Pajak Ekspor Naik, Saham Tambang Merosot  

Reporter

Editor

Rabu, 11 April 2012 18:26 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Pada penutupan perdagangan hari ini, saham emiten-emiten tambang mengalami penurunan. Penurunan saham tambang salah satunya disebabkan oleh wacana pemerintah menerapkan pajak ekspor tambang mentah bagi para pengusaha tambang batu bara.

"Penurunan kan karena bakal ada aturan baru mengenai pajak ekspor tambang," kata Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, ketika dihubungi pada Rabu, 11 April 2012.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia pada perdagangan hari ini kembali turun 19,786 poin (0,48 persen) ke level 4.130,013. Jatuhnya harga minyak dan komoditas lainnya mendorong saham sektor pertambangan jatuh lebih dari 2 persen dan memimpin penurunan IHSG.

Saham yang berpindah tangan mencapai 4,87 miliar unit, dengan nilai Rp 4,5 triliun, serta frekuensi 134,79 ribu kali. Harga 174 saham turun, 85 saham naik, serta 86 saham lainnya stagnan. Dan investor asing kembali mencatat penjualan bersih Rp 435,8 miliar.

Lebih jauh, Satrio menilai wacana dikenakannya pajak ekspor tambang dengan kisaran maksimal sampai 50 persen membuat pasar merespons negatif. Akibatnya saham sejumlah emiten tambang merah pada perdagangan hari ini.

Dia mengatakan dengan dikenakannya pajak ekspor hingga maksimal 50 persen keuntungan perusahaan bakal tergerus. Sebab biaya operasional akan lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. "Yang akan terkena kan perusahaan tambang mentah. Berarti emiten batu bara akan terkena aturan tersebut," kata dia.

Sebelumnya Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan pemerintah bakal menerapkan pajak ekspor tambang mentah maksimal 50 persen pada tahun depan. Untuk tahun ini pajak ekspor tambang hanya dipatok hingga 25 persen.

Kenaikan pajak ekspor tambang mentah itu diterapkan lantaran untuk mengantisipasi eksploitasi tambang secara berlebihan sebelum larangan tambang mentah diberlakukan pada 2014. Menurut dia, pengenaan pajak ekspor tersebut diperuntukkan bagi batu bara dan mineral. Pelarangan ekspor ditempuh untuk mendorong hilirisasi industri tambang.

SUTJI DECILYA

Berita terkait

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

6 hari lalu

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

Celios memaparkan akan ada dampak buruk ekonomi dan lingkungan jika pemerintah memberikan izin tambang untuk ormas keagamaan.

Baca Selengkapnya

Terus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?

12 hari lalu

Terus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?

Kontrak Freeport adalah salah satu kontrak pertambangan terbesar dan paling signifikan di dunia, yang terletak di Provinsi Papua, Indonesia.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

13 hari lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

14 hari lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

17 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

17 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

19 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

22 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

25 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

27 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya