IMF: Penerbitan Obligasi Valas Sinyal Positif Ekonomi

Reporter

Editor

Senin, 12 Januari 2004 20:02 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Kepala Perwakilan Dana Moneter Internasional (IMF) David Nellor mengatakan rencana pemerintah menerbitkan obligasi dalam valuta asing merupakan sinyal positif bagi perekonomian Indonesia. "Ini menunjukkan tanda-tanda yang baik bagi keuangan (Indonesia)," katanya di Departemen Keuangan Jakarta, Senin (12/1).Menurut Nellor, penerbitan obligasi dalam dan luar negeri merupakan upaya pemerintah untuk menggeser posisi utang Indonesia baik dalam maupun luar negeri. Penerbitan surat utang, katanya, merupakan cara pemerintah setelah lepas dari program pengawasan IMF dan tak lagi mendapat fasilitas penjadwalan utang dari Paris Club.Pemerintah berencana menerbitkan obligasi valuta asing sebelum pemilihan umum digelar tahun ini sebesar US$ 400 juta. Menteri Keuangan Boediono telah mengeluarkan surat keputusan untuk mengatur mekanisme penerbitan obligasi yang akan ditawarkan ke negara-negara investor itu.Saat ini tim Departemen Keuangan masih menyeleksi 15 lembaga keuangan yang telah mengajukan proposal untuk menjadi penjamin emisi. Menurut Pjs Kepala Badan Analisa Fiskal Anggito Abimanyu, pemenang seleksi itu akan diumumkan pekan depan. Menteri Keuangan selanjutnya akan menunjuk agen penjual yang akan menawarkan obligasi itu dan konsultan hukum. Sebelumnya pemerintah berjanji akan mengumumkan pemenangnya hari ini, namun ditunda hingga pekan depan. "Lebih enak kalau diumumkan pemenangnya kan?" kata Anggito.Menurut Nellor, jumlah US$ 400 juta itu merupakan jumlah yang wajar dalam penerbitan obligasi valuta asing yang pertama di pasar internasional. "Ini jumlah yang aman," katanya. Ia menambahkan jumlah itu bisa dijadikan patokan penerbitan obligasi kembali jika penerbitan perdana ini mendapat respon yang bagus dari pembeli dan situasi ekonomi tetap membaik.Obligasi, katanya, juga bisa menjadi penarik modal yang efektif masuk ke Indonesia. Ia mengatakan saat ekonomi Indonesia dilanda krisis banyak pemodal asing yang menarik diri dan enggan menanamkan modalnya kembali di Indonesia. Situasi sekarang, imbuhnya, sangat memungkinkan bagi pemerintah untuk menarik kembali investasi-investasi itu. "Salah satu program IMF adalah (juga) menarik kembali modal-modal itu," katanya. Bagja Hidayat - Tempo News Room

Berita terkait

Jadwal Cuti Bersama dan Tanggal Merah Mei 2024, Banyak Long Weekend

3 menit lalu

Jadwal Cuti Bersama dan Tanggal Merah Mei 2024, Banyak Long Weekend

Jadwal cuti bersama dan tanggal merah Mei 2024 cukup banyak. Anda bisa langsung menentukan waktu liburan dengan tepat. Ini tanggalnya.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

5 menit lalu

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

Janji akan Konser di Jakarta Lagi, IU: Aku Mau Naik Naga

5 menit lalu

Janji akan Konser di Jakarta Lagi, IU: Aku Mau Naik Naga

IU mengaku ingin naik naga saat menggelar konser di Jakarta lagi karena Uaena Indonesia berhasil membuatnya terkesan.

Baca Selengkapnya

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia Prediksi Timnas U-23 Indonesia Hanya Menang Tipis Lawan Uzbekistan

6 menit lalu

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia Prediksi Timnas U-23 Indonesia Hanya Menang Tipis Lawan Uzbekistan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yakin Timnas U-23 Indonesia kalahkan Uzbekistan usai melihat permainan mereka saat mengalahkan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Bobby Nasution Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Profil Benny Sinomba Siregar

6 menit lalu

Bobby Nasution Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Profil Benny Sinomba Siregar

Wali Kota Medan Bobby Nasution menunjuk Benny Sinomba Siregar jadi Plh Sekda Kota Medan. Benny adalah paman Bobby.

Baca Selengkapnya

PPP Sambangi Markas PKB, Mardiono: Mau Silaturahmi

11 menit lalu

PPP Sambangi Markas PKB, Mardiono: Mau Silaturahmi

Plt Ketua Umum PPP Mardiono menyambangi markas DPP PKB hari ini. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar tampak menyambutnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Simpulkan Brigadir RA Tewas Karena Bunuh Diri, Kasus Dianggap Selesai dan Ditutup

12 menit lalu

Polisi Simpulkan Brigadir RA Tewas Karena Bunuh Diri, Kasus Dianggap Selesai dan Ditutup

Polres Metro Jakarta Selatan menyimpulkan Brigadir RA tewas bunuh diri di dalam mobil Alphard. Kasus dianggap selesai dan ditutup.

Baca Selengkapnya

Alasan Partai Gelora Minta PKS Timbang Ulang Rencana Gabung ke Kubu Prabowo

17 menit lalu

Alasan Partai Gelora Minta PKS Timbang Ulang Rencana Gabung ke Kubu Prabowo

Partai Gelora meminta PKS mempertimbangkan dengan matang keputusan bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Prastowo Sebut Bea Cukai Bukan Keranjang Sampah

19 menit lalu

Prastowo Sebut Bea Cukai Bukan Keranjang Sampah

Staf Khusus Kementerian Keuangan sebut bea cukai bukan keranjang sampah, imbas banyak postingan media sosial yang mengeluhkan pajak barang Impor dari luar negeri yang terlalu mahal.

Baca Selengkapnya

Istilah KKB Jadi OPM, Alissa Wahid: Pemerintah Jakarta Gunakan Pendekatan Nasionalis Sempit

20 menit lalu

Istilah KKB Jadi OPM, Alissa Wahid: Pemerintah Jakarta Gunakan Pendekatan Nasionalis Sempit

Alissa Wahid menduga TNI kembali menyebut OPM itu karena sudah kewalahan mengatasi kelompok pro-kemerdekaan Papua.

Baca Selengkapnya