TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mendukung rencana pemerintah terkait penetapan batas minimum kepemilikan modal (ekuitas) perusahaan asuransi Rp 100 miliar pada 2014.
"Ini soal komitmen saja dari pengusaha sebab sebenarnya usaha ini sangat menjanjikan," kata Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia, Benny Waworuntu, kepada Tempo, Selasa, 29 Mei 2012.
Ia menilai persoalan mendasar yang mengganjal pengusaha terhadap aturan itu adalah masih rendahnya komitmen investor untuk menanamkan modal secara optimal sesuai kebutuhan perusahaan asuransi. "Intinya mau enggak investor menambah modalnya," kata Benny.
Benny mencatat rata-rata pertumbuhan bisnis asuransi dalam tiga tahun terakhir sebesar 25 persen sehingga anggapan memberatkan terhadap penentuan batas minimum ekuitas tidak sepenuhnya benar. "Saya mendukung langkah pemerintah," ujarnya.
Namun, Benny meminta pemerintah optimal dalam melakukan sosialisasi terhadap penerapan aturan tersebut di lapangan. Dengan demikian, semua pengusaha dan perusahaan asuransi akan mengetahui aturan yang baru.
Selain itu, pemerintah perlu mengingatkan semua perusahaan asuransi agar mematuhi aturan itu. "Misalnya dengan memberikan desposisi atau bahkan sanksi bagi mereka yang tidak memenuhi aturan itu," kata dia.
Sebelumnya Kepala Bagian Analisis Keuangan dan Asuransi BAPEPAM-LK Sumardjono menyatakan pemerintah berencana menaikkan batas minimum ekuitas perusahaan asuransi menjadi Rp 100 pada 2014 mendatang.
Pemerintah beranggapan prospek usaha ini sangat menjanjikan dengan pertumbuhan tiap tahun di atas 20 persen. Namun hal itu masih menyimpan kendala. Hingga kini dengan batas minimum ekuitas Rp 70 miliar, masih banyak perusahaan yang tidak sanggup memenuhinya.
Oleh sebab itu, rencana penambahan ekuitas tersebut diperkirakan cukup memberatkan perusahaan asuransi. Tahun lalu, Bapepam mencatat sebanyak delapan asuransi jiwa dan 23 asuransi umum serta reasuransi memiliki modal kurang dari Rp 70 miliar.
Sesuai aturan, tahun ini mereka harus memenuhi permodalan Rp 70 miliar atau menyerahkan rencana kerja pemenuhan modal. Rata-rata nilai ekuitas perusahaan asuransi saat ini berada di kisaran 40-70 miliar.
JAYADI SUPRIADIN
Berita terkait
Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris
9 hari lalu
Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.
Baca SelengkapnyaHSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier
11 hari lalu
HSBC Indonesia dan Allianz Life meluncurkan produk asuransi berbentuk warisan atau Premier Legacy Assurance untuk nasabah premiernya. Produk perencanaan warisan ini dikonsep sebagai solusi perlindungan sekaligus dukungan terhadap kehidupan keluarga nasabah yang sejahtera di masa depan.
Baca SelengkapnyaKCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan
29 hari lalu
Apabila data yang diisi pada tiket tidak sesuai dengan identitas aslinya, maka penumpang Whoosh tersebut tidak ter-cover oleh asuransi.
Baca SelengkapnyaTony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia
47 hari lalu
Prudential Indonesia menunjuk Tony Benitez sebagai CEO dan Presiden Direktur menggantikan Michellina Laksmi Triwardhany per 1 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaPTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan
47 hari lalu
Putusan PTUN yang membatalkan keputusan OJK ihwal pencabutan izin usaha Kresna Life dinilai sebagai preseden buruk bagi industri keuangan.
Baca SelengkapnyaDikalahkan Kresna Life di PTUN, OJK Ajukan Banding
47 hari lalu
OJK akan mengajukan banding atas kasusnya melawan Kresna Life.
Baca SelengkapnyaPTUN Batalkan Pencabutan Izin Usaha Kresna Life, Bagaimana Respons OJK dan Seperti Apa Kronologinya?
47 hari lalu
PTUN Jakarta mengabulkan gugatan Michael Steven ihwal pembatalan keputusan OJK mengenai pencabutan izin usaha Kresna Life. Bagaimana respons OJK?
Baca SelengkapnyaKPK Selidiki Korupsi di PT Taspen, Begini Modus Investasi Fiktif Ala Taspen Life
50 hari lalu
Dugaan korupsi di PT Taspen, Taspen Life dengan modus investasi fiktif menambah daftar panjang kasus penyelewengan dana asuransi di Indonesia
Baca SelengkapnyaPrudential Indonesia Luncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture, Targetkan Milenial dan Gen Z
22 Februari 2024
Prudential Indonesia pada awal tahun ini telah meluncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture. Produk ini merupakan perlindungan jiwa jangka panjang.
Baca SelengkapnyaThailand Luncurkan Jaminan Kesehatan untuk Turis Asing sampai Rp438 Juta
17 Februari 2024
Kompensasi turis di Thailand berdasarkan kasus, misalnya, jika kehilangan penglihatan atau cacat permanen, besarnya adalah Rp131 juta.
Baca Selengkapnya