Hatta Teken Revisi Perpres Selat Sunda  

Reporter

Editor

Selasa, 10 Juli 2012 16:53 WIB

Jembatan Selat Sunda

TEMPO.CO, Jakarta - Revisi Peraturan Presiden tentang Pembangunan Jembatan Selat Sunda akan segera dibahas. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa setuju membahas ulang perpres yang dibuat 2 Desember lalu. “Sudah saya paraf,” katanya di Jakarta, Selasa 10 Juli 2012.

Menurut Hatta, pada pembahasan awal perpres ini, pemerintah sepakat mendesain pelaksanaan studi kelayakan jembatan tidak menggunakan kas negara.

Dalam Perpres Nomor 86 Tahun 2011, pemerintah menunjuk konsorsium PT Graha Banten Lampung Sejahtera sebagai pelaksana studi dengan jaminan anggaran negara jika proyek batal. Belakangan Menteri Keuangan Agus Martowardojo tidak setuju dan meminta Kementerian Pekerjaan Umum mengambil alih pelaksanaan studi alias pelaksanaan studi dibiayai anggaran negara.

Hatta memahami kekhawatiran Agus. Namun, bukan berarti usulan Menkeu diterima sepenuhnya. Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini menilai usulan Agus perlu diuji publik. "Kita lihat tanggapan DPR dan masyarakat. Yang penting akuntabilitas jelas," ujarnya.

Polemik studi kelayakan pembangunan jembatan senilai Rp 150 triliun ini berawal dari surat Menteri Keuangan kepada Menteri Pekerjaan Umum untuk mengambil alih studi kelayakan hingga proses lelang. Surat itu bagian dari revisi perpres. Kementerian Perekonomian sempat meradang dengan sikap Menteri Keuangan. “Kesannya pemerintah tidak hati-hati,” kata Lucky Eko, Deputi Infrastuktur Kementerian Perekonomian.

Usaha Menteri Keuangan juga bakal alot. Pasalnya, Gubernur Banten dan Lampung menolak revis peraturan presiden tersebut. Kedua gubernur memiliki masing-masing saham sebesar 2,5 persen pada konsorsium melalui badan usaha milik daerah. Sisa saham, yaitu 95 persen dikuasai oleh Grup Artha Graha milik Tommy Winata.

JAYADI SUPRIADIN



Berita Terkait:
Pemerintah Diminta Ambil Alih Jembatan Selat Sunda
Menteri Keuangan Ngotot Revisi Perpres Selat Sunda
Proyek Jembatan Selat Sunda Diprediksi Molor

Perpres Jembatan Selat Sunda yang Wajib Direvisi

Banyuwangi Desak Pembangunan Jembatan Selat Bali

Proyek Jembatan Selat Sunda Tunggu Studi Kelayakan

Pembangunan Jembatan Selat Sunda Terancam Mundur




Advertising
Advertising

Berita terkait

Hatta Rajasa: Puasa Berjalan Damai Meski Ada Sengketa Pilpres

19 hari lalu

Hatta Rajasa: Puasa Berjalan Damai Meski Ada Sengketa Pilpres

Hatta Rajasa mengklaim suasana Ramadan dan Idulfitri pasca-pilpres 2024 lebih damai ketimbang 2019.

Baca Selengkapnya

5 Anak Politisi Raup Suara Tinggi di Pileg 2024, Ada Anak Puan Maharani hingga Setya Novanto

22 Februari 2024

5 Anak Politisi Raup Suara Tinggi di Pileg 2024, Ada Anak Puan Maharani hingga Setya Novanto

Siapa saja anak dari politisi dan pejabat yang turut maju dalam Pileg 2024 dan berapa perolehan suaranya?

Baca Selengkapnya

Rasyid Rajasa Diprediksi Lolos ke Senayan, Berikut Kasus Kecelakaan 11 Tahun Lalu Melibatkannya

19 Februari 2024

Rasyid Rajasa Diprediksi Lolos ke Senayan, Berikut Kasus Kecelakaan 11 Tahun Lalu Melibatkannya

Rasyid Rajasa sempat terlibat kecelakaan yang menewaskan dua korban, kemudian dinyatakan bebas. Kini, ia diprediksi lolos ke Senayan jadi anggota DPR.

Baca Selengkapnya

Hatta Rajasa, Dulu Jadi Cawapres Prabowo Kini Bantu Tim Pemenangan

10 November 2023

Hatta Rajasa, Dulu Jadi Cawapres Prabowo Kini Bantu Tim Pemenangan

Hatta Rajasa kini menjadi salah satu politkus yang masuk dalam pengurus Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Kebijakan Satu Peta Perbaiki Tata Kelola Geospasial

22 Maret 2023

Kebijakan Satu Peta Perbaiki Tata Kelola Geospasial

Satu Peta telah untuk perbaikan tata kelola penerbitan izin dan hak atas tanah.

Baca Selengkapnya

KUR Festival agar Pemuda Semangat Berwirausaha

22 Maret 2023

KUR Festival agar Pemuda Semangat Berwirausaha

Pemerintah berupaya mendorong UMKM untuk mengakses pembiayaan KUR sehingga usahanya cepat naik kelas.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Kawasan ASEAN Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia

16 Maret 2023

Indonesia Dorong Kawasan ASEAN Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia

Kawasan ASEAN mempunyai modal cukup mumpuni untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia dengan PDB mencapai US$ 3,36 triliun.

Baca Selengkapnya

Pemerintah AS Dukung Kemitraan Indo Pacific Economic Framework

16 Maret 2023

Pemerintah AS Dukung Kemitraan Indo Pacific Economic Framework

Pemerintah Indonesia tetap memiliki harapan besar pada IPEF untuk menghasilkan hal-hal konkret.

Baca Selengkapnya

BPKP Bakal Audit Realisasi Penyaluran KUR

13 Januari 2023

BPKP Bakal Audit Realisasi Penyaluran KUR

BPKP mengaudit pelaksanaan kredit usaha rakyat (KUR). Penyaluran KUR terus meningkat dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Dampingi Jokowi di KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa

15 Desember 2022

Menko Airlangga Dampingi Jokowi di KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa

Jokowi menegaskan kemitraan ASEAN dan Uni Eropa harus didasarkan pada prinsip kesetaraan, saling menghormati, dan saling menguntungkan.

Baca Selengkapnya