Harga Gas Naik, Goodyear Kesulitan  

Reporter

Editor

Rabu, 30 Mei 2012 18:05 WIB

AP/Toby Talbot

TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha ban akhir-akhir ini mengeluhkan mengenai naiknya harga gas bagi industri hingga 45 persen. Karena kenaikan gas yang signifikan itu, sejumlah perusahaan pun mengganti bahan bakar dengan beralih ke batu bara. PT Goodyear Indonesia Tbk adalah salah satu perusahaan yang melakukan perubahan itu.

Presiden Direktur Goodyear Marco H. Vlasman mengatakan sejumlah permasalahan dihadapi perusahaan pada tahun ini. Antara lain penetrasi ke pasar original equipment for manufacturer (OEM). Saat ini perusahaan sudah memiliki tiga OEM dan berharap akan bertambah lagi.

Kapasitas berlebihan di industri ban dalam negeri menjadi satu permasalahan lainnya. Akibat itu, persaingan pasar domestik semakin ketat.

Masalah lainnya adalah gas dan listrik. "Utility cost adalah masalah besar di Indonesia. Naiknya harga gas membuat kami memindahkannya ke tenaga batu bara," ujar Marco dalam paparan publik, Rabu, 30 Mei 2012.

Meski harus melewati sejumlah permasalahan itu, dia yakin perusahaan masih akan bertumbuh pada tahun ini. Apalagi didukung dengan kondisi ekonomi Indonesia yang dianggap semakin baik.

Tingginya daya beli masyarakat juga menjadi faktor penting. Karena itu, dia percaya penjualan mobil masih meningkat meski ada rencana pembatasan uang muka kredit (down payment) yang bakal berdampak pada penjualan kendaraan bermotor. "Kami masih bagus di kuartal I, begitu pula dengan ekspor," kata dia.

Pada rapat umum pemegang saham tahunan hari ini, Goodyear berencana membagikan dividen sebesar Rp 260 per saham dari laba bersih perseroan per 31 Desember 2011. Ini merupakan dividen tunai setelah sebelumnya perusahaan memberikan dividen interim pada tahun lalu di tahun buku yang sama dengan nilai nominal Rp 250 per saham.

"Berarti ada peningkatan 4 persen nilai nominal dividen tunai dibandingkan nilai nominal dividen interim. Untuk totalnya, kami belum dapat mengatakannya," kata Marco.

Sepanjang tahun lalu, Goodyear mencatatkan penurunan tajam pada laba bersih hingga 71 persen, yaitu mencapai US$ 2,16 juta. Padahal, pada 2010, perusahaan memperoleh laba sebesar US$ 7,42 juta.

Laba per saham emiten dengan kode efek GDYR pun turun ke posisi US$ 0,05 dari tahun lalu menyentuh angka US$ 0,18. Penjualan bersih pun naik tipis 7,2 persen atau sebesar US$ 207,31 juta dibandingkan 2010 sebanyak US$ 193,37 juta. Biaya penjualan meningkat 11 persen menjadi US$ 193,29 juta dari US$ 174,15 juta pada 2010.

Marco mengatakan selama ini perusahaan sudah menjadi penyedia suku cadang asli untuk sejumlah pabrikan otomotif, di antaranya Mercedes Benz, Daihatsu, dan Hino. Goodyear pun mengekspor hasil produksi ke negara-negara ASEAN, Asia, Timur Tengah, Eropa, Australia, Amerika Utara, dan lainnya.

Sedangkan untuk posisi keuangan perusahaan di kuartal pertama 2012, laba bersih naik ketimbang periode serupa tahun lalu menjadi US$ 1,9 juta. Sementara penjualan bersih turun dari US$ 55,8 juta di kuartal 1 2011 menjadi US$ 54,1 juta di Maret 2012. Namun harga pokok penjualan turun menjadi US$ 48,4 juta dari sebelumnya US$ 51,4 juta.

SUTJI DECILYA

Berita terkait

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

Tambahan Penerima Harga Gas Khusus Belum Jelas, Menperin: Pusing Saya Hadapi ESDM

23 Februari 2024

Tambahan Penerima Harga Gas Khusus Belum Jelas, Menperin: Pusing Saya Hadapi ESDM

Menperin Agus Gumiwang mengaku pusing karena usulan perluasan penerima harga gas khusus tak kunjung menemukan titik terang dari Kementerian ESDM.

Baca Selengkapnya

Berikut Harga Gas 3 Kg di Jakarta Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024

20 Desember 2023

Berikut Harga Gas 3 Kg di Jakarta Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024

Pemprov DKI memastikan harga dan stok tabung gas epliji 3 kg menjelang Natal dan tahun baru 2024 aman. Berikut harganya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Menteri ESDM untuk Evaluasi Biaya Produksi Gas Bumi, Ini Sebabnya

1 Agustus 2023

Jokowi Instruksikan Menteri ESDM untuk Evaluasi Biaya Produksi Gas Bumi, Ini Sebabnya

Presiden Jokowi menginstruksikan Menteri ESDM Arifin Tasrif agar mengevaluasi biaya-biaya produksi gas bumi. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Diharapkan Segera Rampungkan Prosedur Pembelian Gas

7 November 2022

Uni Eropa Diharapkan Segera Rampungkan Prosedur Pembelian Gas

Uni Eropa meminta negara-negara Eropa bisa segera menyelesaikan prosedur pembelian gas agar harga tak melambung menjelang musim dingin.

Baca Selengkapnya

KTT Uni Eropa Rundingkan Bantuan Energi ke Ukraina

20 Oktober 2022

KTT Uni Eropa Rundingkan Bantuan Energi ke Ukraina

Bantuan ke Ukraina akan menjadi salah satu agenda pembahasan di konferensi tingkat tinggi atau KTT Uni Eropa di Brussel pada Kamis, 20 Oktober 2022.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Bahas Batas Harga Gas, Belum Satu Suara di Tengah Krisis Energi

20 Oktober 2022

Uni Eropa Bahas Batas Harga Gas, Belum Satu Suara di Tengah Krisis Energi

Para pemimpin dari 27 negara anggota Uni Eropa akan bertemu pada Kamis, 20 Oktober 2022, untuk merundingkan lagi ihwal batas harga gas.

Baca Selengkapnya

Harga Gas Mahal, Warga Inggris Timbun Selimut hingga Lilin Menjelang Musim Dingin

12 Oktober 2022

Harga Gas Mahal, Warga Inggris Timbun Selimut hingga Lilin Menjelang Musim Dingin

Lonjakan harga dan rekor inflasi pangan di Inggris mengubah kecenderungan konsumen yang bersiap menghadapi musim dingin.

Baca Selengkapnya

KSP: Inflasi Dapat Dikendalikan karena Pemerintah Tahan Harga BBM, Gas dan Listrik

6 Agustus 2022

KSP: Inflasi Dapat Dikendalikan karena Pemerintah Tahan Harga BBM, Gas dan Listrik

Edy Priyono menilai terkendalinya inflasi melalui stabilitas harga barang dan jasa telah menjaga konsumsi masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingatkan Ancaman Krisis: Di Semua Negara, Harga Gas Naik 5 Kali Lipat

2 Agustus 2022

Jokowi Ingatkan Ancaman Krisis: Di Semua Negara, Harga Gas Naik 5 Kali Lipat

Meroketnya harga minyak dan gas, kata Jokowi, mendorong pelbagai negara mengalami kesulitan keuangan.

Baca Selengkapnya