Pada Akhir Pekan Rupiah Berpotensi Menguat

Reporter

Editor

Kamis, 22 Maret 2012 05:40 WIB

TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Kenaikan harga bahan bakar minyak yang rencananya diberlakukan bulan depan masih akan membayangi pergerakan rupiah. Maka penurunan dolar Amerika Serikat terhadap mata uang utama dunia tidak mampu mengangkat rupiah.

Di pasar uang, kemarin, rupiah ditutup melemah tipis 4 poin (0,04 persen) menjadi 9.164 per dolar AS. Positifnya aktivitas di bursa domestik setidaknya mampu menahan rupiah tidak melemah lebih dalam.

Indeks dolar AS terhadap mata uang rival utamanya dipasar New York semalam hanya naik tipis 0.071 poin (0,09 persen) ke level 79.896. Euro pagi ini diperdagangan Asia melemah tipis 0,02 persen ke US$ 1,3214, Poundsterling turun 0,03 persen menjadi US$ 1,6868, serta yen juga terdepresiasi 0,01 persen menjadi 83,43 per dolar AS.

Pengamat pasar uang dari PT Harvest International Futures, Tonny Mariano, mengungkapkan kekhawatiran akan ekonomi Cina membuat minat para pelaku pasar memegang rupiah kembali berkurang.

Pada akhir pekan ini, Tonny memprediksi rupiah berpotensi melanjutkan penguatan seiring dengan melemahnya dolar AS terhadap enam mata uang rival utamanya. Bila kondisi di pasar finansial global kondusif dan dolar AS kembali melemah, rupiah bisa melanjutkan penguatan dengan kisaran 9.100-9.200 per dolar AS.

Para analis, yang masih banyak memperkirakan ekonomi Cina akan tumbuh sekitar 8 persen, memperlihatkan masih adanya optimisme pertumbuhan global. Diturunkannya target ekonomi Cina menjadi 7,5 persen sebenarnya justru positif bila kenyataannya nanti malah lebih tinggi daripada perkiraan.

"Dibandingkan dengan ditargetkan lebih tinggi tapi realisasinya justru lebih rendah," ucapnya.

Masih menurut Tony, melambatnya pertumbuhan Cina membuat permintaan akan komoditas juga menurun. Imbasnya, mata uang negara eksportir bahan baku, seperti dolar Australia dan dolar Selandia Baru, melemah. Ini pula yang mungkin membuat rupiah kembali melemah, karena Indonesia termasuk pengekspor komoditas ke Cina.

PDAT | VIVA B KUSNANDAR

Berita terkait

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

3 jam lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

6 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

6 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

6 hari lalu

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

7 hari lalu

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

Rupiah diprediksi dan tak terpengaruh dengan putusan MK. Rupiah spot hari ini ditutup pada Rp 16.237 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

7 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung

7 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung

Industri tekstil, pakan ternak, pupuk, hingga gandum yang kerap mengandalkan bahan baku impor menangis di tengah pelemahan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya