TEMPO.CO, Jakarta- Komoditas pangan ternyata masih menjadi primadona ekspor non-migas Indonesia. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) memperkirakan ekspor produk kelapa sawit, kakao, makanan dan minuman serta perikanan nasional bisa menjaring devisa senilai US$ 101,5 miliar atau Rp 913 triliun dalam empat tahun mendatang.
Menurut Ketua Umum Kadin, Suryo Bambang Sulisto, komoditas unggulan itu masuk dalam kegiatan ekonomi utama Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Melihat potensi yang bisa diraih, komoditas tersebut kini tak lagi dikembangkan sekadar untuk menalangi ketahanan pangan nasional.
"Jika seluruh hambatan bisa diselesaikan, Indonesia bisa mencapai potensi itu," kata dia pada forum Jakarta Food Security Summit 2012 di Jakarta Convention Centre, Selasa 7 Februari 2012.
Suryo menambahkan pengembangan komoditas pangan unggulan bisa menciptakan nilai investasi yang besar. Dia mencontohkan saat ini konsumsi daging di Indonesia hanya 2 kilogram per kapita per tahun, sedangkan konsumsi daging rata-rata dunia sebesar 30 kilogram per kapita per tahun.
Jika Indonesia bisa meningkatkan konsumsi dan produksi menjadi 20 kilogram per kapita per tahun, dengan asumsi pendapatan per kapita masyarakat di atas US$ 3.500, industri peternakan bisa menghasilkan investasi US$ 300 miliar.
Saat ini Kadin berencana meluncurkan Palapa Fund, fasilitas pembiayaan awal untuk pengusaha agrobisnis kecil dan menengah di seluruh Indonesia. Suryo mengungkapkan saat ini sudah terhimpun dana dari anggota Kadin sebesar Rp 100 miliar yang akan dialokasikan dalam skema itu.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Agrobisnis, Pangan, dan Peternakan Franky Widjaja menyatakan kini ada beberapa perusahaan yang telah merealisasikan proyek industri pangannya di enam koridor ekonomi. Perusahaan tersebut antara lain PT Bumi Tangerang Mesindotama dengan nilai investasi Rp 800 miliar, PT Karya Indah Alam Sejahtera Rp 360 miliar, PT Tiga Pilar Sejahtera Food senilai Rp 2,2 triliun, PT Sukses Mantap Sejahtera senilai Rp 2,7 triliun, PT Nestle Indonesia senilai Rp 1,8 triliun, PT SMART (Sinarmas) senilai Rp 1,47 triliun, dan PT Great Giant Pineapple senilai Rp 1,9 triliun.
ROSALINA
Berita terkait
Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan
2 hari lalu
Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.
Baca SelengkapnyaDi Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi
12 hari lalu
APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.
Baca SelengkapnyaHarga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024
17 hari lalu
Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.
Baca SelengkapnyaID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran
19 hari lalu
Holding BUMN Pangan ID FOOD memastikan ketersediaan pasokan pangan selama libur Lebaran.
Baca SelengkapnyaPLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum
24 hari lalu
PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.
Baca SelengkapnyaMenjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak
24 hari lalu
Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.
Baca SelengkapnyaAnalis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok
28 hari lalu
Analis Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini makin merosot menyentuh level Rp 15.910 sampai Rp 15.960.
Baca SelengkapnyaEmiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen
30 hari lalu
Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.
Baca SelengkapnyaAntisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember
36 hari lalu
Ombudsman RI meminta pemerintah memperpanjang bantuan pangan hingga Desember 2024.
Baca SelengkapnyaHarga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi
37 hari lalu
Harga bahan pokok terkini, sebagian besar mengalami kenaikan, seperti beras dan cabai.
Baca Selengkapnya