Kendaraan 2.000 CC Harus Pakai BBM Nonsubsidi

Reporter

Editor

Senin, 16 April 2012 07:19 WIB

ANTARA/Ismar Patrizki

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi akan melarang kendaraan dengan kapasitas mesin di atas 2.000 cc menggunakan bahan bakar bersubsidi. “Kendaraan di bawah 2.000 cc masih bisa menggunakan Premium,” kata Wakil Kepala Badan Pengatur Fahmi Harsandono kepada Tempo Minggu 15 April 2012 kemarin.

Usulan pembatasan berdasarkan kapasitas mesin oleh Badan Pengatur ini berbeda dengan usulan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Widjajono Partowidagdo. Dia mengusulkan kendaraan di atas 1.500 cc harus menggunakan bahan bakar nonsubsidi.

Menurut Fahmi, jumlah kendaraan pribadi dengan mesin 2.000 cc tidak sebanyak mobil 1.300-1.500 cc. Dengan demikian, meski dilarang, dampak penghematan ini tidak terlalu signifikan untuk mengurangi subsidi. Tahun ini total subsidi bahan bakar Rp 137 triliun.

Dia menambahkan, target utama pembatasan ini adalah membangun kesadaran masyarakat kelas menengah untuk tidak menggunakan bahan bakar bersubsidi. Selain itu, kendaraan dengan kapasitas mesin 2.000 cc masuk kategori mobil mewah.

“Dan hanya bisa dimiliki oleh masyarakat mampu.” Apalagi, kata Fahmi, jumlah kendaraan ini tidak terlalu banyak dan lebih mudah pengawasannya.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Evita Herawati Legowo membenarkan adanya usulan kebijakan ini. Namun, Evita melanjutkan, pemerintah masih membahas kategori mesin kendaraan yang boleh menggunakan bahan bakar bersubsidi.

Menurut Wakil Menteri Energi Widjajono, keputusan mengenai kapasitas mesin kendaraan yang dilarang menggunakan bahan bakar nonsubsidi adalah kewenangan pemerintah. Dia hanya memberikan usulan agar kendaraan dengan kapasitas 1.500 cc dilarang mengkonsumsi bahan bakar bersubsidi.

Yang harus segera dilakukan, menurut dia, adalah melakukan pembatasan agar konsumsi subsidi tak melebihi kuota 40 juta kiloliter tahun ini.

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2012, pemerintah harus segera membatasi konsumsi bahan bakar bersubsidi paling lambat bulan depan. Tindak lanjut dari kebijakan ini adalah dikeluarkannya peraturan yang melarang kendaraan pribadi menggunakan bahan bakar bersubsidi. Larangan ini ditujukan bagi kendaraan dengan spesifikasi tertentu.

ALI NY | GUSTIDHA BUDIARTIE



Berita Terkait:

Volume Ekspor Mineral Menyusut Tahun Ini
Proyek Blok Cepu Baru Berjalan 15 Persen
Cina Lebarkan Volatilitas Transaksi Yuan
Kendaraan 1.500 cc ke bawah Dominasi Penjualan
Nyetir yang Benar Bisa Hemat BBM, Ini Tipnya

Berita terkait

Napak Tilas Reformasi 1998: Aksi Mahasiswa UI Tolak Pidato Presiden, Tragedi Trisakti, sampai Soeharto Lengser

6 hari lalu

Napak Tilas Reformasi 1998: Aksi Mahasiswa UI Tolak Pidato Presiden, Tragedi Trisakti, sampai Soeharto Lengser

Aksi mahasiswa UI menolak pidato pertanggung jawaban Presiden Soeharto. Berikut berbagai peristiwa mengiringi Reformasi 1998.

Baca Selengkapnya

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

12 Maret 2024

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

Pengurus YLKIAgus Suyatno menilai kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar distorsi terminologi kenaikan harga.

Baca Selengkapnya

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

11 Januari 2024

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

Kuba di ambang krisis ekonomi yang parah. Harga BBN naik hingga lima kali lipat membuat warganya menjerit.

Baca Selengkapnya

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

10 Desember 2023

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

BEM UGM memasang baliho bergambar Jokowi bertuliskan Alumnus UGM Paling Memalukan. Berikut deretan kritik dari BEM se Indonesia terhadap Jokowi.

Baca Selengkapnya

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

7 September 2023

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

Ketua DPR RI Puan Maharani berulang tahun ke-50, pada 6 September kemarin. Tahun lalu, ulang tahunnya jadi masalah karena dilaporkan ke MKD.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan

17 Januari 2023

Gubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi inflasi pada paruh pertama tahun ini masih akan tinggi.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras

30 Desember 2022

Kaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras

Berbagai peristiwa mewarnai perekonomian nasional tahun 2022, dari sengkarut minyak goreng, resesi global, kenaikan harga BBM hingga impor beras.

Baca Selengkapnya

Demo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM

6 Desember 2022

Demo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM

Demo sopir truk Korea Selatan telah menyebabkan hampir 100 pompa bensin di seluruh negeri mengalami kelangkaan BBM

Baca Selengkapnya

Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi

2 Desember 2022

Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi

Kenaikan harga BBM ini terjadi pada bahan bakar non-subsidi.

Baca Selengkapnya

Mulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta

1 Desember 2022

Mulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta

Sejumlah serikat buruh dan Partai Buruh dijadwalkan menggelar demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk penolakan kenaikan UMP DKI Jakarta 2023.

Baca Selengkapnya