Saham Facebook Turun 11 Persen

Reporter

Editor

Selasa, 22 Mei 2012 07:31 WIB

Petinggi Facebook saat IPO di Bursa Saham Nasdaq

TEMPO.CO, San Fransisco - Facebook masuk dalam jajaran IPO terbesar sepanjang sejarah Amerika Serikat: mencatat debut pasar pada 18 Mei setelah mengumpulkan US$ 16 miliar. Namun ia juga masuk dalam barisan saham yang melorot dengan cepat. Data yang berasal dari Renaissance Capital, saham perusahaan ini turun 11 persen kemarin, hanya beberapa hari setelah diperdagangkan.

Untuk perusahaan jaringan sosial, yang menyatakan bahwa misinya adalah untuk "membuat dunia lebih terbuka dan terhubung," memiliki bias bagi investor. Namun, analis dari Morningstar, Rick Summer, menyebut saham yang ditawarkan terlalu tinggi.

Perusahaan ini awalnya mengatakan kisaran harga yang tepat adalah US$ 28 sampai US$ 35. Kemudian minggu lalu, saat antisipasi tumbuh, disaran diubah menjadi US$ 34 sampai US$ 38. Pada hari Jumat, hari pertama perdagangan umum, perusahaan mulai menjual saham pada akhir kisaran kedua, atau US$ 38.

Melantai di bursa, sambutan investor juga tak sehangat dugaan. Harga saham akan jatuh segera jika bukan karena intervensi dari Morgan Stanley dan bank lain. Mereka membeli saham untuk menopang harga, dan ditutup Jumat hanya di atas US$ 38.

Tapi pada pembukaan Senin, harga saham Facebook menjatuhkan dan ditutup pada US$ 34. CEO Mark Zuckerberg pribadi kabarnya kehilangan sekitar US$ 2 miliar, Senin.

Penurunan tidak berimbas pada Facebook, setidaknya dalam hal finansial. Saham masih terjual senilai US$ 16 miliar. "Orang-orang yang perlu khawatir adalah orang-orang yang membeli saham pada hari Jumat," kata Summer.

Pertanyaan lama yang membayangi tentang Facebook adalah bagaimana perusahaan akan mendulang uang dari para penggunanya, yang sekarang berjumlah sekitar 900 juta di seluruh dunia. Untuk sebagian besar, jawabannya selalu iklan.

Pada hari-hari menjelang penawaran saham, salah satu pengiklan nasional AS terbesar, General Motors, tidak akan lagi membeli slot iklan di situs itu. General Motors dilaporkan menghabiskan US$ 10 juta per tahun - tetapi menjadi penanda bahwa pengiklan besar pun mulai frustrasi dengan perusahaan ini.

Selain itu, laba Facebook anjlok 12 persen pada kuartal pertama dari periode yang sama tahun lalu menjadi US$ 205 juta. Meski begitu, banyak analis menyebut perusahaan ini masih 'gendut', dengan total nilai US$ miliar, kira-kira sama besarnya sebagai ikon Amerika seperti McDonald's.

"Facebook adalah dalam mode percobaan - mungkin menghasilkan uang dari pengguna media sosial tidak semudah yang mereka harapkan," kata Brian Blau, direktur riset teknologi konsumen di Gartner. "


TRIP B |WASHINGTON POST

Berita terkait

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

14 November 2023

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

Kinerja keuangan impresif yang dicatatkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk hingga kuartal III-2023 diikuti dengan sentimen positif terhadap saham BRI (BBRI).

Baca Selengkapnya

Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

17 Oktober 2022

Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

Primaya Hospital Group, jaringan rumah sakit swasta di Indonesia dengan perusahaan holding, PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk., menggelar IPO.

Baca Selengkapnya

2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?

17 September 2022

2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?

Corporate Secretary BCA Raymon Yonarto mengatakan penjualan saham yang dilakukan oleh Jahja bertujuan untuk melakukan renovasi rumah.

Baca Selengkapnya

Saham Tesla Bakal Dipecah Dua Dalam 2 Tahun, Begini Ceritanya

29 Maret 2022

Saham Tesla Bakal Dipecah Dua Dalam 2 Tahun, Begini Ceritanya

Hanya tiga bulan kemudian, Tesla mengatakan merencanakan penjualan saham lain untuk mendapatkan dana segar hingga USD 5 miliar.

Baca Selengkapnya

Saham Eropa Anjlok karena Aksi Jual Massal Setelah Kemunculan Varian Botswana

27 November 2021

Saham Eropa Anjlok karena Aksi Jual Massal Setelah Kemunculan Varian Botswana

Saham Eropa anjlok di tengah aksi jual yang meluas pada Jumat karena laporan varian baru Covid-19, varian Botswana, yang memicu kekhawatiran investor.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Menguat di 6.144, Samuel Sekuritas: Big Caps Rebound

30 Agustus 2021

IHSG Ditutup Menguat di 6.144, Samuel Sekuritas: Big Caps Rebound

Indeks Harga Saham (IHSG) Sesi II pada hari ini, Senin, 30 Agustus 2021, ditutup di level 6.144.

Baca Selengkapnya

Panasonic Jual Saham Tesla dengan Nilai USD 3,6 Miliar

26 Juni 2021

Panasonic Jual Saham Tesla dengan Nilai USD 3,6 Miliar

Perusahaan Panasonic telah menjual semua saham Tesla dengan harga sekitar 400 miliar yen atau USD 3,61 miliar pada tahun fiskal yang berakhir Maret.

Baca Selengkapnya

4 Kali DKI Kirim Surat ke DPRD Soal Penjualan Saham PT Delta tapi Tak Direspons

1 April 2021

4 Kali DKI Kirim Surat ke DPRD Soal Penjualan Saham PT Delta tapi Tak Direspons

PKS sudah membuat surat kepada pimpinan dewan untuk segera mengagendakan pembahasan mengenai rencana penjualan saham bir DKI di PT Delta.

Baca Selengkapnya

Penjualan Saham Bir, Eks Dirut BEI Ingatkan Pejabat DKI Bisa Kena Pelanggaran

1 April 2021

Penjualan Saham Bir, Eks Dirut BEI Ingatkan Pejabat DKI Bisa Kena Pelanggaran

Pejabat DKI terancam dianggap melanggar regulasi pasar modal jika berkoar-koar jual saham bir tapi batal.

Baca Selengkapnya

Dapat Kredit Murah, Pengamat Sebut Pertamina Tak Perlu IPO

27 Agustus 2020

Dapat Kredit Murah, Pengamat Sebut Pertamina Tak Perlu IPO

Pengamat meminta Pertamina mengkaji ulang rencana IPO.

Baca Selengkapnya