Revisi Aturan Impor Barang Jadi Akan Terbit Sebelum Mei  

Reporter

Editor

Jumat, 16 Maret 2012 14:47 WIB

Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Deddy Saleh mengatakan revisi atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 39 Tahun 2010 tentang impor barang jadi oleh produsen akan terbit sebelum Mei 2012. “Segera mungkin terbit, sebelum batas akhir tanggal 7 Mei 2012,” kata Deddy hari ini.

Progres dari proses revisi Permendag 39/2010 tersebut dalam bentuk draf, saat ini, sudah hampir selesai. Deddy mengatakan minggu depan akan dilakukan pertemuan dengan asosiasi terkait, seperti Gabungan Pengusaha Industri Kendaraan Bermotor Indonesia dan dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia. “Isi draf tersebut berdasarkan masukan-masukan dari pihak-pihak terkait,” tutur dia.

Mengenai detail revisi peraturan impor, Deddy mengaku masih akan mendiskusikannya. Menurut dia, banyak opsi yang ditawarkan dan masih akan dibicarakan lebih lanjut. “Apakah nanti akan diperbolehkan impor atau tidak sama sekali, masih akan dibicarakan,” katanya.

Namun, menurut dia, fokus utama dari berbagai kemungkinan tersebut adalah tetap berjalannya industrialisasi. Meski ada kekhawatiran dari berbagai pihak mengenai status produsen sekaligus sebagai pedagang, Deddy berharap hal itu tidak terjadi. “Kami akan tetap melihat kepentingan produsen,” katanya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan Kadin, Natsir Mansyur, mengatakan impor barang jadi harus jelas batasannya. Batasan ini adalah spesifikasi yang jelas terhadap barang yang boleh diimpor. Selain itu, pembatasan juga dilakukan sesuai dengan prioritas industri apa saja yang mendapat hak.

Sementara itu Ketua Lembaga Penelitian, Pengkajian, dan Pengembangan Ekonomi (LP3E) Kadin, Didik J. Rachbini, mengatakan perlu ada aturan yang membatasi impor. Ini, menurut dia, agar barang-barang dari luar tidak mendominasi pasar domestik tanpa harus melanggar peraturan dari World Trade Organization. Pembatasan impor barang jadi dinilai tidak akan mematikan industri.

AYU PRIMA SANDI

Berita terkait

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

10 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

22 jam lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

2 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

2 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

2 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

3 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

4 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

5 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

6 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya