Apa Kata Dahlan Iskan Soal Kontrak Ulang Migas?  

Reporter

Editor

Senin, 2 April 2012 08:05 WIB

Dahlan Iskan. TEMPO/ JACKY RACHMANSYAH.

TEMPO.CO, Jakarta - Ada yang menarik dalam kuliah umum Dahlan Iskan di kampus Institut Teknologi Surabaya, 30 Maret 2012 lalu. Menteri Badan Usaha Milik Negara itu dicecar pertanyaan oleh dosen dan mahasiswa soal perlunya kontrak ulang minyak dan gas dengan asing yang merugikan Indonesia.

"Apa tidak mungkin kita meminta migas milik kita sendiri yang sudah kita kontrakkan kepada Singapura, Amerika, dan sebagainya karena alasan kita sendiri kekurangan," ucap guru besar ITS Prof. Ir. Soegiono.

Pertanyaan serupa juga dilontarkan sejumlah mahasiswa yang mengikuti "Kuliah Bung Karno untuk Kebangsaan dan Teknologi" di Gedung Robotika ITS Surabaya itu. Menteri Dahlan Iskan menyodorkan optimisme yang justru mengundang aplaus ratusan peserta kuliah kebangsaan itu.

"Kami sudah sepakat menjadi negara demokrasi. Oleh karena itu, kami tidak boleh bersikap totaliter. Ciri negara demokrasi adalah menghormati kontrak atau komitmen yang sudah ada pada masa lalu yang saat itu mungkin tidak rugi," ucapnya.

Bahkan, kata mantan Direktur Utama PT PLN itu, jika Indonesia tidak menghormati kontrak atau komitmen yang sudah terlanjur ada, Indonesia akan justru tidak dipercaya negara lain.

"Tapi, bukan berarti tidak solusi, ya, solusi yang mungkin justru harus dilakukan secara demokratis pula, yakni merayu negara lain untuk melakukan negosiasi harga untuk menyesuaikan dengan harga saat ini," katanya.

Ia mencontohkan sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang sudah dua kali melakukan renegosiasi dengan RRC terkait dengan kontrak gas. "Kalau kami jual sekarang, kami memang bisa hemat ratusan triliun rupiah," paparnya.

Namun, ungkap jurnalis senior itu, pemerintah tidak bisa bersikap mundur lagi, kecuali renegosiasi itu. "Alhamdulillah, ketika saya mengikuti kunjungan kerja Presiden ke Cina pada akhir Maret lalu, pemerintah RRC menyanggupi," kilahnya.

Lebih dari itu, ujarnya, pola kontrak yang sudah terlanjur ada pada masa lalu hendaknya menjadi pelajaran untuk tidak mengulangi kontrak baru dengan cara serupa yang merugikan, melainkan harga harus mengikuti harga yang berkembang atau mempertimbangkan kebutuhan di dalam negeri.

Mendengar komentar Dahlan Iskan itu, seorang mahasiswa justru mengkritik media massa yang kini banyak menyajikan informasi yang seolah-olah Indonesia "hancur-hancuran" tetapi pemerintah tidak menyerang balik.

"Itu sudah risiko pemerintah, apalagi pemerintah sekarang sudah tidak boleh memiliki media massa lagi. Bahkan TVRI sekarang juga bukan milik pemerintah, tetapi publik. Justru, Anda harus berpikir untuk 10 tahun ke depan, jangan berpikir untuk saat ini saja," kata Dahlan.

WDA | ANT

Berita terkait
Pimpin Rapat, Dahlan Iskan Manfaatkan 12 Group BBM
Dahlan: BBM Tak Naik Jika Obama-Ahmadinejad Cipika-cipiki
Mengapa Dahlan Lebih Suka Cina Ketimbang Amerika?
Kata Dahlan, Jangan Emosional Tanggapi BBM Naik
Dahlan: Agustus, BBM Subsidi Bakal Terbatas

Berita terkait

Berkali Banjir di Tol Menuju Bandara Soekarno-Hatta, Dahlan Iskan Pernah Merasa Malu Soal Ini

36 hari lalu

Berkali Banjir di Tol Menuju Bandara Soekarno-Hatta, Dahlan Iskan Pernah Merasa Malu Soal Ini

Ruas tol Sedyatmo yang terhubung dengan pintu masuk Bandara Sekarno-Hatta mengalami banjir kemarin. Banjir ke bandara pernah berkali terjadi.

