TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah pusat menyediakan dana cadangan sebesar Rp 3 triliun untuk korban banjir dan gagal panen. Dana sebesar itu menggenapi dana Rp 40 triliun untuk pembangunan irigasi, bendungan, embung, dan sejenisnya.
Khusus dana Rp 3 triliun baru akan dikeluarkan pemerintah jika ada laporan korban banjir atau gagal panen. Setelah ada laporan, pada pertengahan tahun, pemerintah akan segera mengucurkan dana itu.
"Dana akan dikucurkan setelah ada evaluasi," kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa usai meresmikan Bendung Gerak di aliran Bengawan Solo di Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa, 2 Mei 2012.
Menurut dia, pemerintah telah menganggarkan dana Rp 40 triliun untuk membiayai sejumlah proyek, yaitu mulai dari pembelian pupuk, bibit padi, dan sejenisnya. Kemudian untuk proyek fisik, seperti pembuatan irigasi, embung, bendungan, dan tendon-tandon air yang sangat berguna untuk sektor pertanian.
Akan tetapi, jika pada pertengahan tahun akan terjadi sesuatu yang menimpa petani, maka pemerintah sudah melakukan persiapan, yaitu mengeluarkan dana Rp 3 triliun untuk dana talangan bagi petani. Khususnya korban bencana banjir dan bagi petani yang gagal panen. Rinciannya, Rp 2 triliun untuk pembelian benih dan sisanya Rp 1 triliun untuk cadangan akhir tahun jika ada bencana susulan.
Untuk petani untuk gagal panen akan mendapat bantuan Rp 3,7 juta untuk pembelian benih padi. Ada juga bantuan model lain yang diberikan lewat kelompok-kelompok tani.
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengatakan bahwa bendung gerak yang dibangun di aliran Bengawan Solo, Bojonegoro, bisa digunakan untuk multifungsi. Salah satunya, untuk tendon air jika musim kemarau datang, sekaligus pengendali banjir jika musim hujan datang. Selain itu, areal ini diproyeksikan bisa mengairi sawah seluas 10 ribu hektare.
Persawahan yang bisa diairi bendung gerak mencapai luas 33 hektare. Lokasi yang diairi meliputi Desa Mori dan Desa Padang Kecamatan Trucuk, serta Desa Ringinrejo Kecamatan Kalitidu. Jika dalam kondisi penuh, kapasitas tampungan airnya sekitar 13 juta meterkubik. Sedangkan lahan tampungan sekitar 50 kilometer dari Kecamatan Kalitidu hingga ke Kecamatan Ngraho di aliran Bengawan Solo.
Dana pembangunan bendungan ini sebesar Rp 351 miliar dari bantuan lunak proyek JICA Jepang melalui APBN. Adapun untuk pembebasan lahan sekitar 33 hektare ditanggung APBN dan APBD Provinsi Jawa Timur.
SUJATMIKO
Berita terkait
Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian
2 hari lalu
Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi
6 hari lalu
Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar
Baca SelengkapnyaPengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia
9 hari lalu
Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi
11 hari lalu
PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.
Baca SelengkapnyaKemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
11 hari lalu
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.
Baca SelengkapnyaErupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian
22 hari lalu
Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.
Baca SelengkapnyaGoogle Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India
34 hari lalu
Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun
36 hari lalu
Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.
Baca SelengkapnyaGuru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?
37 hari lalu
Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.
Baca SelengkapnyaPemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian
45 hari lalu
Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur
Baca Selengkapnya