Kalla: Kenaikan Harga BBM Tak Berpengaruh Kuat

Reporter

Editor

Selasa, 27 Maret 2012 22:00 WIB

Mantan Wapres Jusuf Kalla saat memberikan kuliah umum bertema "Pemuda Mahasiswa dan Pembangunan Nasional", di Kampus Undip Semarang, Jateng, Selasa (27/3). ANTARA/R. Rekotomo

TEMPO.CO, SEMARANG - Mantan Wakil Presiden M. Jusuf Kalla menilai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak mempunyai pengaruh kuat yang mendatangkan akibat harga barang kebutuhan pokok begitu tinggi.

"Kalau harga BBM naik memang ada efeknya, namun sepertinya tidak banyak," katanya usai menyampaikan kuliah umum berjudul "Pemuda, Mahasiswa, dan Pembangunan Nasional" di Universitas Diponegoro Semarang, Selasa 27 Maret 2012.

Menurut dia, berbeda ketika kebijakan kenaikan harga BBM semasa dirinya menjabat sebagai wakil presiden sebab berkaitan dengan kenaikan harga minyak tanah, mengingat masyarakat saat itu banyak yang menggunakan BBM jenis itu.

Kenaikan harga BBM yang mencakup minyak tanah ketika itu, kata dia, semuanya terkena efeknya, sampai ibu-ibu rumah tangga yang memasak menggunakan minyak tanah.

"Namun, kondisi sekarang sudah berbeda. Masyarakat sudah jarang sekali menggunakan minyak tanah, berganti gas" kata Kalla. "Yang masih tetap menggunakan minyak tanah untuk memasak hanya masyarakat di Maluku dan Papua,"


Ia menjelaskan, kalau tidak menaikkan harga BBM, membuat pemerintah harus memberikan subsidi yang berasal dari uang rakyat sendiri. Namun, yang merasakan kenikmatan subsidi BBM justru orang-orang yang mampu.

"Subsidi BBM itu selama ini dinikmati oleh orang-orang yang punya mobil, punya motor, orang-orang yang tergolong mampu. Padahal, subsidi yang mencapai ratusan triliun rupiah itu berasal dari uang rakyat juga," katanya.

Implikasi dari subsidi BBM, kata JK yang pernah menjabat Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat tersebut, mengurangi anggaran untuk kebutuhan-kebutuhan lain, seperti perbaikan jalan dan untuk rumah-rumah sakit.

Kalla mengakui kenaikan harga BBM secara langsung memang berimbas pada angkutan umum, namun tidak besar juga. Malah, masyarakat harus menyikapinya dengan bersikap efisien, misalnya dalam menggunakan kendaraan pribadi.

Berkaitan dengan efisiensi, JK mengatakan bahwa masyarakat juga harus mendukung langkah efisiensi atau penghematan, misalnya, dalam listrik dan transportasi, sebab bukan hanya pemerintah saja yang harus melakukan penghematan.

"Berarti Bapak mendukung kebijakan kenaikan BBM," tanya wartawan yang dijawab JK, "Permasalahannya bukan soal dukung-mendukung kenaikan BBM, namun sekarang ini yang merasakan subsidi BBM orang-orang yang mampu."


WDA | ANT

Berita terkait

Napak Tilas Reformasi 1998: Aksi Mahasiswa UI Tolak Pidato Presiden, Tragedi Trisakti, sampai Soeharto Lengser

6 hari lalu

Napak Tilas Reformasi 1998: Aksi Mahasiswa UI Tolak Pidato Presiden, Tragedi Trisakti, sampai Soeharto Lengser

Aksi mahasiswa UI menolak pidato pertanggung jawaban Presiden Soeharto. Berikut berbagai peristiwa mengiringi Reformasi 1998.

Baca Selengkapnya

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

12 Maret 2024

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

Pengurus YLKIAgus Suyatno menilai kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar distorsi terminologi kenaikan harga.

Baca Selengkapnya

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

11 Januari 2024

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

Kuba di ambang krisis ekonomi yang parah. Harga BBN naik hingga lima kali lipat membuat warganya menjerit.

Baca Selengkapnya

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

10 Desember 2023

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

BEM UGM memasang baliho bergambar Jokowi bertuliskan Alumnus UGM Paling Memalukan. Berikut deretan kritik dari BEM se Indonesia terhadap Jokowi.

Baca Selengkapnya

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

7 September 2023

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

Ketua DPR RI Puan Maharani berulang tahun ke-50, pada 6 September kemarin. Tahun lalu, ulang tahunnya jadi masalah karena dilaporkan ke MKD.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan

17 Januari 2023

Gubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi inflasi pada paruh pertama tahun ini masih akan tinggi.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras

30 Desember 2022

Kaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras

Berbagai peristiwa mewarnai perekonomian nasional tahun 2022, dari sengkarut minyak goreng, resesi global, kenaikan harga BBM hingga impor beras.

Baca Selengkapnya

Demo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM

6 Desember 2022

Demo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM

Demo sopir truk Korea Selatan telah menyebabkan hampir 100 pompa bensin di seluruh negeri mengalami kelangkaan BBM

Baca Selengkapnya

Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi

2 Desember 2022

Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi

Kenaikan harga BBM ini terjadi pada bahan bakar non-subsidi.

Baca Selengkapnya

Mulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta

1 Desember 2022

Mulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta

Sejumlah serikat buruh dan Partai Buruh dijadwalkan menggelar demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk penolakan kenaikan UMP DKI Jakarta 2023.

Baca Selengkapnya