Baca Selengkapnya

Fakta Biji Pepaya yang Memiliki Manfaat Bagi Tubuh, Kebiasaan Rutin Dahlan Iskan

20 Oktober 2023

Fakta Biji Pepaya yang Memiliki Manfaat Bagi Tubuh, Kebiasaan Rutin Dahlan Iskan

Ternyata biji pepaya memiliki manfaat bagi tubuh. Meski bisa dikonsumsi, sebaiknya tetap diperhatikan dalam mengkonsumsinya.

Baca Selengkapnya

Diperiksa KPK, Dahlan Iskan Mengaku Tak Tahu Masalah Teknis Pengadaan LNG Pertamina

14 September 2023

Diperiksa KPK, Dahlan Iskan Mengaku Tak Tahu Masalah Teknis Pengadaan LNG Pertamina

Dahlan Iskan menerangkan pemeriksaan tersebut memakan waktu yang lama karena memeriksa dokumen lama.

Baca Selengkapnya

Dahlan Iskan Penuhi Panggilan KPK

14 September 2023

Dahlan Iskan Penuhi Panggilan KPK

Dahlan Iskan mendatangi gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus korupsi LNG Pertamina.

Baca Selengkapnya

KPK Akan Periksa Dahlan Iskan Hari Ini

14 September 2023

KPK Akan Periksa Dahlan Iskan Hari Ini

Eks Menteri BUMN Dahlan Iskan akan diperiksa oleh KPK dalam kasus dugaan korupsi jual beli LNG oleh Pertamina pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri BUMN Dahlan Iskan Akan Diperiksa KPK Hari Ini

14 September 2023

Eks Menteri BUMN Dahlan Iskan Akan Diperiksa KPK Hari Ini

Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan akan dijadwalkan pemeriksaan pada Hari ini terkait kasus dugaan korupsi LNG PT Pertamina 2011-2014

Baca Selengkapnya

Kawasan Jajanan Kya-kya, Surabaya, Sudah Dikenal Sejak Masa SriwiJaya

30 September 2022

Kawasan Jajanan Kya-kya, Surabaya, Sudah Dikenal Sejak Masa SriwiJaya

Kya-Kya didirikan pada 31 Mei 2003, di hari ulang tahun Surabaya. Masyarakat menyukainya, namun hanya bertahan lima tahun. Kini Kya-kya dibuka lagi.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Fahmi Idris Meninggal Dunia, Laba Bukit Asam 355 Persen

23 Mei 2022

Terpopuler Bisnis: Fahmi Idris Meninggal Dunia, Laba Bukit Asam 355 Persen

Berita terpopuler ekonomi kemarin, diimulai dari kabar duka dari mantan Menteri Perindustrian, Fahmi Idris

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Dahlan Iskan Cerita Kisruh Minyak Goreng, Fahmi Idris Meninggal

22 Mei 2022

Terkini Bisnis: Dahlan Iskan Cerita Kisruh Minyak Goreng, Fahmi Idris Meninggal

Pada akhir pekan, berita tentang Dahlan Iskan yang mengomentari pencabutan larangan ekspor CPO dan minyak goreng masih menarik perhatian pembaca.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Dahlan Iskan Singgung Reputasi Jokowi, Elon Musk Terkaya

22 Mei 2022

Terpopuler Bisnis: Dahlan Iskan Singgung Reputasi Jokowi, Elon Musk Terkaya

Berita terpopuler bisnis pada Sabtu, 21 Mei 2022 dimulai dari cerita Dahlan Iskan soal kisruh minyak goreng, Lin Che Wei dan reputasi Jokowi.

Baca Selengkapnya