Yahoo! Jabat Tangan Alibaba Demi Rp 66 Triliun

Reporter

Editor

Senin, 21 Mei 2012 12:46 WIB

AP/Elizabeth Dalziel

TEMPO.CO, Hong Kong - Raksasa media daring, Yahoo!, akhirnya berjabat tangan dengan Grup Alibaba asal Cina. Mereka sepakat untuk kerja sama senilai US$ 7,1 miliar (Rp 65,7 triliun). Sebuah perjanjian yang menandai negosiasi terpanjang penawaran sebuah media daring dalam sejarah dunia maya. Alibaba adalah jejaring penjualan daring terbesar di Cina.

Alibaba merupakan perusahaan yang dibeli Yahoo! pada 2005 senilai US$ 1 miliar (Rp 9,2 triliun). Waktu itu Yahoo! menjadi pemilik sekitar 40 persen saham perusahaan e-commerce asal Negari Tirai Bambu.

CEO Alibaba, Jack Ma, berusaha berulang kali untuk membeli 40 persen sahamnya dari Yahoo!. Tapi dia selalu pulang dengan tangan kosong. Konflik memanas tahun lalu ketika Ma ternyata menjual anak perusahaannya, Alipau, tanpa sepengetahuan Yahoo!. Tapi konflik berakhir kemarin setelah ada kesepakatan baru.

Yahoo! kini harus menjual separuh dari 40 persen sahamnya di Alibaba. Nilai penjualan 20 persen sahamnya sebesar US$ 7 miliar, angka yang diambil dari nilai perusahaan Alibaba yang berharga US$ 35 miliar (Rp 300 triliun).

Rencana pembelian kembali saham (buy back) Alibaba diharapkan bisa membangkitkan lagi saham yang sempat lesu. Pembelian ini sekaligus mengukuhkan posisi CEO Alibaba, Jack Ma, sebagai pemegang kendali penuh perusahaannya.

Sebagai bagian kesepakatan, sebuah sumber menyebutkan insentif jangka menengah ditawarkan ke Alibaba agar mereka bersedia melakukan penawaran saham perdana (IPO). Meski belum ada rencana go public, insentif IPO mempunyai beberapa syarat, seperti hak untuk melakukan buy back saham yang tersisa atau membiarkan Yahoo! menjual sahamnya di pasar.

Jika tanpa IPO, Alibaba baru bisa membeli sekitar 20 persen saham yang dimiliki Yahoo! pada 2015. Tapi, kalau IPO, Yahoo! bisa menjual sepuluh persen saham yang mereka miliki dan sepuluh persen lagi ketika Alibaba go public dalam jangka waktu yang disepakati kedua belah pihak.

Bos sementara Yahoo!, Ross Lebinsohn, diketahui tidak terlibat dalam kesepakatan ini. Tapi tentunya dia akan menerima dampak positif karena respons pasar yang menyetujui penjualan saham Alibaba.

Siaran pers pada Ahad, 20 Mei 2012, menyebutkan Jack Ma optimistis terhadap kesepakatan baru. "Transaksi ini membuka bab baru dalam hubungan kami dengan Yahoo!," kata dia.

Selain pembelian kembali, dua perusahaan juga menyetujui pembaruan teknologi dan hak kekayaan intelektual. Yahoo! menjamin transaksi Alibaba di bawah kendali Yahoo! Cina selama empat tahun. Efeknya, pembatasan investasi Yahoo! di Cina juga akan dicabut.

ALLTHINGSD.COM | REUTERS | DIANING SARI

Berita terkait

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

14 November 2023

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

Kinerja keuangan impresif yang dicatatkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk hingga kuartal III-2023 diikuti dengan sentimen positif terhadap saham BRI (BBRI).

Baca Selengkapnya

Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

17 Oktober 2022

Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

Primaya Hospital Group, jaringan rumah sakit swasta di Indonesia dengan perusahaan holding, PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk., menggelar IPO.

Baca Selengkapnya

2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?

17 September 2022

2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?

Corporate Secretary BCA Raymon Yonarto mengatakan penjualan saham yang dilakukan oleh Jahja bertujuan untuk melakukan renovasi rumah.

Baca Selengkapnya

Saham Tesla Bakal Dipecah Dua Dalam 2 Tahun, Begini Ceritanya

29 Maret 2022

Saham Tesla Bakal Dipecah Dua Dalam 2 Tahun, Begini Ceritanya

Hanya tiga bulan kemudian, Tesla mengatakan merencanakan penjualan saham lain untuk mendapatkan dana segar hingga USD 5 miliar.

Baca Selengkapnya

Saham Eropa Anjlok karena Aksi Jual Massal Setelah Kemunculan Varian Botswana

27 November 2021

Saham Eropa Anjlok karena Aksi Jual Massal Setelah Kemunculan Varian Botswana

Saham Eropa anjlok di tengah aksi jual yang meluas pada Jumat karena laporan varian baru Covid-19, varian Botswana, yang memicu kekhawatiran investor.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Menguat di 6.144, Samuel Sekuritas: Big Caps Rebound

30 Agustus 2021

IHSG Ditutup Menguat di 6.144, Samuel Sekuritas: Big Caps Rebound

Indeks Harga Saham (IHSG) Sesi II pada hari ini, Senin, 30 Agustus 2021, ditutup di level 6.144.

Baca Selengkapnya

Panasonic Jual Saham Tesla dengan Nilai USD 3,6 Miliar

26 Juni 2021

Panasonic Jual Saham Tesla dengan Nilai USD 3,6 Miliar

Perusahaan Panasonic telah menjual semua saham Tesla dengan harga sekitar 400 miliar yen atau USD 3,61 miliar pada tahun fiskal yang berakhir Maret.

Baca Selengkapnya

4 Kali DKI Kirim Surat ke DPRD Soal Penjualan Saham PT Delta tapi Tak Direspons

1 April 2021

4 Kali DKI Kirim Surat ke DPRD Soal Penjualan Saham PT Delta tapi Tak Direspons

PKS sudah membuat surat kepada pimpinan dewan untuk segera mengagendakan pembahasan mengenai rencana penjualan saham bir DKI di PT Delta.

Baca Selengkapnya

Penjualan Saham Bir, Eks Dirut BEI Ingatkan Pejabat DKI Bisa Kena Pelanggaran

1 April 2021

Penjualan Saham Bir, Eks Dirut BEI Ingatkan Pejabat DKI Bisa Kena Pelanggaran

Pejabat DKI terancam dianggap melanggar regulasi pasar modal jika berkoar-koar jual saham bir tapi batal.

Baca Selengkapnya

Dapat Kredit Murah, Pengamat Sebut Pertamina Tak Perlu IPO

27 Agustus 2020

Dapat Kredit Murah, Pengamat Sebut Pertamina Tak Perlu IPO

Pengamat meminta Pertamina mengkaji ulang rencana IPO.

Baca Selengkapnya