Facebook Susut 40 Persen dari Harga IPO

Reporter

Editor

Rabu, 1 Agustus 2012 06:02 WIB

Facebook di apple. thetechjournal.com

TEMPO.CO, New York - Harga saham Facebook Inc kembali jatuh lebih dari 6 persen ke rekor terendah baru dalam perdagangan semalam setelah menunjukkan pelambatan pertumbuhan penggunanya sehingga memunculkan kembali keraguan untuk dapat mempertahakan kinerjanya pendapatannya.

Sebuah laporan dari Bernstein Research dan dikombinasikan dengan obrolan online tentan perkembangan potensi anggota Facebook serta aksi jual saham karyawan bulan depan kembali menghantam harga saham jejaring sosial terbesar di dunia ini.

Dalam perdagangan semalam saham Facebook (FB) kembali tergelincir US$ 1,44 (6,22 persen) menjadi US$ 21,71. Setelah pasar tutup, harganya juga kembali turun US$ 0,09 (0,41 persen) menjadi US$ 21,62.

Facebook telah kehilangan lebih dari 40 persen nilainya sejak melantai di bursa 18 Juni lalu dengan harga US$ 38 per saham yang mengeruk dana senilai US$ 100 miliar.

Minggu lalu, Facebook melaporkan kinerja keuangannya, tetapi tidak memberikan pandangan atau ekspektasi tahunannya ,sehingga investor yang membutuhkan kejelasan prospek pertumbuhannya merasa kecewa.

Investor hanya ingin tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, dan ada ketidakpastian untuk jangka panjang.

Penawaran perdana (IPO ) telan menjadi puncak kejayaan pertumbuhan yang sangat riskan bagi perusahaan yang didirikan oleh Mark Zuckerberg 8 tahun lalu di kamar asrama Harvard. Sebaliknya pada debutnya di bursa 18 Mei lalu telah merusak perdagangan dan adanya tuduhan yang mengungkapkan penilaian yang tidak memadai.

Kemarin, UBS mengatakan bahwa mereka rugi 349 juta franc Swiss dari debut perdana saham Facebook yang gagal di bursa Nasdaq, dan menjadi lembaga investasi keuangan pertama yang mengatakan mengalami kerugian di penawaran perdana FB. UBS mengatakan pesanan saham yang dimasukkannya beberapa kali mengalami kegagalan sistem.

Melorotnya saham jejaring sosial terbesar ini juga didukung oleh laporan analis Bernstein Research, Carlos Kirjner yang menilai bahwa perusahaan yang berbisnis dalam tayangan iklan ini hanya US$ 19 per saham, atau setengah dari harga perdananga US$ 38 per saham.

REUTERS / VIVA B. K

Berita terkait

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

6 hari lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

15 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

20 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

52 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya