TEMPO Interaktif, Jakarta - Naiknya permintaan barang–barang tahan lama di bulan September lalu ke level tertingginya selama enam bulan terakhir serta penjualan rumah baru, tercepat dalam lima bulan terakhir, membuat bursa Wall Street kembali menguat. Sehingga indeks Dow Jones ditutup kembali melejit 162,41 poin (1,39 persen) ke level 11.869,04 dalam perdagangan semalam.
Perkembangan positif mengenai penyelesaian krisis utang Eropa serta naiknya harga saham, seperti Boeing dan Hewlett-Packard, memberikan katalis bagi perdagangan bursa Asia, termasuk bursa Jakarta siang ini.
Hingga pukul 11.10 WIB, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia berada di level 3.784,043 atau naik 45,436 poin (1,22 persen) dari penutupan Rabu kemarin. Menguatnya saham perkebunan, pertambangan, serta infrastruktur mampu menopang indeks berada di area positif.
Kepala Riset dari MNC Securities, Edwin Sebayang mengemukakan, negara–negara zona Eropa yang berencana menambah dana talangannya dalam European Financial Stability Facility (EFSF) sebesar empat kali lipat menjadi 1 triliun euro disambut positif oleh pasar. “Cina yang sedang mempertimbangkan investasinya dalam program dana talangan tersebut diharapkan dapat memberikan rasa percaya diri para pemodal,” paparnya.
Kepala Eksekutif EFSF, Klaus Regling, berencana berangkat ke Beijing untuk membicarakan bantuan tersebut. Presiden Prancis Nicholas Sarkozy juga akan berbicara dengan Presiden Cina Hu Jiantao untuk ikut berperan dalam program baru EFSF.
Hari ini Edwin memprediksikan, indeks akan bergerak dalam kisaran antara 3.707 hingga 3.786. Saham–saham seperti AKR Corporindo (AKRA), INCO, Indocement (INTP) Bank BRI (BBRI), United Tractor (UNTR) serta Astra Agro (AALI) layak untuk dikoleksi.
Siang ini bursa regional bergerak positif. Bursa Hong Kong menguat 1,54 persen, bursa Tokyo naik 1,12 persen, bursa Shanghai naik 0,39 persen, bursa Seoul naik 1,1 persen, bursa Singapura naik 1,45 persen, serta bursa Taiwan juga menguat 0,5 persen.
VIVA B. KUSNANDAR
Berita terkait
BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini
1 hari lalu
BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
7 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSenin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus
38 hari lalu
BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.
Baca SelengkapnyaPekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Baca SelengkapnyaMicrosoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI
30 Januari 2024
Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaIsrael Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober
5 Desember 2023
Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas
Baca SelengkapnyaPotensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
4 Desember 2023
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.
Baca SelengkapnyaBEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham
30 November 2023
Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.
Baca Selengkapnya2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun
26 Oktober 2023
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaTransaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal
7 Oktober 2023
Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.
Baca Selengkapnya