Kadin: Krisis Pangan juga Dihadapi Negara Maju  

Reporter

Editor

Selasa, 7 Februari 2012 10:34 WIB

Seorang pekerja memanen kelapa sawit di PT. Perkebunan Nusantara XIII Lorong Pinang, Paser, Kaltim (28/09). Pengolahan kelapa sawit ini mampu memproduksi tandan buah segar (TBS) sebanyak 60 ton per-jam. TEMPO/Ayu Ambong

TEMPO.CO, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menilai pasokan pangan dari negara berkembang ke negara-negara maju terus merosot karena berbagai faktor. Padahal kebutuhan pangan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dunia yang diperkirakan mencapai 9 miliar pada 2045.

Ketua Umum Kadin Indonesia, Suryo Bambang Sulisto, mengatakan krisis pangan tidak hanya terjadi karena faktor iklim yang tidak bersahabat. Beberapa faktor yang bisa menimbulkan krisis pangan, kata dia, di antaranya masalah krisis energi, pemanfaatan pangan untuk energi, krisis politik di beberapa negara, krisis ekonomi, dan moneter dunia.

"Menurut perhitungan organisasi pangan dan pertanian dunia (FAO), produksi pangan dunia harus naik 70 persen dari produksi saat ini," kata Suryo dalam keterangan pers Seminar dan Pameran Jakarta Food Security Summit 2012, Selasa, 7 Februari 2012.

Masalah lain yang bisa menjadi pemicu krisis pangan dunia yakni laju kerusakan lingkungan yang terus meningkat, pertumbuhan ekonomi yang mendorong penggunaan tambahan lahan untuk industri dan permukiman, serta banyak faktor lokal lain. Ketersediaan lahan pertanian dunia juga tidak bertambah. Karena itu diperlukan langkah strategis untuk mengantisipasi kekurangan pangan yang dapat menimpa dalam negeri ataupun negara lain di dunia.

Negara maju sendiri memiliki kesulitan dalam menyediakan cukup bahan pangan karena masalah kekurangan lahan serta iklim yang tidak menentu. Krisis pangan tidak saja dihadapi oleh negara-negara miskin, tapi juga negara maju baik di Asia maupun Eropa.

"Kami dunia usaha menyadari sepenuhnya bahwa upaya memenuhi pangan secara berkelanjutan pada tingkat nasional merupakan komitmen yang besar," ujarnya.

Sementara itu Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Agribisnis, Pangan, dan Peternakan, Franky Widjaja, mengatakan Indonesia memiliki potensi besar yang bisa dikembangkan untuk terwujudnya kemandirian dan kedaulatan pangan. "Nantinya diharapkan Indonesia tidak hanya bisa memasok kebutuhan pangan dalam negeri, tapi juga dunia melalui komoditas unggulan," ujarnya.

Menurut Franky, dukungan pembiayaan yang inovatif sangat diperlukan dalam mengatasi semua kendala yang terkait dengan rantai agribisnis. Brasil, kata dia, mampu menjadikan komoditas kedelai, tebu, dan peternakan sebagai primadona dunia. Dan Indonesia sendiri mampu menjadikan kelapa sawit sebagai produk unggulan ekspor.

"Komoditas kelapa sawit kita bisa unggul karena adanya program plasma inti yang merupakan kemitraan antara petani dan perusahaan," kata dia.

Hari ini Kadin menggelar Seminar Jakarta Food Security Summit 2012 yang berlangsung pada 7-8 Februari di Jakarta Convention Center. Seminar ini dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan para menteri serta stakeholder terkait dengan pangan yang sejalan dengan program Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

ROSALINA

Berita terkait

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

2 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

13 hari lalu

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.

Baca Selengkapnya

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

17 hari lalu

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

20 hari lalu

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

Holding BUMN Pangan ID FOOD memastikan ketersediaan pasokan pangan selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

24 hari lalu

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

25 hari lalu

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.

Baca Selengkapnya

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

28 hari lalu

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

Analis Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini makin merosot menyentuh level Rp 15.910 sampai Rp 15.960.

Baca Selengkapnya

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

30 hari lalu

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

37 hari lalu

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

Ombudsman RI meminta pemerintah memperpanjang bantuan pangan hingga Desember 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

37 hari lalu

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

Harga bahan pokok terkini, sebagian besar mengalami kenaikan, seperti beras dan cabai.

Baca Selengkapnya