WALHI Tolak Rencana Proyek PLTN

Reporter

Editor

Jumat, 23 Januari 2004 13:30 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) menolak rencana pemerintah menghidupkan kembali proyek Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Menurut Direktur Eksekutif Nasional WALHI, Loenggena Ginting, PLTN yang rencananya dibangun di Muria, Jawa Tengah, bukanlah pilihan yang tepat bagi Indonesia. Selain belum ada teknologi nuklir yang benar-benar aman dan bersih, secara geografis Indonesia berada pada lokasi yang rawan terjadinya gempa. "Masih banyak alternatif sumber energi lain yang sehat dan aman," kata Loenggena kepada Tempo News Room di Jakarta, Jumat (23/1).Loenggena mengatakan persoalan krisis energi sebenarnya sudah mulai dibahas dalam konferensi dunia pembangunan berkelanjutan di Afrika Selatan beberapa waktu lalu. Bahkan negara-negara lain seperti Brazil sudah mulai melakukan penelitian dan berpacu dengan semakin menurunnya sumber energi dari fosil untuk menemukan sumber energi alternatif. "Pemerintah Indonesia sepertinya tidak punya ide," katanya.Padahal, kata Loenggena, Indonesia kaya dengan sumber-sumber energi yang sehat dan berkelanjutan, seperti energi surya dan angin. Selain itu, Indonesia juga masih punya sumber energi yang bersih seperti air dan panas bumi, yang selain sehat, biaya investasinya juga lebih rendah jika dibandingkan pembangunan PLTN. Dia menilai, rencana pembangunan PLTN sama sekali tidak didasari perhitungan yang matang, baik dari sisi lingkungan, teknologi, maupun biaya. Selain itu, ia juga menyayangkan minimnya sosialisasi rencana tersebut. "Pemerintah selalu seperti itu, coba dulu, kalau ada apa-apa langsung dibatalkan," katanya. Rabu kemarin (21/1), Menteri Negara Riset dan Teknologi, Hatta Rajasa mengungkapkan rencana pemerintah menghidupkan kembali proyek PLTN. Proyek itu sempat terhenti setelah mendapatkan protes keras dari masyarakat dan berbagai kalangan, seperti LSM. Menurut rencana proyek ini akan dimulai pada 2011 dan diharapkan mulai beroperasi pada 2016. Diperkirakan, megaproyek ini akan menelan biaya hingga US$ 9 miliar. Sapto Pradityo - Tempo News Room

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

19 detik lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

19 detik lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembeli Tiket Konser Sheila on 7 di Bandung 70 Persen Perempuan

10 menit lalu

Pembeli Tiket Konser Sheila on 7 di Bandung 70 Persen Perempuan

Promotor mengungkapkan pembeli tiket konser Sheila on 7 di Bandung didominasi oleh perempuan dan milenial.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap Begal Ponsel yang Menyebabkan Siswi SMP Terseret

17 menit lalu

Polres Metro Depok Tangkap Begal Ponsel yang Menyebabkan Siswi SMP Terseret

Siswi SMP di Depok itu terjatuh dan terseret beberapa meter hingga luka di lengan dan lutut saat berusaha mempertahankan HP yang dirampas begal.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Kalah, Indonesia vs India Sementara 0-1

22 menit lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Kalah, Indonesia vs India Sementara 0-1

Kekalahan Anthony Sinisuka Ginting membuat tim bulu tangkis putra Indonesia tertinggal 0-1 dari India di laga terakhir Grup C Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Apa Syarat Menjadi Pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

30 menit lalu

Apa Syarat Menjadi Pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

Salah satu syarat calon pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai adalah harus lulus seleksi sebagai calon mahasiswa kampus PKN STAN.

Baca Selengkapnya

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

31 menit lalu

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

Yakiniku yang disajikan dalam Jyubako atau bento box memberikan kesan menarik dengan makanan yang bervariasi, kaya nutrisi, dan terkontrol porsinya.

Baca Selengkapnya

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

42 menit lalu

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

Pengesahan RUU DKJ ditandatangani Presiden Jokowi di Jakarta 25 April 2024 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama oleh Mensesneg.

Baca Selengkapnya

Harry Kane Kecewa dengan Imbang Bayern Munchen vs Real Madrid di Leg 1 Semifinal Liga Champions

44 menit lalu

Harry Kane Kecewa dengan Imbang Bayern Munchen vs Real Madrid di Leg 1 Semifinal Liga Champions

Penyerang Bayern Munchen, Harry Kane, mengungkapkan kekecewaannya setelah timnya hanya bermain imbang di leg pertama semifinal Liga Champions.

Baca Selengkapnya

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

50 menit lalu

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea, ditunjuk menjadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya