TEMPO.CO, Yogyakarta - Banyak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di Daerah Istimewa Yogyakarta yang belum bisa mengakses pembiayaan dari bank. Dari 402.496 UMKM, baru sekitar 228.228 usaha atau 57 persen yang mendapat pembiayaan modal dari bank maupun koperasi.
"Berbagai kendala sering menghambat UMKM mendapatkan modal dari lembaga keuangan," kata Asisten Bidang Perekonomian Provinsi DIY, Andung Prihadi Santoso, saat ditemui di Bank Pembangunan Daerah DIY, Rabu, 8 Februari 2012.
Pemerintah, kata dia, berupaya intermediasi perbankan dengan UMKM yang kesulitan mengakses bank. Untuk itu, tahun ini Pemerintah DIY akan membentuk Badan Penjamin Kredit Daerah.
Pembentukan badan itu juga merupakan salah satu upaya pemerintah menekan bunga perbankan yang selama ini masih dianggap terlalu tinggi. Bentuk badan itu bisa perusahaan daerah maupun perseroan terbatas.
Dana awal untuk penjaminan kredit itu akan diambil dari anggaran pendapatan dan belanja daerah sebesar Rp 25 miliar. Saat ini, sedang dikaji aspek badan hukum, kelembagaan, sumber daya manusia, permodalan, dan risikonya. "Rancangannya sudah masuk program legislasi DPRD DIY. Kami harap terbentuk 2012 ini," kata dia.
Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah DIY Supriyatno menyatakan pihaknya baru bisa merangkul sekitar 90 ribu pelaku UMKM yang dikucuri modal senilai Rp 3 triliun. "Kalau dibanding kebutuhan pelaku UMKM, dana itu tergolong kecil," kata dia.
Supriyanto mengatakan, tantangan peningkatan daya saing dan efisiensi pembiayaan, mengucurkan dana yang jumlahnya tidak terlalu tinggi, tetapi jumlah pelaku usahanya banyak. Juga dengan menurunkan suku bunga kredit usaha rakyat di bawah dua persen.
SYAIFULLAH
Berita terkait
13 Ide Usaha yang Tidak Pernah Sepi dan Menguntungkan
16 Oktober 2023
Ada beberapa ide usaha yang tidak pernah sepi dan menguntungkan. Mulai dari usaha kebutuhan sehari-hari hingga kuliner. Berikut daftarnya.
Baca SelengkapnyaOtak-atik Bisnis Sebelum Terjun Membatik
27 Juni 2023
Kisah Yandi menjajal usaha bisnis batik.
Baca SelengkapnyaDorong UKM Masuk Pasar Global, Pemerintah Akan Bangun Trading House di Negara Sasaran Ekspor
11 Februari 2023
Deputi Usaha Kecil dan Menangan (UKM) Kemterian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman mengatakan pemerintah ingin UKM naik kelas ke pasar global
Baca SelengkapnyaBPKP Bakal Audit Realisasi Penyaluran KUR
13 Januari 2023
BPKP mengaudit pelaksanaan kredit usaha rakyat (KUR). Penyaluran KUR terus meningkat dalam lima tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaTeten Minta UMKM Tak Jalan Sendiri, Harus Ada Bantuan dari Usaha Besar dan BUMN
9 Desember 2022
Teten berujar, pemerintah saat ini tengah mendorong UMKM bermitra dengan badan usaha milik negara (BUMN) dan usaha skala besar.
Baca SelengkapnyaHong Kong Melonggarkan Aturan Covid-19 untuk Turis
7 November 2022
Pemerintah Hong Kong menyatakan pengaturan yang relevan seputar aturan Covid-19 dapat mendukung dimulainya kembali pasar perjalanan.
Baca SelengkapnyaAlasan Gibran Wajibkan Industri Kecil dan Menengah di Solo Go Digital
19 Oktober 2022
Menurut Gibran, langkah awal Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk pemberdayaan IKM dan UKM sudah dilakukan.
Baca SelengkapnyaGrab Luncurkan Program Beasiswa Pendidikan Senilai Rp 148 Miliar
11 Agustus 2022
Grab meluncurkan GrabScholar, program beasiswa senilai US$1 juta atau sekitar Rp148 miliar.
Baca SelengkapnyaKSP Klaim KEK Mandalika Bikin Usaha Kecil Menengah Raup Rp 2,2 T
15 Februari 2022
KSP menyebut hasil estimasi multiplier effect dari KEK)Mandalika di Nusa Tenggara Barat akan mencapai Rp 4,8 Triliun.
Baca SelengkapnyaMemberdayakan UKM dan Pendidikan dengan Zakat
10 Februari 2022
Zakat termasuk cara berbagi rezeki untuk pihak-pihak yang membutuhkan, termasuk untuk pemberdayaan pendidikan dan UKM.
Baca Selengkapnya