Pelemahan Aktivitas Manufaktur Cina, Melambat

Reporter

Editor

Rabu, 1 Agustus 2012 11:31 WIB

Suasana sebuah pabrik masker kesehatan di Propinsi Shandong, Cina, Kamis (19/11). Tahun ini, sebanyak 99 persen masker yang diproduksi di tempat ini telah diekspor. AP Photo

TEMPO.CO, Hong Kong - Aktivitas manufaktur Cina di bulan Juli kemarin melemah namun pada tingkat yang lebih lambat. Ini akibat dari meningkatnya produksi pabrik yang dapat mengimbangi penurunan tajam di lapangan kerja, demikian rilis HSBC hari ini, Rabu, 1 Agustus 2012.

Indeks manufaktur Cina (HSBC PMI) di bulan Juli berada di level 49,3, naik dari posisi bulan Juni di 48,2, namun masih berada di ambang batas bawah 50. Yang berarti masih mengalami kontraksi. Hasil ini juga masih lebih rendah dari perkiraan analis yaitu 49,5.

“Aktivitas manufaktur negara dengan perekonomian terbesar di dunia ini hanya mengalami perbaikan sangat sederhana, sebagai dampak awal dari langkah pelonggaran yang dilakukan sebelumnya,” kata Hongbin Qu, Wakil Kepala Riset Ekonomi Asia di HSBC. “Tapi, ini masih jauh dari yang diharapkan akibat perlambatan pertumbuhan ekonomi Cina serta tekanan dari pasar eksternal yang terus memburuk.”

Qu berharap pemerintah Beijing meningkatkan kebijakan pelonggaran guna mendukung pertumbuhan dan lapangan kerja.

Data yang dirilis sebelumnya menunjukkan bahwa indeks manufaktur Cina berdasarkan survei yang dilakukan oleh Federasi Logistik & Pembelian turun menjadi 50,1 di bulan Juni, dibanding 50,2 di bulan sebelumnya.

Dari hasil CFLP mampu berada di atas level 50, namun tidak mampu melebihi perkiraan hasil survei para ekonom yang dilakukan oleh Dow Jones Newswire.

“Ini bukan penguatan yang cukup berarti, namun setidaknya tidak seburuk yang dibayangkan, dan aktivitas usaha kecil tampaknya akan sedikit membaik. Tekanan agak berkurang tetapi momentum kenaikan masih sangat terbatas,” menurut ekonom dari HIS Global Insight.

Indeks saham bursa Shanghai siang ini berhasil menguat 0,92 persen menjadi 2.122,91, demikian pula dengan indeks saham bursa Hong Kong juga menguat tipis 0,04 persen menjadi 19.804,04.

Sedangkan indeks bursa Jakarta turun 0,6 persen menjadi 4.117,56; bursa Tokyo turun 1,1 persen; bursa Seoul melemah 0,22 persen ke 1.878,14.

MARKETWATCH | VIVA B. K

Berita Terpopuler:
Jadi Tersangka, Gubernur Akpol Djoko Foto-foto

Djoko Susilo ''Menghilang''

Kristen Stewart Tak Selingkuh Sendiri

Begini Cara Robert Pattinson Lampiaskan Sakit Hati

Pengakuan Kristen Stewart Bisa Hancurkan Kariernya

Polisi Dinilai Hambat Tugas KPK

Djoko Susilo Sudah Dicegah ke Luar Negeri

24 Jam Lebih, Petugas KPK Tertahan di Korlantas

Dilepas City, Mancini Pindah ke Klub Spanyol

Suhu Dieng Tembus Minus 5 Derajat Celcius

Berita terkait

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

15 Desember 2023

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi perekonomian global masih diliputi ketidakpastian sampai dengan akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

21 Oktober 2022

Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia terus menurun.

Baca Selengkapnya

Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

28 September 2022

Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

Luhut Binsar Panjaitan meminta Indonesia harus kompak menghadapi ancaman resesi global 2023.

Baca Selengkapnya

Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

17 Februari 2020

Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

Pasar saham menjadi yang paling rentan terpengaruh oleh dinamika perekonomian global yang diliputi ketidakpastian sejak awal 2020.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

24 September 2019

Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

Sri Mulyani mengatakan data tersebut menyiratkan bahwa sektor pertambangan memang mengalami tekanan yang sangat dalam pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

30 Juli 2019

Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

Core menyatakan kondisi perekonomian dunia hingga akhir 2019 diperkirakan tumbuh lebih lambat dibanding 2018.

Baca Selengkapnya

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

10 April 2019

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomiglobal 2019 sebanyak 0,2 persen dari angka dikeluarkan pada Januari lalu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

27 Agustus 2018

Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

Presiden Jokowi mengatakan Indonesia mesti mengandalkan kemampuannya sendiri agar aman dari dampak ketidakstabilan ekonomi dunia"Saya tanya langsung gimana kira-kira prospek pertumbuhan ekonomi maupun keadaan ekonomi global secara umum, apa saranmu kepada Indonesia? Dia ngomong tidak punya saran, semuanya sulit diprediksi. Ya artinya menurut saya internal kita sendiri yang harus diperbaiki," kata Jokowi saat menerima anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 27 Agustus 2018.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

17 Juli 2018

Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

Sri Mulyani menyatakan Indonesia siap menghadapi kondisi perekonomian global tersebut.

Baca Selengkapnya

Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

12 Juni 2018

Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

IMF memprediksi perekonomian dunia tahun depan hanya tumbuh 3,9 persen.

Baca Selengkapnya