TEMPO.CO, Seoul - Pertumbuhan ekonomi bagi sebuah negara mungkin terasa wajar. Namun untuk negara tertutup seperti Korea Utara, naiknya perputaran uang adalah keajaiban.
Laporan dari Korea Selatan pada Ahad, 8 Juli 2012 menyebutkan tetangga mereka di utara mengalami pertumbuhan sekitar 0,8 persen pada 2011. Padahal tahun sebelumnya, perekonomian mereka turun 0,5 persen. Diperkirakan karena kenaikan perekonomian itu, pendapatan nasional bruto (PNB) Korea Utara mencapai 28 miliar USD (Rp 264 triliun) pada tahun lalu. Masih jauh berbeda ketimbang Korea Selatan yang mencapai 1 triliun USD (Rp 9,4 biliun) dalam periode yang sama.
Kenaikan tingkat ekonomi di negara yang dipimpin Kim Jong Un itu adalah kali kedua dalam enam tahun terakhir. Korea Utara, ketimbang jirannya, memang masih tertinggal. Negeri di kawasan Asia Timur ini masuk dalam negara termiskin dunia. Apalagi mereka mendapat sanksi internasional dan acap dilanda bencana alam.
Laporan Bank Sentral Korea Selatan menunjukkan pertumbuhan terjadi di sektor kehutanan. Industri kayu itu mengalami pertumbuhan 5,3 persen karena kondisi cuaca yang bagus dan peningkatan penggunaan pupuk.
Adapun industri konstruksi jatuh hingga 4 persen daripada tahun lalu. Penyebabnya adalah tahun lalu, pemerintah sosialis ini jor-joran membangun 100 ribu rumah baru dalam rangka perayaan seabad kelahiran Kim Il Sung. Sehingga tahun ini pembangunan berkurang drastis.
Korea Utara adalah negara yang menganut sistem perekonomian tertutup. Negara ini tidak pernah mengeluarkan data resmi pertumbuhan ekonomi mereka. Laporan tahunan yang dikeluarkan Korea Selatan berdasarkan data perkiraan dari sektor swasta dan kajian sejumlah ahli ekonomi.
BBC | ABCNEWS | DIANING SARI
Berita Terpopuler
Putri Kerajaan Arab Saudi Minta Suaka ke Inggris
Telat Suguhkan Hidangan, Koki Restoran Ditembak
Kim Jong Un Tonton Mickey Mouse dan Winnie?
Puluhan Ribu Orang Berburu ''Viagra'' di Himalaya
Makin Banyak Sekolah di AS Pisahkan Siswa
Jangan Makan Brokoli di Cina
Perempuan Ini Merekrut dan Melatih Pasukan Jihad
Wanita Ini Isteri Kim Jong Un?
Berita terkait
Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian
15 Desember 2023
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi perekonomian global masih diliputi ketidakpastian sampai dengan akhir tahun ini.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient
21 Oktober 2022
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia terus menurun.
Baca SelengkapnyaAncaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan
28 September 2022
Luhut Binsar Panjaitan meminta Indonesia harus kompak menghadapi ancaman resesi global 2023.
Baca SelengkapnyaEkonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan
17 Februari 2020
Pasar saham menjadi yang paling rentan terpengaruh oleh dinamika perekonomian global yang diliputi ketidakpastian sejak awal 2020.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah
24 September 2019
Sri Mulyani mengatakan data tersebut menyiratkan bahwa sektor pertambangan memang mengalami tekanan yang sangat dalam pada tahun ini.
Baca SelengkapnyaCore: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat
30 Juli 2019
Core menyatakan kondisi perekonomian dunia hingga akhir 2019 diperkirakan tumbuh lebih lambat dibanding 2018.
Baca SelengkapnyaIMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen
10 April 2019
IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomiglobal 2019 sebanyak 0,2 persen dari angka dikeluarkan pada Januari lalu.
Baca SelengkapnyaJokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI
27 Agustus 2018
Presiden Jokowi mengatakan Indonesia mesti mengandalkan kemampuannya sendiri agar aman dari dampak ketidakstabilan ekonomi dunia"Saya tanya langsung gimana kira-kira prospek pertumbuhan ekonomi maupun keadaan ekonomi global secara umum, apa saranmu kepada Indonesia? Dia ngomong tidak punya saran, semuanya sulit diprediksi. Ya artinya menurut saya internal kita sendiri yang harus diperbaiki," kata Jokowi saat menerima anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 27 Agustus 2018.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia
17 Juli 2018
Sri Mulyani menyatakan Indonesia siap menghadapi kondisi perekonomian global tersebut.
Baca SelengkapnyaKetua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019
12 Juni 2018
IMF memprediksi perekonomian dunia tahun depan hanya tumbuh 3,9 persen.
Baca Selengkapnya