DPR Desak Pemerintah Terbitkan Perpu

Reporter

Editor

Kamis, 4 Maret 2004 20:58 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendesak pemerintah segera menerbitkan peraturan pengganti undang-undang (Perpu) mengenai illegal logging (penebangan liar kayu) dan illegal fishing (penangkapan liar ikan). Karena kedua masalah itu dianggap sudah dalam tahap gawat darurat. Demikian hasil kajian Komisi I, II, dan III DPR yang disampaikan beberapa anggota legislatif kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (4/3). "Hutan-hutan rusak, begitu besar kerugian negara dan banyak orang terlibat. Kalau tidak diambil langkah cepat, akan bermasalah bagi bangsa Indonesia," kata Anggota Komisi II Bidang Hukum, Hamdan Zoelva. Persoalan menjadi tambah parah, lantaran sering kali petugas sulit menangkap para pelaku dengan alasan minimnya biaya operasional. Para pelaku sendiri biasa menawarkan uang damai yang jauh lebih besar dari biaya penangkapan. "Lemahnya penegakan hukum terkait dengan illegal logging dan illegal fishing adalah karena terjadinya kerja sama antara oknum aparat dan penyelundup atau pencuri," kata Zoelva. Sehingga, kata Zoelva, diperlukan pengadilan khusus dan aksi segera dari satu komando. Berdasarkan data Food Agriculture Organization (FAO), penangkapan liar ikan di Indonesia mencapai 3-4 juta ton ikan tiap tahunnya. Sehingga, Indonesia dirugikan Rp. 15-20 triliun. Menurut anggota Komisi I Bidang Pertahanan Keamanan, AM. Luthfi, kerugian itu sebanding dengan anggaran semua angkatan di Tentara Nasional Indonesia (TNI). Soal penebangan liar kayu, Indonesia sendiri dikecam sebagai negara yang cepat habis hutannya akibat penggundulan. Menurut Rusnian Yahya dari Komisi III, hutan di Indonesia tersisa 43 juta hektar dari 120 juta hektar yang dimiliki. Tiap tahunnya, penggundulan hutan mencapai 2,1 juta hektar. Sehingga Indonesia dirugikan hingga Rp. 20 triliun. "Bila penggundulan terus dibiarkan, seperti kata bank dunia, hutan tropis basah Sumatera punah pada 2005 dan Kalimantan pada 2010," kata Rusnian.Pada kunjungan ke Kalimantan Timur, kata Luthfi, di perbatasan Indonesia-Malaysia yang memanjang 1200 kilometer, Komisi I banyak djumpai sawmill (penggergajian kayu). Di perbatasan yang begitu panjang dan terbuka itu tidak banyak dijaga polisi. Akibatnya, penyelundupan kayu ke negara tetangga itu banyak dilakukan. "DPR mendukung penutupan seluruh wilayah perbatasan Kalimantan-Malaysia," kata Soetardjo, Wakil Ketua DPR. Alasannya, illegal logging juga disebabkan kebijakan Tawau Border Trade, yaitu peraturan Malaysia yang membolehkan semua barang legal dan illegal masuk aman ke Malaysia asal membayar pajak. Untuk itu, DPR minta pemerintah untuk merampungkan Perpu dalam 30 hari ke depan. Istiqomatul Hayati - Tempo News Room

Berita terkait

DPR Dorong Sanksi Akumulatif Bagi Kejahatan Lingkungan di RUU Konservasi

7 hari lalu

DPR Dorong Sanksi Akumulatif Bagi Kejahatan Lingkungan di RUU Konservasi

UU No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya yang telah berusia 34 tahun menjadi alasan dilakukan revisi.

Baca Selengkapnya

KLHK Sita 55 Kontainer Berisi Kayu Ilegal di Pelabuhan Teluk Lamong

40 hari lalu

KLHK Sita 55 Kontainer Berisi Kayu Ilegal di Pelabuhan Teluk Lamong

Sebanyak 767 meter kubik kayu ilegal dilindungi merupakan jenis ulin, meranti, bengkirai, dan rimba campuran. Datang dari Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Badan Kehutanan Amerika Pantau Penanganan Kebakaran Hutan di Kalimantan Tengah

25 Januari 2024

Badan Kehutanan Amerika Pantau Penanganan Kebakaran Hutan di Kalimantan Tengah

Kepala Badan Kehutanan AS Randy Moore menghargai langkah Indonesia dalam mengatasi krisis iklim.

Baca Selengkapnya

Rimbawan Muda: Debat Cawapres Gagal Elaborasi Partisipasi Masyarakat Adat

23 Januari 2024

Rimbawan Muda: Debat Cawapres Gagal Elaborasi Partisipasi Masyarakat Adat

Debat cawapres 2024 kedua dinilai Rimbawan Muda Indonesia (RMI) gagal memahami aspek tata kelola kehutanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

CSIS Sebut Program Biodiesel B35 dan B40 Gibran Berpotensi Rusak Lingkungan

22 Januari 2024

CSIS Sebut Program Biodiesel B35 dan B40 Gibran Berpotensi Rusak Lingkungan

Center for Strategic and International Studies (CSIS) menyoroti pernyataan calon wakil presiden nomor urut 3 Gibran Rakabuming ihwal Biodiesel B35 dan B40 dalam Debat Cawapres semalam. Gibran mengklaim program tersebut terbukti menurunkan impor minyak dan mendorong nilai tambah dan lebih ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Sebut Indonesia telah Buka Skema Perdagangan Karbon Serap Emisi Gas Rumah Kaca

10 November 2023

Pengusaha Sebut Indonesia telah Buka Skema Perdagangan Karbon Serap Emisi Gas Rumah Kaca

Indonesia telah membuka skema perdagangan karbon untuk meningkatkan serapan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan.

Baca Selengkapnya

Menteri Kehutanan: Belum Ada Asap Dampak Kebakaran Hutan ke Malaysia

3 Oktober 2023

Menteri Kehutanan: Belum Ada Asap Dampak Kebakaran Hutan ke Malaysia

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan ada potensi asap menyebrang ke Malaysia dampak dari kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Jagawana, Petugas yang Selalu Siaga Saat Musim Kebakaran Gunung

28 September 2023

Mengenal Jagawana, Petugas yang Selalu Siaga Saat Musim Kebakaran Gunung

Jagawana dikenal sebagai penjaga hutan yang siap siaga termasuk saat terjadi kebakaran gunung.

Baca Selengkapnya

Hasto PDIP Sebut Food Estate Kejahatan Lingkungan Sulut Beragam Respons

17 Agustus 2023

Hasto PDIP Sebut Food Estate Kejahatan Lingkungan Sulut Beragam Respons

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebut proyek food estate masuk kategori kejahatan lingkungan. Ini kata Gerindra dan pengamat pertanian.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bapanas: Produsen Jual Daging Ayam Sewajarnya, PPATK Sebut Pencucian Uang Kejahatan Lingkungan Rp 20 T

28 Juni 2023

Terkini: Bapanas: Produsen Jual Daging Ayam Sewajarnya, PPATK Sebut Pencucian Uang Kejahatan Lingkungan Rp 20 T

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan Bapanas telah menyiapkan langkah antisipasi pengendalian harga daging ayam menjelang Idul Adha.

Baca Selengkapnya