TEMPO.CO, Jakarta - Pada penutupan perdagangan hari ini, saham emiten-emiten tambang mengalami penurunan. Penurunan saham tambang salah satunya disebabkan oleh wacana pemerintah menerapkan pajak ekspor tambang mentah bagi para pengusaha tambang batu bara.
"Penurunan kan karena bakal ada aturan baru mengenai pajak ekspor tambang," kata Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, ketika dihubungi pada Rabu, 11 April 2012.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia pada perdagangan hari ini kembali turun 19,786 poin (0,48 persen) ke level 4.130,013. Jatuhnya harga minyak dan komoditas lainnya mendorong saham sektor pertambangan jatuh lebih dari 2 persen dan memimpin penurunan IHSG.
Saham yang berpindah tangan mencapai 4,87 miliar unit, dengan nilai Rp 4,5 triliun, serta frekuensi 134,79 ribu kali. Harga 174 saham turun, 85 saham naik, serta 86 saham lainnya stagnan. Dan investor asing kembali mencatat penjualan bersih Rp 435,8 miliar.
Lebih jauh, Satrio menilai wacana dikenakannya pajak ekspor tambang dengan kisaran maksimal sampai 50 persen membuat pasar merespons negatif. Akibatnya saham sejumlah emiten tambang merah pada perdagangan hari ini.
Dia mengatakan dengan dikenakannya pajak ekspor hingga maksimal 50 persen keuntungan perusahaan bakal tergerus. Sebab biaya operasional akan lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. "Yang akan terkena kan perusahaan tambang mentah. Berarti emiten batu bara akan terkena aturan tersebut," kata dia.
Sebelumnya Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan pemerintah bakal menerapkan pajak ekspor tambang mentah maksimal 50 persen pada tahun depan. Untuk tahun ini pajak ekspor tambang hanya dipatok hingga 25 persen.
Kenaikan pajak ekspor tambang mentah itu diterapkan lantaran untuk mengantisipasi eksploitasi tambang secara berlebihan sebelum larangan tambang mentah diberlakukan pada 2014. Menurut dia, pengenaan pajak ekspor tersebut diperuntukkan bagi batu bara dan mineral. Pelarangan ekspor ditempuh untuk mendorong hilirisasi industri tambang.
SUTJI DECILYA
Berita terkait
Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi
6 hari lalu
Celios memaparkan akan ada dampak buruk ekonomi dan lingkungan jika pemerintah memberikan izin tambang untuk ormas keagamaan.
Baca SelengkapnyaTerus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?
12 hari lalu
Kontrak Freeport adalah salah satu kontrak pertambangan terbesar dan paling signifikan di dunia, yang terletak di Provinsi Papua, Indonesia.
Baca SelengkapnyaFaisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili
13 hari lalu
Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.
Baca SelengkapnyaWarga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum
14 hari lalu
Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden
Baca SelengkapnyaHarga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif
17 hari lalu
Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.
Baca SelengkapnyaBahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri
17 hari lalu
Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?
Baca SelengkapnyaRektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat
19 hari lalu
Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.
Baca SelengkapnyaLPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan
22 hari lalu
Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir
25 hari lalu
Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/
Baca Selengkapnya10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah
27 hari lalu
Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.
Baca Selengkapnya