Boediono: Anggaran Riset Pertanian RI Terendah di ASEAN  

Reporter

Editor

Rabu, 11 Januari 2012 11:03 WIB

TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Boediono menilai peran sektor pertanian dalam kurun waktu 10 hingga 40 tahun ke depan masih strategis. Jika dilihat perkembangannya, perlu ada satu pola terkait pembangunan sektor pertanian yang harus dicapai, yaitu peningkatan produktivitas.

"Kemajuan ekonomi bangsa-bangsa di dunia menunjukkan pencapaian produktivitas yang sustainable bisa membawa perbaikan di berbagai sektor, baik pertanian, manufaktur, dan jasa," kata Boediono dalam kata sambutannya di acara Raker Nasional Pembangunan Pertanian 2012, di kantor Kementerian Pertanian, Rabu, 11 Januari 2012.

Sayangnya, di Indonesia, tren peningkatan produktivitas pertanian nasional sempat mengalami naik-turun. Boediono menyebutkan, pada 1970-an hingga 1990-an, sektor pertanian menunjukkan peningkatan produktivitas sebesar 2,4 persen. Namun, pada pertengahan 1990-an hingga 2001, mengalami penurunan sebesar 0,6 persen. Setelahnya, produktivitas mengalami stagnansi.

"Ada beberapa tahun yang produktivitasnya naik, seperti tahun 2009 naik, tapi tetap trennya stagnan," ujarnya. Karena itu, Boediono meminta Kementerian Pertanian membalik tren produktivitas itu sehingga bisa kembali meningkat. Sebab dukungan pemerintah terhadap produktivitas dinilai sudah cukup besar.

Melihat terjadinya penurunan produktivitas, kata Wapres, penelitian dan pengembangan sektor pertanian akan menjadi sangat penting. "Ini bukan sekadar penemuan di laboratorium, tapi bagaimana implementasinya di lapangan, khususnya ke petani," ujarnya.

Meski begitu, Boediono mengakui keterbatasan anggaran jadi satu kendala yang mempengaruhi produktivitas dan pengembangan. Apalagi anggaran penelitian dan pengembangan di sektor pertanian di Indonesia dinilai paling rendah dibanding negara-negara ASEAN lainnya. "Anggaran ini harus ditingkatkan untuk mencapai produktivitas," kata Boediono lagi.

Saat ini anggaran sektor pertanian meningkat pesat dalam 3-4 tahun ini. Pada 2009, anggaran di sektor pertanian sebanyak Rp 8,2 triliun, sedangkan tahun ini melonjak dua kali lipat menjadi Rp 17,8 triliun.
Jumlah itu belum termasuk berbagai subsidi, seperti subsidi pupuk Rp 16 triliun, subsidi bunga Rp 500 miliar, dan subsidi benih Rp 300 miliar. "Jadi dari segi anggaran harusnya tidak ada keluhan untuk meningkatkan produktivitas. Harus bisa membalik tren produktivitas itu," kata Boediono.

ROSALINA | ANT

Berita terkait

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

2 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

6 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

8 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

11 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

11 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

22 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

33 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

36 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

36 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

45 hari lalu

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur

Baca Selengkapnya