TEMPO Interaktif, Jakarta - Menjelang pertemuan para pemimpin kelompok G20 serta adanya ketidakpastian masa depan Yunani membuat bursa domestik dan bursa Asia lainnya melemah. Aksi ambil untung yang dilakukan oleh investor seiring dengan jatuhnya bursa regional membuat indeks sempat jatuh lebih dari 70 poin, terpuruk hingga ke level 3.686.
Dalam perdagangan hari ini, Kamis, 3 November 2011, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia ditutup turun 57,224 poin (1,52 persen) ke level 3.705,81. Positifnya sentimen dari faktor domestik mampu menopang IHSG bertahan di atas 3.700.
Analis dari PT Batavia Prosperindo Sekuritas, Julio Parningotan, menjelaskan belum adanya kejelasaan penyelesaian krisis utang Eropa yang memicu kejatuhan bursa regional kembali membebani pergerakan indeks. Sentimen positif dari faktor domestik seperti deflasi bulan Oktober kemarin serta tumbuhnya laba emiten triwulan ketiga 2011 tidak mampu diapresiasi oleh investor.
Investor saat ini menunggu laporan dari pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi Uni Eropa akhir bulan lalu serta detail dari langkah yang akan ditempuh untuk dapat menyelamatkan perekonomian Eropa. Bila rakyat Yunani menolak melakukan penghematan dan negara tersebut harus keluar dari Uni Eropa, langkah apa yang akan diambil oleh para pemimpin Uni Eropa. “Sebab bila Negeri Para Dewa tersebut tidak mendapat bantuan karena keluar dari Uni Eropa, banyak perbankan yang akan mengalami kerugian karena Yunani akan mengalami gagal bayar,” tutur Julio.
Volume perdagangan mencapai 5,9 miliar unit senilai Rp 4,9 triliun, serta frekuensi 115,1 ribu kali transaksi. Harga 188 saham turun, 45 saham naik, serta 60 saham lainnya stagnan. Investor asing mencatat pembelian bersih Rp 768,7 miliar.
Dari kawasan regional bursa Hong Kong anjlok 2,49 persen memimpin kejatuhan bursa regional, diikuti bursa Tokyo sore ini jatuh 2,21 persen lalu bursa Seoul melemah 1,48 persen serta bursa Singapura juga turun 0,87 persen.
VIVA B. KUSNANDAR
Berita terkait
BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini
6 hari lalu
BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
11 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSenin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus
43 hari lalu
BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.
Baca SelengkapnyaPekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Baca SelengkapnyaMicrosoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI
30 Januari 2024
Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaIsrael Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober
5 Desember 2023
Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas
Baca SelengkapnyaPotensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
4 Desember 2023
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.
Baca SelengkapnyaBEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham
30 November 2023
Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.
Baca Selengkapnya2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun
26 Oktober 2023
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaTransaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal
7 Oktober 2023
Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.
Baca Selengkapnya