TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan inflasi merupakan musuh utama pertumbuhan ekonomi karena akan menurunkan daya beli masyarakat. Untuk itu pemerintah, baik pusat maupun daerah, harus aktif bekerja mengendalikan laju inflasi.
"Pengendalian inflasi tidak boleh diserahkan pada mekanisme pasar," kata dia, dalam Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah di Puri Agung Sahid Jaya, Rabu, 16 Mei 2012.
Menurutnya, ada empat langkah yang memungkinkan intervensi pemerintah untuk mengendalikan inflasi. Pertama, menjamin supply-demand pasokan pangan guna menjaga stabilitas naik-turun harga kebutuhan. "Mari pastikan bisa memproduksi lebih banyak lagi pasokan pangan," kata dia.
Kemudian, penting adanya perbaikan distribusi pasokan bahan pangan. Ketiga adalah memperbaiki informasi harga jual bahan pangan. "Petani tahu harga dan pembeli juga. Tidak adil membeli murah dari petani dan menjualnya semahal mungkin ke konsumen," SBY melanjutkan.
Tidak kalah penting, adalah mencegah aksi spekulan yang merusak harga. Presiden menambahkan aksi spekulan yang hanya mencari keuntungan membuat situasi harga menjadi tidak menentu. "Ini menjadi perkara tingkat global," dia menegaskan.
ARYANI KRISTANTI
Berita terkait
LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel
1 hari lalu
Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.
Baca SelengkapnyaCetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur
2 Maret 2024
Kabupaten Timor Tengah Selatan NTT menginisiasi program cetak petani milenial. Mereka diajari tanam cabai hingga bawang.
Baca SelengkapnyaMengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya
17 Oktober 2023
Inflasi adalah istilah yang merujuk pada kondisi di mana harga barang mengalami kenaikan. Berikut dampak yang ditimbulkan karena inflasi.
Baca SelengkapnyaInflasi 15 Provinsi di Atas Nasional, Jokowi Minta Pemda Rajin Cek ke Lapangan
31 Agustus 2023
Jokowi menyebutkan terdapat 15 provinsi dan kabupaten/kota yang laju inflasinya di atas tingkat nasional meskipun sudah di bawah 5 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023
1 Agustus 2023
Perekonomian triwulan II 2023, kata Sri Mulyani diprakirakan masih tumbuh kuat, ditopang peningkatan konsumsi rumah tangga dan tren ekspansif aktivitas manufaktur.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani: Inflasi Kembali ke Sasaran, Lebih Cepat dari Perkiraan
1 Agustus 2023
Sri Mulyani memperkirakan inflasi dapat tetap terkendali.
Baca SelengkapnyaInflasi Tahunan Juli 3,08 Persen, Sektor Transportasi, Makanan dan Rokok Penyumbang Terbesar
1 Agustus 2023
BPS mencatat inflasi tahunan pada Juli 2023 sebesar 3,08 persen.
Baca SelengkapnyaEkonom Prediksi Inflasi Tahunan 3,6 Persen: El Nino Perlu Diantisipasi dengan Hati-hati
31 Juli 2023
Ekonom dari Bank Mandiri, Faisal Rachman, memperkirakan inflasi tahunan terus menurun sepanjang paruh kedua 2023.
Baca SelengkapnyaASDP Jelaskan Faktor Pembentuk Tarif Baru Angkutan Penyeberangan yang Mulai Berlaku 3 Agustus
30 Juli 2023
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menerapkan penyesuaian tarif angkutan pada 29 lintasan penyeberangan di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaBPS Catat Inflasi Tahunan Juni 2023 3,52 Persen, Terendah sejak April 2022
3 Juli 2023
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi secara tahunan atau year on year pada periode Juni 2023 sebesar 3,52 persen.
Baca Selengkapnya