Importir Sayur Gugat Menteri Pertanian

Reporter

Editor

Selasa, 1 Mei 2012 19:44 WIB

TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Gabungan Importir Hasil Bumi Indonesia (Gisimindo) berencana menggugat Peraturan Menteri Pertanian mengenai pembatasan pintu masuk untuk impor komoditi sayur dan buah (hortikultura) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). "Aturan ini terlalu diskriminatif,” kata Wakil Ketua Gisimindo, Bob Budiman, kepada Tempo kemarin.

Bob menilai, aturan ini bakal menyulitkan importir hortikultura untuk memasukkan produk yang mereka beli. Ujung-ujungnya, produk sayur dan buah akan menjadi langka di pasaran.

Apalagi pasokan buah dan sayur dalam negeri hanya memenuhi 50 persen dari kebutuhan masyarakat. "Akhirnya masyarakat seolah didoktrin untuk hanya mengonsumsi buah dan sayur yang hanya tersedia di dalam negeri,” ujarnya.

Tahun lalu, Menteri Pertanian menerbitkan peraturan mengenai jalur keluar masuk serta syarat teknis karantina untuk produk hortikultura segar. Aturan itu menetapkan empat pintu masuk sayur dan buah impor yakni Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Pelabuhan Belawan Medan, dan Bandara Soekarno-Hatta Tangerang.

Padahal sebelumnya ada delapan koridor yang menjadi pintu masuk hortikultura impor. Beleid ini pun otomatis melarang importir untuk memasukkan produknya melalui Pelabuhan Tanjung Priok.

Menurut Bob, materi yang gugatan yang mereka kirim ke pengadilan lebih banyak mempersoalkan penutupan Pelabuhan Tanjung Priok. Pasalnya tindakan ini mengakibatkan importir terkena biaya tambahan untuk mengalihkan jalur distribusi. Selama ini 80 persen impor hortikultura masuk lewat Tanjung Priok. “Kami ingin pelabuhan itu dibuka kembali karena fasilitasnya lengkap dan memudahkan distribusi," katanya.

Materi lain yang digugat ialah ketentuan uji laboratorium di pelabuhan pintu masuk impor. Bob menilai aturan ini akan menyebabkan produk mereka tertahan hingga lebih dari sepekan dan terancam busuk karena mesin pendingin di pelabuhan yang tak memenuhi syarat. "Dalam sehari ada 300 peti kemas yang masuk, tapi mesin pendingin hanya mampu menampung 150 peti saja,” ujarnya.

Menanggapi masalah ini, Menteri Pertanian Suswono mengaku siap menghadapi gugatan pengusaha. Sebab, aturan itu diterbitkan untuk mencegah tercemarnya produk dalam negeri dari komoditi hortikultura impor.

Ia juga membuka kemungkinan pembatalan penutupan Pelabuhan Tanjung Priok jika PT Pelindo II siap menyediakan fasilitas karantina yang memadai. "Ini semua kan sementara,” katanya.

ROSALINA

Berita terkait

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

12 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

1 hari lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

2 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

2 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

2 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

3 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

4 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

5 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

6 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya