Revisi Aturan Kepemilikan Tunggal Bank, Dikritik

Reporter

Editor

Sabtu, 21 Juli 2012 20:56 WIB

Suasana Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (12/4). Naiknya harga saham Astra International dan saham perbankan menjadi pendorong pergerakan saham unggulan lain sehingga kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) tertinggi di Asia dengan kenaikan 36 poin di level 2.881,692 dari penutupan akhir pekan lalu di level 2.845,011. TEMPO/Panca Syurkani

TEMPO.CO, Jakarta: Pengamat ekonomi Fauzi Ichsan mengkritik rencana Bank Indonesia melakukan revisi aturan kepemilikan tunggal (Single Presence Policy). “Selalu begini, sudah ada aturan lalu direvisi belakangan,” katanya dengan nada kesal, Sabtu 21 Juli 2012.

Seperti diberitakan sebelumnya, BI berencana merevisi Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/16/PBI/2006 tentang kepemilikan tunggal. Tujuannya untuk memberikan kesempatan bagi bank-bank besar nasional, yang sebagian sudah memiliki anak usaha bank umum, untuk bisa membeli bank lain lagi, tanpa ada kewajiban untuk menggabungkan (merger).

Fauzi mengaku tak yakin revisi itu akan mencapai sasarannya. Pertama, ia ragu masih ada bank nasional yang mau membeli saham bank-bank kecil atau tidak sehat di Indonesia. "Memangnya ada bank besar yang mau beli bank bank kecil? Setahu saya tidak ada," ujar Fauzi.

Menurut Fauzi, kebanyakan bank bank besar lokal lebih suka melakukan ekspansi organik dibanding langsung membeli bank bank kecil atau bank tidak sehat. Menurut dia, yang potensial membeli bank bank kecil di Indonesia adalah bank atau investor asing. "Kalau bank asing, itu lebih mungkin mau membeli saham bank bank kecil. Mereka kan butuh pijakan di sini (Indonesia)," ujar Fauzi.

Selain itu, kata Fauzi, revisi tersebut justru berpotensi melanggar target dari Arsitektur Perbankan Indonesia (API). API memiliki rencana untuk melakukan konsolidasi dan mengecilkan jumlah bank dari 120 menjadi 80. Kalau revisi diberlakukan, maka jumlah bank tidak akan berkurang. "Sebenarnya, dengan adanya API, mau tidak mau merger itu akan terjadi."

ISTMAN MP


Berita terkait

20 Persen Nasabah Bank Syariah Disebut Tak Perhatikan Keuntungan karena Ini

11 April 2022

20 Persen Nasabah Bank Syariah Disebut Tak Perhatikan Keuntungan karena Ini

Bank Syariah Indonesia mendorong peningkatan pangsa pasar perbankan syariah di Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Transaksi Antarbank BUMN Akan Digratiskan

29 April 2017

Transaksi Antarbank BUMN Akan Digratiskan

Biaya transaksi antarbank, baik itu penarikan di ATM bersama atau transfer, akan digratiskan.

Baca Selengkapnya

Bank Pemerintah Bakal Luncurkan 1.000 ATM, Link Jadi Anchor

30 Oktober 2016

Bank Pemerintah Bakal Luncurkan 1.000 ATM, Link Jadi Anchor

BI memberikan izin pembentukan perusahaan operasional sistem pembayaran untuk penyatuan ATM kepada Himbara.

Baca Selengkapnya

OJK: Akuisisi Bank Kecil oleh Bank Asing Paling Cepat 2016

8 Juni 2015

OJK: Akuisisi Bank Kecil oleh Bank Asing Paling Cepat 2016

OJK perkirakan proses konsolidasi bank kecil yang baru diakuisisi oleh bank asing akan dimulai paling cepat pada 2016.

Baca Selengkapnya

Bank Mutiara Ganti Nama Menjadi Bank J Trust Indonesia

29 Mei 2015

Bank Mutiara Ganti Nama Menjadi Bank J Trust Indonesia

PT Bank Mutiara Tbk resmi mengubah entitas usaha menjadi PT
Bank J Trust Indonesia Tbk.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Luncurkan Program Transformasi BPD  

26 Mei 2015

Pemerintah Luncurkan Program Transformasi BPD  

Transformasi ini diharapkan juga dapat mendongkrak aset BPD yang kini berjumlah Rp 433 triliun.

Baca Selengkapnya

Chairul: Malaysia Terpikat Bank-bank Indonesia

15 Juli 2014

Chairul: Malaysia Terpikat Bank-bank Indonesia

Bank Malaysia menganggap bank di Indonesia atraktif.

Baca Selengkapnya

LPS Akan Tunjuk Kantor Penilai Harga Bank Mutiara  

30 Mei 2014

LPS Akan Tunjuk Kantor Penilai Harga Bank Mutiara  

Penunjukan kantor jasa penilai perusahaan dilakukan guna mendapatkan harga pembanding.

Baca Selengkapnya

Penawaran Harga Awal Bank Mutiara Dibuka 2 Juni

28 Mei 2014

Penawaran Harga Awal Bank Mutiara Dibuka 2 Juni

Penawaran harga awal akan disampaikan para investor kepada LPS melalui surat.

Baca Selengkapnya

BNI Timbang Akuisisi Empat Lembaga Keuangan  

5 Mei 2014

BNI Timbang Akuisisi Empat Lembaga Keuangan  

Saat ini di Indonesia terdapat 120 institusi perbankan, namun hanya 60 institusi yang menguasai pasar Indonesia.

Baca Selengkapnya