Indonesia Cari Pasar Baru

Reporter

Editor

Senin, 2 Juli 2012 05:40 WIB

TEMPO.CO , Balikpapan: Indonesia melirik pangsa pasar baru tujuan ekspor ke negara-negara Afrika, Timur Tengah, Asia Tengah, dan Asia Selatan, termasuk Amerika Latin. Langkah ini merupakan antisipasi dampak pelemahan ekonomi global yang dipicu oleh krisis Amerika Serikat dan Uni Eropa.



"Amerika belum recovery, negara Eropa juga belum membaik, seperti Yunani, Spanyol, dan Italia, kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Gusmardi di Balikpapan.



Pangsa pasar ekspor baru ini diharapkan mampu meningkatkan persentase pertumbuhan nilai ekspor Indonesia sebesar 30 persen per tahun atau senilai US$ 203 miliar, sesuai dengan asumsi perkiraan yang merujuk pada ekspor tahun lalu. "Sama dengan nilai ekspor tahun lalu saja sudah bagus, mengingat kondisi ekonomi dunia saat ini, ujarnya.



Gusmardi optimistis target nilai ekspor bisa tercapai pada akhir tahun. Meskipun pertumbuhan nilai ekspor rendah selama empat bulan terakhir, dia mengatakan nilai ekspor tersebut cukup memadai untuk mengejar selama enam bulan ke depan. Saat ini nilai ekspor mencapai US$ 64 miliar.



Pelemahan ekspor, dia menegaskan, bukan hanya di Indonesia saja. Jepang, misalnya, tahun lalu tumbuh sekitar 9 persen, tapi sekarang hanya sekitar 3 persen. Cina tahun lalu tumbuh 31 persen, sekarang hanya 6 persen. Begitu juga Korea Selatan, yang tahun lalu tumbuh 27 persen, sekarang hanya 0,7 persen, dan Brasil tahun lalu 31 persen, sekarang hanya 4,5 persen. Kita tidak sendiri," katanya.



Dalam hal pangsa pasar baru, Gusmardi melanjutkan, Indonesia akan bersaing dengan negara lain yang juga mengalihkan tujuan pangsa ekspornya. Negara-negara baru tujuan ekspor itu kini menjadi primadona, menyusul lesunya permintaan dari Amerika Serikat dan sebagian Uni Eropa. Karena itu, perusahaan di Indonesia harus melakukan diversifikasi produk agar mampu memperebutkan konsumen di Afrika, Timur Tengah, Asia Selatan, Asia Tengah, dan Amerika Latin.



Produk Indonesia bisa lebih unggul, kata Gusmardi, dengan memaksimalkan konten ciri khas bangsa Indonesia. Contohnya untuk kain batik, tentu kita lebih unggul, seperti produk alat rumah tangga yang menggunakan bahan dasar kayu dan rotan, ujarnya.



Jenis ekspor Indonesia sebanyak 75 persen didominasi produk industri, seperti alat rumah tangga, konveksi, pakaian, elektronik, dan sepatu, disusul pertambangan 21 persen, dan sisanya, pertanian, 3,2 persen.



SG WIBISONO



Berita terkait

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

13 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

14 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

16 November 2023

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.

Baca Selengkapnya

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

15 November 2023

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

Coldplay akan menyelenggarakan konser perdananya pada hari ini. Kehebohan warganet menjelang hari H terlihat di media massa sejak beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

15 November 2023

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

26 September 2023

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.

Baca Selengkapnya

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

11 Januari 2023

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.

Baca Selengkapnya

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

20 Desember 2022

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

Sri Mulyani mengatakan sepanjang Januari sampai November pertumbuhan ekspor Indonesia ada di 28,2 persen.

Baca Selengkapnya

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

17 Oktober 2022

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

BPS mencatat ekspor Indonesia pada September 2022 sebesar US$ 24,8 miliar.

Baca Selengkapnya

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

15 Juni 2022

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

Secara akumulatif Januari hingga Mei 2022, ekspor pertanian juga mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya