Tunggu Aksi ECB, Rupiah Cenderung Melemah  

Reporter

Editor

Kamis, 5 Juli 2012 12:41 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Menunggu hasil keputusan bank sentral Eropa (ECB), apresiasi rupiah kembali tertahan menyusul melemahnya bursa domestik.

Setelah kemarin ditutup menguat 12 poin (0,13 persen) dari 9.379 menjadi 9.367 per dolar AS, hari ini pergerakan rupiah cenderung melemah di kisaran 9.375-9.395 per dolar AS. Dibuka di level 9.369 per dolar AS, akhirnya rupiah melemah ke level 9.379 per dolar AS sampai pukul 12.00 WIB.

Spekulasi yang berkembang dari Eropa bahwa bank sentral Eropa (ECB) akan memangkas suku bunga dari 1 persen ke 0,75 persen berdampak pada nilai tukar rupiah di pasar uang. Pasar Eropa yang ditutup turun kemarin menunjukkan investor masih menahan diri sambil menanti keputusan final dari ECB nanti malam.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, mengatakan hari ini rupiah berpotensi melemah di kisaran 9.370 hingga 9.400 per dolar AS. “Rupiah diprediksi akan terbawa pelemahan euro akibat pemangkasan suku bunga oleh ECB.”

Selain itu posisi rupiah masih rawan karena di kalangan pelaku pasar banyak pesimistis dengan langkah penyelesaian resesi ekonomi Eropa, menyusul krisis utang di Benua Biru yang semakin meluas. “Pemangkasan suku bunga oleh ECB diperkirakan tidak cukup untuk mengurangi tekanan resesi di zona euro saat ini,” tuturnya.

Kekhawatiran ini didukung berbagai data kegiatan ekonomi yang cenderung melemah di negara-negara Eropa. Didorong turunnya indeks sektor jasa Jerman serta defisit anggaran Italia pada triwulan I 2012 yang meningkat menjadi 8 persen dari GDP atau tertinggi dalam 3 tahun terakhir.

Dari dalam negeri, kabar baik muncul dari hasil survei keyakinan konsumen Bank Indonesia yang naik dari 109 (Mei) menjadi 114,4 (Juni). Kenaikan tersebut terutama bersumber dari membaiknya kegiatan usaha 6 bulan mendatang, sehingga mendorong ketersediaan lapangan kerja. “Ini mengindikasikan ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh di atas 6 persen.”

Dari Asia, hingga pukul 12.00 WIB won menguat 1,60 poin (0,14 persen) ke 1.135,9, dolar Singapura melemah 0,0002 poin (0,02 persen) ke 1,2663, serta baht melemah 0,06 poin (0,27 persen) ke 31,56 per dolar AS. Sementara yen menguat 0,07 poin (0,09 persen) menjadi 79,81 per dolar AS.

PDAT | M AZHAR

Berita Terpopuler

Alasan Trans TV Berencana PHK Karyawan

Diisukan PHK Karyawan, Ini Konfirmasi Trans TV

Pembangunan Jembatan Selat Sunda Terancam Mundur

Pengusaha: RPP Tembakau Ancam Industri Rokok

Pemerintah Tolak Ganti Rugi Antaboga

Proyek Jembatan Selat Sunda Tunggu Studi Kelayakan

Saham-saham yang Untung Hari Ini




Berita terkait

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

6 jam lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

6 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

6 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

6 hari lalu

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

7 hari lalu

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

Rupiah diprediksi dan tak terpengaruh dengan putusan MK. Rupiah spot hari ini ditutup pada Rp 16.237 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

7 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung

7 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung

Industri tekstil, pakan ternak, pupuk, hingga gandum yang kerap mengandalkan bahan baku impor menangis di tengah pelemahan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya