TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik, menyatakan asumsi harga dan lifting minyak telah dihitung untuk perubahan APBN yang akan diajukan ke DPR. Asumsi harga minyak terpaksa naik, sementara target lifting diturunkan.
Dalam APBN 2012 yang masih berlaku, harga minyak nasional atau Indonesian Crude Price (ICP) diasumsikan pada rata-rata US$ 90 per barel. Sementara untuk produksi dan lifting minyak nasional ditargetkan pada angka 950 ribu barel per hari.
Menurut Wacik, angka tersebut harus disesuaikan dengan kondisi saat ini. "Untuk ICP di perubahan APBN diasumsikan sekitar US$ 105 per barel," kata Wacik, Jumat, 2 Maret 2012.
Angka ini diajukan karena rata-rata harga minyak nasional pada Februari lalu mencapai hingga US$ 122 per barel. Sementara rata-rata harga minyak selama tiga bulan terakhir telah mencapai angka US$ 116 per barel. "Kalau ada yang bilang tidak perlu naik, tidak bisa, karena memang berat ekonomi dunia," ujarnya.
Sementara dari sisi produksi target diturunkan dari 950 ribu barel per hari menjadi 930 ribu barel per hari. Target awal APBN diakui berat oleh pemerintah dengan kondisi produksi yang terus menurun.
Data terakhir Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) menunjukkan angka produksi masih berada di rata-rata 897 ribu barel per hari. "BP Migas memang tidak berani (pasang) target 930 ribu barel per hari, tapi angka itu yang kami ajukan."
Deputi Pengendalian dan Operasi BP Migas, Rudi Rubiandini, menjelaskan berdasarkan perhitungan produksi dan lifting minyak akan berada di kisaran 890 ribu hingga 930 ribu barel per hari pada 2012. "Jadi bila asumsi mau diambil guna menghitung APBN sebaiknya ambil angka yang kemungkinan dapat dicapai, yaitu tengah-tengahnya, sebesar 910 ribu barel per hari," ujar Rudi.
Target produksi minyak 930 ribu barel per hari diakui oleh Rudi sangat sulit dicapai. "Itu target pesimistis, optimistisnya sekitar 891 ribu barel per hari."
GUSTIDHA BUDIARTIE
Berita terkait
Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi
2 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaEkskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak
8 hari lalu
Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel
9 hari lalu
Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.
Baca SelengkapnyaNaik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram
10 hari lalu
Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.
Baca SelengkapnyaAnalis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar
10 hari lalu
Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?
8 Januari 2024
Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru
5 Januari 2024
Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?
21 Juni 2023
Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?
7 Juni 2023
Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang
6 Juni 2023
Kementerian Arab Saudi menyampaikan akan menurunkan produksi minyak mentah menjadi 9 juta barel per hari pada Juli mendatang.
Baca Selengkapnya