Budayawan Mohammad Sobary Geram Minimarket  

Reporter

Editor

Kamis, 28 Juni 2012 22:10 WIB

Mohamad Sobary. TEMPO/Wahyu Setiawan

TEMPO.CO, Yogyakarta- Mohammad Sobary geram bukan kepalang. Minimarket waralaba berjamuran di mana-mana. Dan sejak itu, satu per satu toko dan pasar tradisional ditinggal pembeli. “Kurang ajar sekali itu namanya Alfamart dan Indomaret, dia kuasai gang-gang tempat kita tinggal,” katanya dalam sebuah diskusi di Yogyakarta, Kamis, 28 Juni 2012. Suaranya keras, nadanya meninggi.

Budayawan yang tinggal di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta itu, terang-terangan menolak jika minimarket merupakan simbol modernitas. Baginya modern adalah kemudahan. Sedangkan minimarket tak memberikan kemudahan apapun bagi usaha kecil.

Di Yogyakarta, ada banyak minimarket waralaba. Mereka berlomba-lomba mengisi ruang di kanan dan kiri tiap ruas jalan. “Ini simbol pembunuhan ekonomi rakyat,” katanya geram.

Saking geramnya, Kang Sobary itu menyatakan kerap mengajak untuk tidak membeli produk apa pun di minimarket waralaba di tiap ada kesempatan berbicara di depan umum. Ia menyebutnya sebagai gerakan aman, nyaman dan diam. “Tinggal di rumah, jangan menginjakkan kaki di sana,” katanya.

Bagi dia, membeli barang kebutuhan di warung yang jorok yang mencerminkan realitas usaha kecil rakyat lebih baik ketimbang masuk ke minimarket. Masih ada interaksi sosial di sana. Pembeli dan penjual bisa melakukan tawar menawar harga. Kalau sedang tak ada uang, “Di warung sebelah bisa utang,” katanya disambut gemuruh tawa orang-orang.

Human Resource Management PT. Indomarco Prismatama DIY-Jawa Tengah Satrio Kendro mengatakan sah-sah saja jika muncul penolakan dari masyarakat. Termasuk pada Indomaret misalnya. Namun menurut dia, Indomaret telah memberikan dampak postifi terhadap penyerapan tenaga kerja. Dengan jumlah toko mencapai 394 di seluruh DIY-Jateng, Indomaret menyerap tenaga kerja sebanyak 4.894 orang. “Satu toko bisa 8 sampai 10 pegawai,” katanya.

Apakah jumlah itu sebanding dengan penurunan potensi pendapatan toko dan pasar tradisional yang hilang akibat tergerus minimarket? “Harusnya (itu tugas) pemerintah mensinergikan,” katanya. Pemerintah, menurut dia, tak hanya harus melindungi pedagang kecil tradisional, namun juga memberdayakan mereka. Baik dari sisi fisik dan sumber daya manusianya.

Sedangkan dua orang perwakilan Alfamart Yogyakarta, Suhardi dan Anton, menolak memberikan komentar tentang kebijakan perusahaan mereka. “Jangan saya,” katanya saat ditemui usai mengikuti rapat dengan Panitia Khusus Toko Modern Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Yogyakarta, sore ini. Mereka meminta Tempo menghubungi Budi Santoso, atasan mereka di Klaten. Namun, Budi pun enggan memberikan komentarnya. “Langsung (tanya) ke Jakarta saja,” katanya.

ANANG ZAKARIA






Advertising
Advertising


Berita terkait

Pasar Pariaman Akan Direvitalisasi karena Sudah Tak Layak

14 Desember 2018

Pasar Pariaman Akan Direvitalisasi karena Sudah Tak Layak

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan kondisi Pasar Pariaman saat ini perlu direvitalisasi.

Baca Selengkapnya

DKI Mulai Membangun Bioskop Rakyat di Teluk Gong, Harga Tiketnya?

23 November 2018

DKI Mulai Membangun Bioskop Rakyat di Teluk Gong, Harga Tiketnya?

Pemprov DKI Jakarta bersama PD Pasar Jaya melakukan groundbreaking pembangunan bioskop rakyat pertama di Pasar Teluk Gong, Jakarta Utara, hari ini.

Baca Selengkapnya

Konsep Revitalisasi Pasar Tradisional yang Diinginkan Anies Baswedan

4 November 2018

Konsep Revitalisasi Pasar Tradisional yang Diinginkan Anies Baswedan

Anies Baswedan tidak ingin revitalisasi justru menjadikan pasar tradisional mirip dengan supermarket.

Baca Selengkapnya

Agar Tetap Eksis, PD Pasar Jaya Kembangkan One Stop Shopping

4 Januari 2018

Agar Tetap Eksis, PD Pasar Jaya Kembangkan One Stop Shopping

Pengembangan konsep one stop shopping akan diusung oleh Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin agar tetap bisa bertahan di industri retail.

Baca Selengkapnya

Mendag Sebut Warung dan Pasar Tradisional Bertahan karena Ibu-Ibu

18 November 2017

Mendag Sebut Warung dan Pasar Tradisional Bertahan karena Ibu-Ibu

Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita yakin warung tradisional tidak akan mati tergerus minimarket dan e-commerce.

Baca Selengkapnya

Djarot Saiful: Mental Pedagang Pasar Tradisional Harus Diubah  

29 Agustus 2017

Djarot Saiful: Mental Pedagang Pasar Tradisional Harus Diubah  

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, agar pasar tradisional ramai, mental para pedagangnya harus diubah.

Baca Selengkapnya

Pedagang Mengeluh Sepi, Djarot: Saingannya Pasar Online

24 Agustus 2017

Pedagang Mengeluh Sepi, Djarot: Saingannya Pasar Online

Menurut Djarot beli petai dan nasi goreng saja sekarang tinggal telepon.

Baca Selengkapnya

Inspirasi Kepribadian Muslimah Oki Setiana Dewi

29 April 2017

Inspirasi Kepribadian Muslimah Oki Setiana Dewi

Sosok kepribadian muslimah ini memiliki sisi tegas, lembut, misterius, rahasia, kuat, teguh pendirian, penuh kedamaian, suci dan spiritualitas tinggi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Perintahkan Menteri Enggar Perbaiki Pasar Tradisional  

21 Februari 2017

Jokowi Perintahkan Menteri Enggar Perbaiki Pasar Tradisional  

Berpuluh tahun, Presiden Jokowi menjelaskan, pengelolaan pasar tradisional berikut pedagangnya tidak berubah karena pemerintah tidak membimbing.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Genjot Akses Distribusi ke Pedagang Pasar

2 Februari 2017

Pemerintah Genjot Akses Distribusi ke Pedagang Pasar

Akses distribusi barang ke pedagang di pasar tradisional, setidaknya setara dengan akses distribusi barang ke peritel modern.

Baca Selengkapnya