TEMPO.CO, Kupang - Sedikitnya 30 ribu ton batu mangan telah diekspor ke Cina oleh PT Soe Makmur Resources Tbk, perusahaan tambang mangan di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Sekitar 30 ribu ton lebih yg sudah dikirim ke Cina melalui pelabuhan Tenau Kupang," kata General Affair PT SMR Jefri Banunaek kepada wartawan, Ahad, 5 Agustus 2012.
Berdasarkan penelitian, mangan di wilayah TTS dan daratan Pulau Timor memiliki kualitas kelas dunia kedua setelah Afrika Selatan. Batu mangan merupakan bahan dasar pembuatan besi baja, batu baterai dan campuran pembuatan cat dasar.
Batu mangan yang telah dikirim ke Cina itu, menurut dia, merupakan hasil produksi PT SMR yang mendapat ijin oeprasional sejak tahun 2008-2012 ini.
Dari 18 blok yang ada, ujarnya, sampai saat ini baru sekitar lima blok yang digarap PT SMR. Dalam sehari produksi mangan bisa mencapai 100-200 ton. "Kami sudah beroperasi selama empat tahun di daerah ini," katanya.
Perusahaan tersebut mengantongi izin tambang selama 20 tahun dari pemerintah Kabupaten TTS untuk menggarap kawasan mangan di wilayah Kecamatan Kuatnana, seluas sekitar 4.550 hektare.
Batu mangan itu digali menggunakan ekskavator di beberapa bukit, selanjutnya dikumpulkan oleh warga sekitar untuk dijual kembali ke PT SMR. Mangan yang didapat kemudian dicuci di gudang penampungan, sebelum dikirim ke Cina.
Batu mangan yang dikumpulkan warga desa sekitar dibeli dengan harga Rp 400 per kilogram. Namun, masyarakat hanya mendapat Rp 200 per kg-nya, karena harus dibagikan dengan pemilik tanah. "Kami beli dengan harga Rp 400 per kg, karena mereka hanya mengumpulkan," katanya.
Walaupun terbilang kecil harga mangan dari masyarakat, namun menurut dia, PT SMR memberikan royalti sebesar Rp 50 ribu per ton-nya yang dapat digunakan untuk pembangunan jalan, puskesmas, rumah ibadah dan lainnya. "Royalti itu diberikan kepada masyarakat untuk berbagai kegiatan di daerah itu," katanya.
Salah seorang pengepul mangan, Rince, 24 tahun, warga desa Lakat, Kecamatan Kuatnan, mengaku dalam sehari dia bersama keluarga bisa mengumpulkan 20 kg batu mangan. "Jadi dalam seminggu hasil kami hanya Rp 10 ribu," katanya.
Ironisnya, mereka tidak dibekali dengan peralatan keselamatan kerja, seprti helm dan masker di lokasi tambang. "Kami terima resikonya, karena kami butuh uang," katanya.
Sekretaris Daerah NTT Frans Salem yang berkunjung ke lokasi itu menilai keberadaan tambang mangan milik PT SMR dapat diterima masyarakat, tidak seperti di daerah lain yang selalu konflik.
Hal itu, karena PT SMR mempekerjakan sekitar 300 warga lokal dari total pekerja sekitar 700 orang. "Kehadiran SMR bawa kesejahteraan bagi masyarakat lokal di daerah ini," katanya.
Tidak hanya itu, SMR juga membuka jalan desa sepanjang 6 kilometer yang menghabiskan dana sebesar Rp 4 miliar, dan menghibahkan dana Rp 1 miliar lebih untuk warga desa di sekitar lokasi tambang itu.
YOHANES SEO
Berita terkait
Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu
10 hari lalu
BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.
Baca SelengkapnyaIndonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral
11 hari lalu
Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.
Baca SelengkapnyaEkspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab
16 November 2023
Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.
Baca SelengkapnyaTerkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia
15 November 2023
Coldplay akan menyelenggarakan konser perdananya pada hari ini. Kehebohan warganet menjelang hari H terlihat di media massa sejak beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaBea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional
15 November 2023
Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.
Baca SelengkapnyaJokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya
26 September 2023
Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.
Baca SelengkapnyaNilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?
11 Januari 2023
Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.
Baca SelengkapnyaKinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai
20 Desember 2022
Sri Mulyani mengatakan sepanjang Januari sampai November pertumbuhan ekspor Indonesia ada di 28,2 persen.
Baca SelengkapnyaEkspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya
17 Oktober 2022
BPS mencatat ekspor Indonesia pada September 2022 sebesar US$ 24,8 miliar.
Baca SelengkapnyaBulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen
15 Juni 2022
Secara akumulatif Januari hingga Mei 2022, ekspor pertanian juga mengalami peningkatan.
Baca Selengkapnya