TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha tambang memprotes pernyataan Menteri Perdagangan terkait penerapan bea keluar bahan tambang. Herman Afif Kusumo, Presidium Masyarakat Pertambangan Indonesia mengatakan penetapan bea keluar bahan baku tambang harus menunggu Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
Ia menilai pernyataan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengenai bea keluar bahan tambang maksimal 50 persen tidak tepat. "Yang mengerti soal tambang kan ESDM, jadi biar itu menjadi kewenangan ESDM," kata Herman dalam diskusi dengan wartawan di Jakarta, Kamis, 12 April 2012.
Herman mengatakan pernyataan Menteri Gita itu menimbulkan kebimbangan di kalangan para pengusaha tambang dan investor. Soalnya, usulan Kementerian ESDM soal pajak ekspor batu bara dan mineral sebesar 15 persen masih dikaji di Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan.
Herman menambahkan urusan kuota ekspor tambang seharusnya diserahkan kepada kementerian ESDM yang mengetahui jumlah cadangan tambang dan ekses capacity produksi pertambangan. Dia mengakui kementerian memang agak lamban memutuskan soal pajak ekspor ini. "Memang agak lambat karena mereka ingin berhati-hati," ujar Herman.
Menurut Herman, meski mendukung hilirisasi industri, pemerintah harus melihat kembali apakah kapasitas industri dalam negeri mencukupi atau tidak.
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan, untuk tahap awal, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengusulkan pajak ekspor sebesar 15 persen. Di sela-sela acara seminar Citi Bank, di Jakarta, Rabu, 11 April 2012. Kebijakan tersebut ditempuh untuk mengatisipasi eksploitasi tambang secara berlebihan sebelum pelarangan tambang mentah diberlakukan.
Pelarangan ekpor bahan mentah baru berlaku mulai 2014. Sebelum itu pemerintah mengatur ekspor tambang mentah dengan pajak ekspor.
BERNADETTE
Berita terkait
Indonesia Audit Watch Lapor ke Mahfud Md soal Indikasi Pengemplangan Pajak Pertambangan
13 April 2023
IAW berharap Mahfud Md dapat meneliti 50 perusahaan tambang yang di dalamnya ada modus operandi pajak bermasalah.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah
24 September 2019
Sri Mulyani mengatakan data tersebut menyiratkan bahwa sektor pertambangan memang mengalami tekanan yang sangat dalam pada tahun ini.
Baca SelengkapnyaPajak Pertambangan Tumbuh 50 Persen di Semester I
14 Juli 2017
Penerimaan pajak dalam APBN 2017 optimistis dapat dicapai jika pajak pertambangan mengalami pertumbuhan yang siginifikan.
Baca SelengkapnyaESDM Usulkan Tunggakan PNBP Rp 175 Miliar Dihapus
8 Juli 2017
ESDM berencana mengusulkan penghapusan tunggakan Rp 175 Miliar
Baca SelengkapnyaWapres: Pajak dengan Freeport Masih Dinegosiasikan
17 Februari 2017
Pemerintah dan Freeport Indonesia sedang berunding ihwal besaran pajak yang dibayarkan.
Baca SelengkapnyaBea Keluar Freeport dan Newmont Rp 2,5 Triliun di 2016
12 Januari 2017
Untuk bea keluar 2016 Freeport, total Rp 1,23 triliun. Sedangkan Newmont Rp 1,25 triliun.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kesulitan Tagih PNBP Sektor Tambang
6 Desember 2016
Triliunan pendapatan negara bukan pajak dari sektor pertambangan tak tertagih.
Baca SelengkapnyaPemerintah Gagal Tagih Piutang Pertambangan Rp 2,5 Triliun
14 Juni 2016
Dalam survei yang dilakukan TII terhadap lapangan usaha yang risiko suapnya paling tinggi, sektor pertambangan menempati urutan kedua.
Baca SelengkapnyaKementerian BUMN Targetkan Royati Tambang Naik Jadi Rp 1,4 Triliun
23 Januari 2016
Kementerian BUMN sedang menyusun pembentukan induk perusahaan tambang.
Baca SelengkapnyaPungutan Pajak Sektor Pertambangan di Jateng Rendah
10 Januari 2016
Kontribusi pajak dari sektor pertambangan di Jawa Tengah, tahun 2015 masih rendah.
Baca Selengkapnya