Rupiah Belum Bisa Menguat Lebih Jauh  

Reporter

Editor

Senin, 30 Juli 2012 11:20 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Terapresiasinya dolar Amerika Serikat (AS) terhadap mata uang euro membendung langkah rupiah menjauh dari level psikologis 9.500. Euro berhasil menguat hingga di atas US$ 1,23 pekan lalu. Namun di pasar transaksi Asia, euro berbalik melemah menjelang dilaksanakannya lelang obligasi pemerintah Italia sore nanti.

Namun, rupiah belum bisa menguat lebih jauh karena para pelaku pasar kembali menahan diri untuk memegang rupiah menjelang pertemuan Dewan Gubernur The Federal Reserve 31 Juli–1 Agustus.

Di pasar uang hari ini, rupiah ditransaksikan di level 9.488 per dolar AS, menguat 6 poin (0,6 persen) dari penutupan akhir pekan lalu di 9.494 per dolar AS.

Head of Treasury Research Bank BNI, Nurul Eti Nurbaety, mengungkapkan pekan lalu rupiah berhasil keluar dari tekanan dan menguat di bawah level 9.500 per dolar AS. “Penjualan dolar AS yang dilakukan bank sentral senilai US$ 70 juta mampu mendongkrak rupiah,” tuturnya.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia juga berhasil melonjak berkat aksi borong investor asing maupun lokal. Investor asing berhasil mencatat pembelian bersih lebih dari Rp 2 triliun.

Hari ini rupiah akan cenderung bergerak konsolidasi di kisaran 9.450-9.510 per dolar AS. Pelaku pasar akan cenderung bersikap wait and see menunggu hasil dari pertemuan FOMC bank sentral Amerika Serikat, The Fed. Pernyataan Bank Sentral Eropa (ECB) mendukung penyelamatan Eropa serta harapan adanya stimulus dari The Fed membuka ruang bagi penguatan rupiah lebih lanjut.

Namun, Nurul juga memperingatkan bahwa kondisi global yang masih dipenuhi ketidakpastian, membuat dolar AS masih akan cenderung menguat sehingga dapat menjadi ganjalan bagi apresiasi mata uang lokal.

Dolar Singapura siang ini berhasil menguat 0,03 persen menjaid 1,2470 per dolar AS dan ringgit Malaysia terapresiasi 0,36 persen ke 3,1502 per dolar AS. Sedangkan peso Filipina melemah 0,14 persen menjadi 41,935 per dolar AS serta bath Thailand juga menyusut 0,19 persen ke 31,58 per dolar AS.

Di lain pihak, indeks dolar AS di pasar Asia siang ini kembali menguat 0,045 poin menjadi 82,754. Mata uang euro terkoreksi 0,25 persen je US$ 1,2292, sedangkan yen Jepang menguat 0,09 per dolar AS.

VIVA B. KUSNANDAR

Berita terkait

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

6 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

6 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

6 hari lalu

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

6 hari lalu

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

Rupiah diprediksi dan tak terpengaruh dengan putusan MK. Rupiah spot hari ini ditutup pada Rp 16.237 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

7 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung

7 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung

Industri tekstil, pakan ternak, pupuk, hingga gandum yang kerap mengandalkan bahan baku impor menangis di tengah pelemahan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

9 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

Kementerian PUPR menargetkan Jalan Tol Palembang - Betung selesai pada 2025. Untuk itu butuh tambahan tim percepatan.

Baca Selengkapnya