Bank Malaysia Masih Tertarik Saham di Indonesia  

Reporter

Editor

Rabu, 9 Mei 2012 09:37 WIB

Bank Syariah Mandiri. TEMPO/Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Petaling Jaya - Bank Islam Malaysia Bhd masih tertarik untuk membeli saham dari institusi finansial Islam di Indonesia. Namun, mereka menunggu klarifikasi regulasi kepemilikan saham untuk bank komersil di Indonesia.

Managing Diretor dan Chief Executive Officer Grup BIMB Holdings Bhd Johan Abdullah mengatakan sekarang tidak ada keputusan yang dibuat untuk akuisisi saham di institusi finansial di Indonesia. "Pada saat ini kami masih menajajaki dan mengumpulkan data," kata dia seperti dikutip Malaysia Star, Rabu, 9 Mei 2012.

Dia juga mengatakan tidak ada keputusan yang telah dibuat pada daftar umum potensi Bank Islam Malaysia. "Belum ada pada proses yang sedang berlangsung. Kami masih menjajaki. Kami ingin tahu apakah struktur ini benar atau tidak?" kata dia.

BIMB Holdings menguasai 51 persen saham di Bank Islam Malaysia. Di lain pihak,Dubai Financial Group LLC mempunyai 30,5 persen saham dan sisanya sebesar 18,5 persen saham dimiliki oleh Lembaga Tabung Haji (Pilgrim Fund Board).

Bank Islam Malaysia adalah penyumbang pendapatan utama bagi BIMB Holdings. Tahun lalu, Bank Islam Malaysia berkontribusi sebesar 469,6 juta ringgit Malaysia (US$ 152 juta) atau 82,7 persen dari keuntungan BIMB Holdings sebelum zakat dan pajak sebesar 567,6 juta ringgit Malaysia (US$ 184,8 juta). Syarikat takaful Malaysia Bhd yang 65,22 persen sahamnya dimiliki BIMB Holdings hanya menyumbang 101,4 juta ringgit Malaysia (US$ 33 juta) atau sekitar 17 persen.

Sebelumnya, Bank Islam Malaysia diberitakan sedang melihat kesempatan untuk membeli saham PT Bank Muamalat dari Indonesia. Namun, terakhir laporan terakhir menyebut Bank Indonesia (BI) mungkin akan mengeluarkan kebijakan baru tentang pemegang saham tunggal pada bank komersial.

Kabar yang beredar, ada kemungkinan, BI akan membatasi kepemilikan saham investor di sebuah bank di bawah 50 persen. "Saya pikir kami perlu terus-menerus terlibat dengan mereka (pihak berwenang di Indonesia) karena kami tidak ingin terperangkap dalam situasi di mana kami masukkan uang dan kemudian tidak tahu apa sisi negatifnya," kata Johan.

Sebuah laporan dari penelitian Maybank Investment Bank (IB) menyebutkan pertumbuhan BIMB Holdings selama beberapa tahun ke depan akan didorong oleh aktivitas domestik. "Indonesia adalah kue untuk jangka panjang."

Malaysia Star | Eka Utami Aprilia


Berita terkait

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

14 November 2023

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

Kinerja keuangan impresif yang dicatatkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk hingga kuartal III-2023 diikuti dengan sentimen positif terhadap saham BRI (BBRI).

Baca Selengkapnya

Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

17 Oktober 2022

Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

Primaya Hospital Group, jaringan rumah sakit swasta di Indonesia dengan perusahaan holding, PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk., menggelar IPO.

Baca Selengkapnya

2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?

17 September 2022

2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?

Corporate Secretary BCA Raymon Yonarto mengatakan penjualan saham yang dilakukan oleh Jahja bertujuan untuk melakukan renovasi rumah.

Baca Selengkapnya

Saham Tesla Bakal Dipecah Dua Dalam 2 Tahun, Begini Ceritanya

29 Maret 2022

Saham Tesla Bakal Dipecah Dua Dalam 2 Tahun, Begini Ceritanya

Hanya tiga bulan kemudian, Tesla mengatakan merencanakan penjualan saham lain untuk mendapatkan dana segar hingga USD 5 miliar.

Baca Selengkapnya

Saham Eropa Anjlok karena Aksi Jual Massal Setelah Kemunculan Varian Botswana

27 November 2021

Saham Eropa Anjlok karena Aksi Jual Massal Setelah Kemunculan Varian Botswana

Saham Eropa anjlok di tengah aksi jual yang meluas pada Jumat karena laporan varian baru Covid-19, varian Botswana, yang memicu kekhawatiran investor.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Menguat di 6.144, Samuel Sekuritas: Big Caps Rebound

30 Agustus 2021

IHSG Ditutup Menguat di 6.144, Samuel Sekuritas: Big Caps Rebound

Indeks Harga Saham (IHSG) Sesi II pada hari ini, Senin, 30 Agustus 2021, ditutup di level 6.144.

Baca Selengkapnya

Panasonic Jual Saham Tesla dengan Nilai USD 3,6 Miliar

26 Juni 2021

Panasonic Jual Saham Tesla dengan Nilai USD 3,6 Miliar

Perusahaan Panasonic telah menjual semua saham Tesla dengan harga sekitar 400 miliar yen atau USD 3,61 miliar pada tahun fiskal yang berakhir Maret.

Baca Selengkapnya

4 Kali DKI Kirim Surat ke DPRD Soal Penjualan Saham PT Delta tapi Tak Direspons

1 April 2021

4 Kali DKI Kirim Surat ke DPRD Soal Penjualan Saham PT Delta tapi Tak Direspons

PKS sudah membuat surat kepada pimpinan dewan untuk segera mengagendakan pembahasan mengenai rencana penjualan saham bir DKI di PT Delta.

Baca Selengkapnya

Penjualan Saham Bir, Eks Dirut BEI Ingatkan Pejabat DKI Bisa Kena Pelanggaran

1 April 2021

Penjualan Saham Bir, Eks Dirut BEI Ingatkan Pejabat DKI Bisa Kena Pelanggaran

Pejabat DKI terancam dianggap melanggar regulasi pasar modal jika berkoar-koar jual saham bir tapi batal.

Baca Selengkapnya

Dapat Kredit Murah, Pengamat Sebut Pertamina Tak Perlu IPO

27 Agustus 2020

Dapat Kredit Murah, Pengamat Sebut Pertamina Tak Perlu IPO

Pengamat meminta Pertamina mengkaji ulang rencana IPO.

Baca Selengkapnya