimulus dari bank sentral utama dunia membuat indeks sempat menguat hingga ke 4.142.

PDAT | VIVA B. KUSNANDAR

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

10 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

42 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya