Airbus Military Tawarkan Pesawat ke Indonesia  

Reporter

Editor

Rabu, 18 April 2012 11:14 WIB

REUTERS/Bobby Yip

TEMPO.CO, Jakarta - Airbus Military, anak perusahaan Airbus, menawarkan pesawat transportasi militer A400M ke Indonesia. Pesawat ini diklaim merupakan pesawat angkut multifungsi dan cocok dengan karakteristik wilayah Indonesia. "Pesawat ini dirancang untuk menjawab kebutuhan angkutan udara strategis," kata Raul Tena, A400M Market Development Manager, Airbus Military, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu, 18 April 2012.

A400M diklaim mampu menjalankan misi taktis jarak pendek dan dianggap ideal untuk memenuhi kebutuhan militer, kemanusiaan, dan misi sipil. Dengan lebar 4 meter dan tinggi 3,85 meter, pesawat ini mampu mengangkut kargo dalam berukuran besar. Misalnya, helikopter NH90 atau CH-470 Chinook atau dua buah kendaraan pengangkut infantri Stryker.

Raul menyatakan A400M juga bisa mengangkut truk semitrailer dengan peti kemas berukuran 6,906 meter. "Pesawat ini juga dapat memuat mesin pengeruk atau mobile cranes yang dibutuhkan saat bencana alam," kata dia.

Pesawat ini, menurut Raul, cocok dengan geografi Indonesia yang terdiri banyak pulau. Pesawat ini memiliki 12 roda dan dirancang untuk bekerja di bebatuan, kerikil dan pasir. A400M juga bisa terbang dan mendarat di landasan pacu pendek, lembut atau kasar, sesuai standar CBR6 sehingga juga bisa digunakan untuk misi kemanusiaan.

A400M dirancang agar bisa terbang dengan kecepatan rendah. Hal ini bertujuan agar pesawat ini bisa menurunkan muatan kargo dari ketinggian rendah. Proses bongkar muat bisa berlangsung cepat karena tidak memerlukan peralatan khusus.

Menurut Raul, A400 didesain mampu terbang hingga 4700 mil laut dengan ketinggian jelajah 37.000 kaki dan kecepatan hingga Mach 0,72. Kemampuan ini setara dengan pesawat angkut bertenaga jet. Dengan kemampuan ini, A400M dinilai bisa menjadi tanker ideal untuk mengisi ulang pesawat jet militer pada kecepatan 300 knot indicate air speed di ketinggian 25.000 kaki. Namun, pesawat ini juga mampu mengisi bahan bakar saat terbang dengan kecepatan rendah.

Raul menjelaskan, perawatan pesawat A400M sangat mudah karena menggunakan teknologi baru yang terkomputerisasi. Pesawat ini membutuhkan waktu 84 hari perawatan terjadwal dalam 12 tahun. "Kami juga menyediakan pelatihan kepada konsumen," kata dia. Hingga hari ini, A400M sudah terjual sebanyak 1.000 unit di 65 negara dan 135 operator penerbangan. Pesawat yang terbang sejak Desember 2009 sudah menempuh lebih dari 4 juta jam penerbangan.

I WAYAN AGUS PURNOMO





Advertising
Advertising

Berita terkait

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

34 hari lalu

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

Kewajiban pencampuran bahan bakar nabati dalam bahan bakar jenis avtur telah diatur pemerintah dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 tahun 2015

Baca Selengkapnya

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

49 hari lalu

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

Teknologi di industri penerbangan ini telah melengkapi semua pesawat Airbus termasuk A220 sejak A320 pertama, pada 1988

Baca Selengkapnya

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

51 hari lalu

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

51 hari lalu

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

52 hari lalu

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

Garuda Indonesia menyiapkan promo tiket setelah Lebaran ke Jakarta berupa diskon hingga 75 persen. Ada penambahan frekuensi untuk sejumlah rute.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

28 Oktober 2023

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

Ada 584 unit pesawat di Indonesia yang digunakan untuk kegiatan penerbangan niaga.

Baca Selengkapnya

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

23 Oktober 2023

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

Surya Airways, maskapai baru di Indonesia, berusaha memasuki industri penerbangan pasca pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Australia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways

7 September 2023

Australia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways

Australia menyangkal alasan penolakan jadwal penerbangan tambahan Qatar Airways karena persaingan bisnis dengan Qantas.

Baca Selengkapnya

Kinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok

31 Agustus 2023

Kinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Benny Bachtiar mengatakan, angka kunjungan wisatawan ke Jawa Barat pada semester pertama tahun ini anjlok

Baca Selengkapnya

Kerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan

12 Juni 2023

Kerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menghadiri acara penandatangan nota kesepakatan (Mou) antara AirNav Indonesia dengan Boeing Company di Menara Astra, Jakarta, pada Senin, 12 Juni 2023.

Baca Selengkapnya